Tampilkan postingan dengan label geo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label geo. Tampilkan semua postingan

Pernah membayangkan katastrofi atau bencana alam terdahsyat? selain tumbukan bumi dengan asteroid besar yang menyebabkan gempa besar, mega tsunami dan bahkan perubahan iklim? Yup! Letusan supervulkano atau gunung berapi super adalah salah satu jawabnya.

Gunung berapi super diklasifikasikan sebagai gunung berapi dengan magnitudo letusan 8, nilai terbesar pada Volcanic Explosivity Index (VEI) dimana volume endapan letusan tersebut lebih besar dari 1.000 kilometer kubik (240 mil kubik).

Gunung berapi super terjadi ketika magma di dalam mantel naik ke kerak bumi dan tidak mampu menembus celah atau lubang. Seiring berjalannya waktu, tekanan yang sangat besar mulai terakumulasi di kolam magma yang terus berkembang hingga meledak melalui kerak bumi dengan hebat.

Hal ini dapat terjadi di hot spot (misalnya Kaldera Yellowstone) atau di zona subduksi (misalnya kaldera Toba). Letusan supervulkanik bervolume besar juga sering dikaitkan dengan wilayah batuan beku yang sangat luas, yang dapat menutupi wilayah yang luas dengan lava dan abu vulkanik. Letusan besar juga dapat menyebabkan perubahan iklim jangka panjang (seperti memicu zaman es kecil karena sinar matahari tertutup abu vulkanik dalam jangka waktu yang lama) dan mengancam kepunahan spesies-spesies. Ngeri! 

Urutan 11 letusan supervulkano dari yang terbesar hingga terkecil berdasarkan volume material yang dikeluarkan:

  1. Flat Landing Brook Formation (New Brunswick, Kanada) -  sekitar 12.000 km³.
  2. Kaldera La Garita (Fish Canyon Tuff, Colorado, AS) - Sekitar 5.000 km³.
  3. Kaldera Toba (Sumatra, Indonesia) - Sekitar 2.800 km³.
  4. Kaldera Yellowstone (Huckleberry Ridge Tuff, Wyoming, AS) - Sekitar 2.500 km³.
  5. Kaldera La Pacana (Atana Ignimbrite, Chili) - Sekitar 2.500-3.500 km³.
  6. Kaldera Island Park (Huckleberry Ridge Tuff, Wyoming, AS) - Sekitar 2.500 km³
  7. Cerro Guacha, (Bolivia) - Sekitar 1.300 km³.
  8. Kaldera Vilama (Bolivia-Argentina) - Sekitar 1.200-2.100 km³.
  9. Kaldera Taupo (Selandia Baru) - Sekitar 1.200 km³.
  10. Kaldera Pastos Grandes (Bolivia) - Sekitar 1.000 km³.
  11. Kaldera Cerro Galán (Argentina) - Sekitar 650 km³.
  12. Kaldera Aira (Kyushu, Jepang) - Sekitar 400 km³.
  13. Kaldera Kikai (Laut Timur Cina) - Sekitar 400 km³.
  14. Kaldera Aso (Kyushu, Jepang) - Sekitar 600 km³

Selengkapnya ini detail 11 gunung berapi super  dengan letusan terbesar sepanjang masa:

1.Flat Landing Brook Formation, Kanada

Dengan perkiraan volume asli sekitar 12.000 km³ (2.900 mil³), Formasi Flat Landing Brook menggabungkan produk letusan gunung berapi super yang mungkin merupakan letusan gunung berapi super terbesar di era Paleozoikum atau periode Ordovisium Tengah. Sebagian besar batuan vulkanik terbentuk dalam jangka waktu kurang dari dua juta tahun. Wilayah breksi co-ignimbritik kasar di Formasi Flat Landing Brook (piroklastik Grants Lake) ditafsirkan mewakili pengisian kaldera besar dengan radius sekitar 80 km (50 mil).


2.Kaldera La Garita, Amerika Serikat, Kaldera Garita adalah kaldera supervulkanik besar di ladang vulkanik San Juan di Pegunungan San Juan dekat kota Creede di barat daya Colorado, Amerika Serikat. Letusan yang menciptakan Kaldera La Garita adalah salah satu letusan gunung berapi terbesar yang diketahui dalam sejarah bumi.

Kaldera La Garita (maps.google.com)

Kaldera La Garita adalah salah satu dari sejumlah kaldera yang terbentuk selama letusan besar ignimbrite (endapan dari aliran piroklastik) di Colorado, Utah dan Nevada dari 40–18 juta tahun yang lalu, dan merupakan lokasi letusan besar sekitar 28,01±0,04 juta tahun yang lalu, selama Zaman Oligosen.

Skala vulkanisme La Garita adalah yang terbesar kedua pada Era Kenozoikum. Aliran abu yang dihasilkan oleh gunung berapi tersebut, terutama “Fish Canyon Tuff” memiliki volume sekitar 5.000 km³ (1.200 mil³), menjadikannya berada diperingkat Indeks Ledakan Vulkanik (VEI)  sebesar 8. 


3.Danau Toba, Indonesia, Danau Toba merupakan kaldera besar sisa gunung berapi super di dalam kompleks kaldera Toba di Sumatera Utara. Kompleks ini terdiri dari empat kawah gunung berapi yang tumpang tindih dan berbatasan dengan “bagian depan vulkanik” Sumatra. Meliputi area seluas 100 x 30 km, ini adalah kaldera kuarter terbesar di dunia, dan kaldera keempat dan termuda.

Kaldera Toba (depositphotos.com)

Letusan besar terakhir ini terjadi sekitar 75.000±900 tahun yang lalu dan diperkirakan memiliki VEI= 8, menjadikannya letusan gunung berapi eksplosif terbesar yang diketahui dalam 25 juta tahun terakhir. Diperkirakan 2.800 km³ material piroklastik setara batuan padat, yang dikenal sebagai tufa Toba termuda, terlepas. Setelah letusan, kubah yang bangkit kembali terbentuk di dalam kaldera baru yang berisi air sehingga terciptalah Danau Toba.

4.Kaldera Yellowstone, Kaldera Yellowstone adalah kaldera vulkanik dan gunung api super di Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat Bagian Barat, terkadang disebut sebagai Gunung Api Super Yellowstone. Kaldera dan sebagian besar taman terletak di sudut barat laut Wyoming.

Kaldera Yellowstone (inthefieldstories.net)

Vulkanisme di Yellowstone relatif baru, dengan kaldera yang tercipta selama letusan besar yang terletak di atas titik panas di bawah Dataran Tinggi Yellowstone.

Tiga letusan super terjadi 2,1 juta, 1,3 juta, dan sekitar 630.000 tahun yang lalu, masing-masing membentuk Kaldera Island Park, Kaldera Henry’s Fork, dan Kaldera Yellowstone. 

Supererupsi terbesar berikutnya membentuk Kaldera Yellowstone (~630.000 tahun yang lalu) menghasilkan Lava Creek Tuff. Kaldera Henry’s Fork (1,2 juta tahun yang lalu) menghasilkan Mesa Falls Tuff yang lebih kecil, namun merupakan satu-satunya kaldera dari hotspot Dataran Sungai Ular-Yellowstone yang terlihat jelas saat ini.


5.La Pacana, Chili, La Pacana adalah kaldera berumur Miosen di Wilayah Antofagasta, Chili utara. Bagian dari Zona Vulkanik Tengah Andes, merupakan bagian dari kompleks vulkanik Altiplano-Puna, sebuah kaldera utama dan ladang vulkanik ignimbrite silikat. 

 
Kaldera La Pacana (sunrise.maplogs.com)

La Pacana bersama dengan gunung berapi regional lainnya terbentuk oleh subduksi Lempeng Nazca di bawah Lempeng Amerika Selatan di Palung Peru-Chili. La Pacana bertanggung jawab atas letusan ignimbrite Atana raksasa, yang mencapai volume 2.451–3.500 km³(588–840 mil³) dan merupakan letusan eksplosif terbesar kelima yang pernah diketahui. Ignimbrite Atana meletus 3,8 ± 0,1 dan 4,2 ± 0,1 juta tahun yang lalu, hampir bersamaan dengan ignimbrite Toconao yang jauh lebih kecil dengan volume 180 km³ (43 mil³).


6.Kaldera Island Park, Kaldera Island Park melintasi perbatasan Idaho dan Wyoming di Amerika Serikat dan merupakan salah satu kaldera terbesar di dunia, dengan ukuran sekitar 80 kali 65 km.

Kaldera Island Park (rocdoctravel.com)

Hujan abu letusan merupakan sumber Huckleberry Ridge Tuff yang ditemukan dari California selatan hingga Sungai Mississippi dekat St. Louis. Letusan super seluas sekitar 2.500 km³ (600 mil³) ini terjadi 2,1 Ma (juta tahun lalu))

Kaldera Island Park kadang-kadang disebut sebagai Kaldera Yellowstone Fase Pertama atau Kaldera Huckleberry Ridge.

Supererupsi Kaldera Island Park (2,1 juta tahun lalu), yang menghasilkan Huckleberry Ridge Tuff, adalah yang terbesar dan menghasilkan abu 2.500 kali lebih banyak dibandingkan letusan Gunung St. Helens tahun 1980.


7.Cerro Guacha, Bolivia, Cerro Guacha adalah kaldera Miosen di Provinsi Sur Lípez di barat daya Bolivia. Bagian dari sistem vulkanik Andes, dianggap sebagai bagian dari Zona Vulkanik Pusat (CVZ), salah satu dari tiga busur vulkanik Andes dan kompleks vulkanik Altiplano-Puna (APVC) yang terkait. Cerro Guacha dan gunung berapi lain di wilayah tersebut terbentuk dari subduksi lempeng Nazca ke bawah lempeng Amerika Selatan. Di atas zona subduksi, kerak bumi termodifikasi secara kimia dan menghasilkan lelehan dalam jumlah besar yang membentuk sistem kaldera lokal APVC.

Cerro Guacha (findpenguins.com)

Dua ignimbrite utama, ignimbrite Guacha 5,6-5,8 jtl dengan volume 1.300 kilometer kubik (310 mil³) dan ignimbrite Tara 3,5-3,6 jtl dengan volume 800 kilometer kubik (190 mil³) telah meletus dari Cerro Guacha. Aktivitas yang lebih baru terjadi 1,7 juta tahun yang lalu dan membentuk ignimbrite yang lebih kecil dengan volume 10 km³ (2,4 mil³).

Kaldera yang lebih besar mempunyai dimensi 60 × 40 km (37 mil × 25 mil) dengan ketinggian tepi 5,250 km (3,26 mil). Aktivitas vulkanik yang berkepanjangan telah menghasilkan dua kaldera bertumpuk,sejumlah kubah lava dan aliran lava, serta sebuah kubah pusat yang bangkit kembali.


8.Kaldera Vilama, Bolivia-Argentina, Vilama adalah kaldera Miosen di Bolivia dan Argentina. Terletak di perbatasan antara kedua negara, wilayah ini merupakan bagian dari Zona Vulkanik Tengah, salah satu dari empat sabuk vulkanik di Andes. Vilama terpencil dan merupakan bagian dari kompleks vulkanik Altiplano-Puna, sebuah provinsi dengan kaldera besar dan ignimbrit (batuan vulkanik) terkait yang aktif sejak sekitar 8 juta tahun yang lalu, terkadang dalam bentuk gunung berapi super.


Kaldera Vilama (todojujuy.com)

Vilama adalah sumber ignimbrite Vilama yang sangat besar, yang terbentuk selama letusan dengan indeks eksplosifitas gunung berapi 8 sekitar 8,4–8,5 juta tahun yang lalu. Ignimbrite Vilama dalam jumlah besar berada di dalam cekungan kaldera, sedangkan bagian luar kaldera meliputi luas permukaan melebihi 4.000 kilometer persegi (1.500 mil persegi). Total volume ignimbrite adalah sekitar 1.200–1.800 kilometer kubik (290–430 mil³), mungkin sebanyak 2.100 km³ (500 mil³). Ignimbrite besar lainnya, ignimbrite Sifon, mungkin juga telah diletuskan oleh Vilama, sedangkan ignimbrite Granada kemudian dikaitkan dengan gunung berapi yang terpisah.


9.Danau Taupo, Selandia Baru, Danau Taupo yang terletak di Pulau Utara Selandia Baru adalah kaldera dari gunung berapi super riolitik besar yang disebut Gunung Berapi Taupo. Gunung Berapi Taupo merupakan bagian dari Zona Vulkanik Taupo, wilayah aktivitas gunung berapi yang membentang dari Ruapehu di Selatan, melalui wilayah Taupo dan Rotorua, hingga Pulau Putih di Teluk Plenty.

Danau Taupo (geonet.org.nz)

Peristiwa yang paling menonjol adalah letusan Oruanui sekitar 26.500 tahun yang lalu pada masa Pleistosen Akhir dengan VEI=8. Letusan ini merupakan salah satu letusan terbesar dalam sejarah dan menghasilkan sekitar 430 km³ (100 mil³) endapan piroklastik, 320 km³ (77 mil³) endapan arus kepadatan piroklastik (PDC) (kebanyakan ignimbrite) dan 420 km³ (100 mil³) material intrakaldera primer, setara dengan 530 km³ (130 mil³) magma, dengan total 1.170 km³ (280 mil³) dari total endapan.


10.Pastos Grandes, Bolivia, Pastos Grandes adalah nama sebuah kaldera atau danau kawah di Bolivia yang lebarnya sekitar 35 × 40 kilometer (22 mi × 25 mil) dan memiliki kedalaman maksimum 400 meter (1.300 kaki).

Kaldera ini merupakan bagian dari kompleks vulkanik Altiplano-Puna, sebuah ignimbrite besar yang merupakan bagian dari Zona Vulkanik Tengah Andes.

Pasto Grande flickr.com

Pastos Grandes telah meletuskan sejumlah ignimbrite sepanjang sejarahnya, beberapa di antaranya melebihi volume 1.000 km³ (240 mil³). Setelah fase ignimbrite, kubah lava kompleks Cerro Chascon-Runtu Jarita meletus di dekat kaldera dan di sepanjang patahan.


11.Cerro Galan, Argentina, Cerro Galán adalah sebuah kaldera di Provinsi Catamarca, Argentina. Ini adalah salah satu kaldera terbuka terbesar di dunia dan merupakan bagian dari Zona Vulkanik Tengah di Andes.

Cerro Galan (flickr. com)

Aktivitas vulkanik di Galán merupakan akibat tidak langsung dari subduksi Lempeng Nazca ke bawah Lempeng Amerika Selatan.

Kaldera ini aktif antara 5,6 dan 4,51 Ma dengan letusan terbesar terjadi 2,08 ± 0,02 Ma menghasilkan endapan seluas 1.050 km³.

Ngeri ya? Bahkan Tambora dan Krakatau yang letusannya membuat tahun tanpa musim kemarau saja tidak masuk dalam daftar ini. 

Ada yang mau menambahkan? 

Tulisan terkait :


  • Foto-foto dari Google maps dan flickr
  • Kredit milik fotografernya 




#gunungberapisuper
#supervolcano #vulkanosuper
#letusangunungberapiterbesar
#gunungmeletusterbesar

Fenomena astronomi 2024

Awal tahun kemarin beruntung sempat melihat meteor shower (hujan meteor) Quadrantid. 

Komet C/2024 A3

Tahun 2024 menjadi momen istimewa astrofotografi karena ada beberapa fenomena astronomi langka. 

komet setan (devil's comet))

Beberapa momen istimewa  ditahun 2024 ini adalah:

1. Puncak hujan meteor Quadrantid (3-4 Januari). Hujan meteor tahunan ini dimulai pada 28 Desember 2023 hingga 12 Januari 2024, sedang puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Fenomena ini terjadi ketika Bumi melewati wilayah puing-puing atau debu dari benda luar angkasa yang tertinggal, Kali ini Bumi melewati puing-puing sisa asteroid 2003 EH1.

2. Bulan purnama Serigala - Wolf moon (25 Januari). Terjadi pada 25 Januari 2024, Bulan purnama ini menjadi yang pertama pada 2024. Disebut dengan purnama serigala karena penduduk asli Amerika pada purnama pertama mendengar serigala melolong kelaparan.

3. Bulan purnama Salju - Snow Moon (24 Februari). Pada fase purnama kedua tahun 2024 ini, bulan akan tampak lebih kecil dan kurang cerah. Pasalnya, bulan berada pada salah satu titik terjauhnya dari Bumi dan dikenal sebagai bulan mikro. Julukan bulan purnama ini, karena jatuh pada Februari, bulan dingin dengan banyak salju di belahan utara bumi.

4. Gerhana bulan penumbra (25 Maret). Gerhana Bulan penumbra yang terjadi pada 25 Maret 2024. Gerhana Bulan penumbra sendiri terjadi ketika sebagian cahaya Matahari yang menuju Bulan terhalang Bumi. Bulan purnama pada fase gerhana ini disebut juga sebagai Purnama Cacing (Worm moon). 

5. Gerhana matahari total (8 April). Puncak gerhana matahari yang terjadi pada 8 April 2024 ini diperkirakan akan berlangsung kurang dari 10 menit.Gerhana Matahari terjadi dikarenakan Bulan akan sepenuhnya menghalangi cahaya Matahari yang menuju Bumi.

6. Komet Setan atau komet 12/P Pons-Brooks terlihat dilangit pada 12 April 2024. Dinamai komet setan demikian karena komet raksasa tersebut memiliki dua tanduk di pucuknya yang terbuat dari gas dan es. Disebut juga komet kriovolkanik karena ada letusan vulkanik dingin yang menyebabkan komet ini terlihat hijau dan kehilangan tanduk ikoniknya. 

7. Puncak hujan meteor Lyrid (21-22 April). Hujan meteor Lyrid terjadi mulai 16-25 April setiap tahunnya. Tahun ini, puncak fenomena tersebut terjadi pada 21-22 April 2024. Fenomena ini terjadi saat Bumi melintasi puing-puing luar angkasa dari komet C/1861 G1 Thatcher.

8. Bulan purnama Merah muda - Pink Moon (23 April). Nama dari bulan purnama ini dikarenakan pada bulan April, biasanya bertepatan dengan tumbuhnya bunga pertama di musim semi, banyak dataran berwarna merah muda. 

9. Puncak hujan meteor Eta Aquarid (5-6 Mei). Eta Aquarids biasanya terlihat sekitar 60 meteor per jam, tetapi pemandangan terbaik adalah dari belahan Bumi selatan. Pada 2024, pemandangan fenomena ini akan lebih baik dibandingkan beberapa tahun sebelumnya karena minimnya cahaya bulan.

10. Bulan purnama Bunga - Flower Moon (23 Mei). Flower Moon menjadi bulan purnama terakhir di musim semi dan terjadi pada 23 Mei 2024. Disebut "Flower Moon", karena penduduk asli Amerika mencatat bahwa bunga akan melimpah selama akhir musim semi.

11. Komet 12P/Pons-Brooks akan terlihat dengan mata telanjang pada 2 Juni.

12. 6 planet sejajar


Fenomena parade planet akan terjadi pada tanggal 3 dan 4 Juni 2024. Peristiwa ini merupakan salah satu fenomena astronomi yang cukup langka terjadi, yakni ketika enam planet di tata surya tampak berjajar

13. Bulan purnama Stroberi  - Strawberry Moon  (21 Juni). Bulan purnama Stroberi (Strawberry Moon) akan tampak indah pada 21 Juni 2024 malam. Dinamai Purnama Stroberi karena di bulan Juni adalah musim puncak stroberi.

14. Komet 13P/Olbers mulai terlihat pada 30 Juni. 

15. Bulan purnama Rusa Jantan - Buck Moon  (21 Juli). Bulan purnama yang mendapat julukan Purnama Rusa Jantan (Buck Moon) ini akan mencapai puncaknya pada pagi hari 21 Juli.. Almanak petani mengatakan, Bulan purnama ini biasanya juga disebut Purnama petir (Thunder Moon) atau Hay Moon. Ini adalah bulan purnama reguler terakhir sebelum empat fenomena supermoon.

16. Puncak hujan meteor Delta Aquariid Selatan (30 Juli). Hujan meteor yang terjadi pada 21 Juli-23 Agustus 2024 ini berasal dari Marsden dan Kracht. pengamat dapat melihat lebih dari 20 meteor per jam pada fase puncak 30 Juli 2024.

Mars dan Jupiter diperkirakan akan muncul dekat bulan dan terlihat sepanjang malam.

17. Puncak hujan meteor Perseid (12-13 Agustus). Puncak hujan meteor Perseid berlangsung dari 12 Agustus 2024 malam hingga 13 Agustus 2024 pagi. Hujan meteor ini terjasi ketika Bumi melintasi puing-puing yang tertinggal dari Komet Swift-Tuttle. Pengamat dapat melihat hingga 100 meteor per jam saat puncak hujan meteor Perseid ini. 

18. Supermoon Purnama Sturgeon (20 Agustus). Julukan Purnama Sturgeon ini berasal dari ikan sturgeon putih di Amerika Latin yang lebih mudah ditangkap pada masa ini. Supermoon adalah fenomena Bulan purnama yang berada di posisi perigee atau titik terdekat dengan Bumi. Saat supermoon, bulan akan tampak lebih terang dan lebih besar dari bulan rata-rata.

19. Gerhana bulan sebagian (18 Agustus). Gerhana Bulan sebagian terjadi karena sebagian penampang Bulan tertutupi oleh Bumi dari cahaya Matahari. Peristiwa ini akan dimulai tepat setelah jam 10 malam ketika Bulan melewati bayangan Bumi.

19. Supermoon Harvest Moon - Purnama Panen (18 September). Supermoon kedua tahun ini yang disebut sebagai Purnama panen akan terjadi pada 27 September 2024. Akhir bulan September dan Oktober biasanya menjadi bulan tersibuk bagi para petani yang berada di wilayah empat musim karena tanaman dipanen sebelum cuaca dingin tiba. Oleh karena itu, supermoon kali ini juga disebut sebagai "Purnama panen.

20. Gerhana matahari cincin (2 Oktober). Pada 2 Oktober 2024, akan ada fenomena gerhana Matahari cincin yang terjadi ketika Bumi, Bulan dan Matahari berada di satu garis. Akibatnya, cahaya Matahari akan tertutupi oleh Bulan dan Bumi menjadi gelap. Terlihat di Samudera Pasifik sebelah selatan, Chili dan Argentina bagian selatan. 

21. Puncak hujan meteor Draconid (8 Oktober). Hujan meteor Draconid terjadi mulai 6 hingga 10 Oktober 2024, dengan waktu puncaknya pada malam tanggal 8 Oktober 2024. Hujan meteor ini berasal dari puing-puing luar angkasa yang ditinggalkan oleh komet kecil 21P/Giacobini-Zinner. Komet kecil biasanya hanya menghasilkan sekitar beberapa meteor per jam, dibandingkan peristiwa yang lebih aktif yang dapat memicu 100 meteor atau lebih.

22. Komet C/2023 A3 atau komet Tsuchinshan-ATLAS terlihat jelas dengan mata telanjang pada bulan September hingga  Oktober. Komet ini ditemukan oleh Observatorium Pegunungan Ungu di China dan Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Afrika Selatan pada Januari Februari 2023.

23. Supermoon Purnama Pemburu - Hunter's Moon (17 Oktober). Supermoon ketiga pada tahun ini akan terjadi pada malam hari 16-17 Oktober atau malam 17-18 Oktober. Fenomena supermoon ini terjadi ketika bulan akan berada paling dekat dengan Bumi, membuatnya tampak seperti raksasa di langit musim gugur.

24. Puncak hujan meteor Orionid (21-22 Oktober). Hujan meteor Orionid berlangsung dari 2 Oktober hingga 7 November 2024. Puncak dari hujan meteor ini terjadi pada 21-22 Oktober 2024. Beberapa orang menganggap Orionid sangat istimewa karena meteor tersebut sebenarnya adalah bagian dari komet 1P/Halley yang hanya melewati Bumi setiap 75-76 tahun sekali.

25. Komet C/2024 S1 akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 24 Oktober, yakni dalam jarak 131,6 juta kilometer. Puncak kecerahannya terlihat hingga 28 Oktober dan terlihat di langit selatan.

26. Supermoon Beaver Moon - Purnama Berang-berang (15 November). Karena jaraknya yang sangat dekat, Bulan purnama ini akan tampak sebagai salah satu bulan paling terang dan terbesar tahun ini. Beberapa orang percaya bahwa julukan supermoon ini berasal dari perangkap yang dibuat oleh penduduk asli Amerika yang melihat  berang-berang yang membangun bendungan musim dingin sebelum saluran air membeku.

27. Komet 333P/Linear terlihat pada 29 November.

28. Hujan meteor Geminid (13-14 Desember). Hujan meteor yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon berlangsung pada 4-17 Desember 2024. Puncak dari hujan meteor ini akan terjadi mulai pada 13-14 Desember yang bisa diamati dari seluruh dunia. Pada puncaknya, hujan meteor Geminid ini menghasilkan sekitar 120 meteor per jam.

29. Supermoon Purnama Dingin - Cold Moon (15 Desember). Pemandangan astronomi terakhir yang terlihat di langit tahun ini adalah supermoon purnama dingin. Julukan ini berkaitan dengan cuaca dingin dan datangnya musim dingin di belahan Bumi utara.


Tulisan terkait :




foto milik livescience.com

sumber:

https://www.highpointscientific.com/astronomy-hub/post/night-sky-news/2024-astronomical-calendar

#kalenderpetani #farmeralmanac2024

#fenomenaastronomi

#astrophotography

Volcanic Explosivity Index (VEI) adalah skala numerik yang mengukur ukuran relatif ledakan dari letusan gunung berapi. 

VEI memiliki skala 1 hingga 8 berdasarkan kekuatan letusan vulkanis yang terjadi

VEI dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan Gunung berapi. 


Letusan atau ledakan terbesar vulkano atau gunung berapi di Indonesia dengan Indeks Letusan Vulkanis atau Volcanic Explosivity Index (VEI) untuk pengukuran relatif dari besarnya adalah:

  • Gunung Kelud tahun 1586 (VEI=4)
  • Gunung Merapi tahun 1930 (VEI=4)
  • Gunung Galunggung Juli 1822 (VEI=5)
  • Gunung Agung 18 Februari 1963 (VEI=5) 
  • Gunung Krakatau 26-27 Agustus 1883 (VEI=6) 
  • Gunung Maninjau 52.000 tahun yang lalu (VEI=7) 
  • Gunung Tambora April 1815 (VEI=7)
  • Gunung Toba 73.000 tahun yang lalu (VEI=8) 


Tulisan terkait :



Gambar milik gettyimages kredit milik fotografernya 


2 Oktober 2017 lalu ada sebuah asteroid (Dikenal sebagai 2017 SX17) berukuran sebesar bus dengan panjang 8 meter (26 kaki) melenggang hanya 87.065 kilometer (54.000 mil) dari bumi. Jarak ini  lebih dekat daripada jarak ke Bulan, dimana jarak rata-rata bumi dengan bulan sekitar 284,600 km (239.000 mil).

Bayangkan kalau benda angkasa tersebut tersedot gravitasi bumi dan jatuh ke bumi, Tentu kepunahan massal akan terjadi.

Benda angkasa yang memasuki atmosfer hingga bersinar karena sangat panas (disebut meteor) dan yang membentur ke permukaan Bumi (disebut meteorit). Meteorit atau meteroid yang lebih kecil akan menguap dan menyebar ke langit sebagai debu (disebut debris), namun ada yang jatuh ke Bumi dalam ukuran besar hingga membentuk kawah (Astrobleme). Konon Dinosaurus punah karena Meteorit yang menumbuk Bumi. Sedang definisi komet ada disini

Meteorit besar pernah menumbuk bumi beberapa kali, Inilah beberapa kawah meteor terbesar berurutan yang menjadi bukti tumbukan atau dampak yang telah diketahui:

  • Kawah Vredefort adalah kawah dampak (tumbukan)  meteorit terverifikasi terbesar di Bumi, berdiameter lebih dari 300 km (186 mil) saat terbentuk. Kawah ini terletak di Provinsi Free-State Afrika-Selatan dan dinamai sesuai kota yang terletak di dekat pusatnya. Vredefort.  Kawah tersebut mengalami tumbukan pada era Paleoproterozoikum atau diperkirakan 2 miliar tahun yang lalu. Ini adalah kala waktu yang tertua kedua yang diketahui dari dampak tumbukan asteroid. Saat ini kawah Vredefort memiliki radius 190 kilometer (118 mil), menjadikannya struktur terdampak meterorit terbesar di dunia. Kawah ini dinyatakan sebagai Geopark atau Situs Warisan Dunia oleh UNESCO tahun 2005.

  • Cekungan Sudbury atau Sudbury Nickel Irruptive ada di Ontario, Kanada. Ini adalah kawah atau astrobleme terbesar kedua yang diketahui di Bumi, sekaligus yang tertua. Kawah ini terbentuk 1,849 miliar tahun yang lalu di era Paleoproterozoik. The Sudbury Basin memiliki diameter sekitar 130 kilometer (81 mil). Cekungan ini terletak didekat sejumlah struktur geologi lainnya seperti : Temagami Magnetic Anomaly, kawah dampak Lake Wanapitei, ujung barat Ottawa-Bonnechere Graben, Grenville Front Tectonic Zone dan ujung timur Great Lakes Tectonic Zone, meskipun struktur berhubungan langsung satu sama lain dalam arti dihasilkan dari proses geologi yang sama. 


  • Kawah Chicxulub adalah kawah dampak berdiameter lebih dari 180 kilometer (110 mil) dengan kedalaman 20 km (12 mi), ke permukaan kerak benua sekitar kedalaman 10-30 km  yang terkubur di bawah Semenanjung Yucatan di Meksiko. Kawah ini terbentuk oleh sebuah asteroid atau pecahan komet berdiameter sekitar 10 sampai 15 kilometer (6 sampai 9 mil). Ini adalah struktur terbesar ketiga akibat benturan terbesar yang dikonfirmasi di Bumi. Waktu tumbukannya bertepatan dengan batas era Kapur-Paleogene (batas K-Pg), sedikit di bawah 66 juta tahun yang lalu. Menurut teori yang diterima secara luas setelah tumbukan terjadi gangguan iklim global pada era Kapur -Paleogen. Banyak ilmuwan percaya bahwa meteorit ini menyebabkan atau berkontribusi pada kepunahan dinosaurus. Saat itu terjadi kepunahan massal di mana 75% spesies tumbuhan dan hewan di Bumi tiba-tiba punah, termasuk semua dinosaurus non-unggas. Kawah tersebut ditemukan oleh Antonio Camargo dan Glen Penfield, ahli geofisika yang telah mencari minyak di Yucatan pada akhir 1970an. Penfield pada awalnya tidak dapat memperoleh bukti bahwa fitur geologi adalah sebuah kawah dan melepaskan pencariannya. Kemudian, melakukan kontak dengan Alan Hildebrand pada tahun 1990, Penfield memperoleh sampel yang mengemukakan bahwa ini adalah fitur dampak. Bukti dari dampak berasal dari kawah berupa kuarsa, anomali gravitasi dan tektites di daerah sekitarnya. Estimasi kisaran diameter sebenarnya berkisar 170 hingga 300 kilometer (106-186 mil), Jika terbukti benar bisa berarti itu yang terbesar.


  • Kawah Popigai di Siberia, Rusia Dampak bolide dari astrobleme tercipta kawah berdiameter 100 kilometer (62 mil) kira-kira 35 juta tahun yang lalu pada akhir zaman Eosen (tahap Priabonian). Diperkirakan bahwa hal itu mungkin telah mempengaruhi peristiwa kepunahan Eocene-Oligocene. Kawahnya berjarak 300 km (190 mil) timur dari kota Khatanga dan 880 km (550 mil) dari kota Norilsk. UNESCO melindungi kawasan ini sebagai sebagai Geopark, sebuah situs yang memiliki warisan geologi khusus. Selama beberapa dekade kawah Popigai telah menarik perhatian ahli paleontologi dan ahli geologi, namun seluruh wilayah itu benar-benar terlarang karena berlian yang ditemukan di sana dan tambang yang dibangun oleh tahanan politik Gulag di bawah rezim Josef Stalin. Namun sejak ekspedisi investigasi besar dilakukan pada tahun 1997 diketahui bahwa penyebab kejadian ini diidentifikasi sebagai asteroid chondrite berdiameter 8 km (5,0 mi), atau asteroid berdiameter 5 km (3,1 mi). Tekanan kejut dari dampak menyebabkan grafit berubah menjadi berlian dalam radius 13,6 km (8.5 mi) dari titik dampak. Berlian disini biasanya berdiameter 0,5 sampai 2 mm (0,020 sampai 0,079 in), meskipun beberapa spesimen luar biasa berukuran 10 mm (0,39 in). Berlian tidak hanya mewarisi bentuk tabular dari butiran grafit asli namun juga menyimpan striasi halus kristal asli. Ilmuwan Rusia mengklaim bahwa situs kawah ini berisi triliunan karat berlian, menjadikannya salah satu endapan berlian terbesar di dunia. sehingga berlian disini disebut sebagai "berlian dampak."


  • Kawah Manicouagan atau Danau Manicouagan adalah danau berbentuk bulat (ringlike) di Quebec tengah, Kanada, seluas 1.942 km persegi (750 sq mi). Pulau danau di pusatnya dikenal sebagai Pulau Rene-Levasseur dan titik tertingginya adalah Gunung Babel. Struktur ini diyakini telah tercipta ±215  juta tahun yang lalu oleh dampak meteor berdiameter 5 km (3,1 mi). Danau dan pulau terlihat jelas dari luar angkasa sering disebut sebagai "mata Quebec" dengan diameter mencapai 100 kilometer (62 mil) dan volume 139,8 km kubik (33,5 cu mi). Danau ini merupakan dampak meteorid terbesar kelima di dunia berdasarkan volume, meski tererosi, ini dianggap sebagai salah satu kawah meteorit terbesar dan terlestarikan terbaik di Bumi. 


  • Kawah Acraman adalah kawah dampak yang sangat terkikis di Pegunungan Gawler di Australia Selatan. Lokasinya ditandai oleh Danau Acraman yang melingkar dengan diameter sekitar 20 km. Penemuan kawah dan penemuan independen dari meteorit ini pertama kali dilaporkan dalam jurnal Science pada tahun 1986. Bukti dampak termasuk adanya kerucut pecah dan kuarsa yang hancur di dasar karang di pulau-pulau Danau Acraman. Kawah sangat terkikis dan ukuran aslinya harus disimpulkan secara tidak langsung. Beberapa ahli memperkirakan diameter asli hingga 85-90 km (56 mil). Sementara ahli yang lain memperkirakan ukuran yang lebih kecil, mungkin hanya 35-40 km, lebih dekat dengan depresi di mana Danau Acraman berpusat. Perkiraan ukuran yang lebih besar akan menyiratkan rilis energi 5.2 * 106 megaton TNT. Peristiwa dampak diperkirakan telah terjadi sekitar 580 juta tahun yang lalu pada periode Ediacaran dimana usia ini tidak diukur dari kawah tapi dari posisi meteorit di cekungan sedimen di dekatnya. 


  • Kawah Morokweng adalah kawah dampak yang terkubur di bawah Gurun Kalahari dekat kota Morokweng di provinsi North-West Afrika-Selatan, dekat perbatasan dengan Botswana. Kawah ini paling sedikit berdiameter 70 km (43 mi) dibentuk oleh sebuah asteroid berdiameter 5 sampai 10 km (3,1 sampai 6,2 mi) dan umurnya diperkirakan 145,0 ± 0,8 juta tahun, menempatkannya di batas era Jurasik-Kapur. Ditemukan pada tahun 1994, tidak terpapar di permukaan, namun dipetakan dengan survei magnetik dan gravimetrik. Sampel inti telah menunjukkan bahwa hal itu terbentuk akibat adanya asteroid Chondrite L. Pada bulan Mei 2006, sekelompok ilmuwan yang mengebor ke situs tersebut mengumumkan penemuan fragmen berdiameter 25 cm (9,8 in) dari asteroid asli dikedalaman 770 m (2.530 kaki) di bawah permukaan, beberapa di antaranya jauh lebih kecil dengan potongan beberapa milimeter di kedalaman lainnya. Penemuan ini tak terduga, karena pengeboran sebelumnya di kawah terdampak besar tidak menghasilkan fragmen semacam itu karena asteroid diperkirakan seluruhnya menguap saat bergesekan di atmosfer. Beberapa fragmen bisa dilihat di Antenna Wing of London's Science Museum. 

  • Kara adalah kawah meteor di Semenanjung Yugorsky, Nenetsia, Rusia. Diameternya sekarang 65 km, sebelum erosi awalnya diperkirakan berdiameter 120 km. Diperkirakan terbentuk pada 70,3 ± 2,2 juta tahun (Upper Cretaceous). Terletak di Teluk Baydarata (Baydaratskaya) di timur laut menyiratkan bahwa ukuran asli kawah bisa menjadi yang terbesar ke-4 di bumi karena kawah tidak muncul dipermukaan. Kawah Kara terletak di ujung tenggara Semenanjung Yugorsky, sementara situs Ust-Kara terletak di lepas pantai, 15 km di sebelah timur pintu masuk Kara kecil atau Karskaya Guba. Dulu diyakini bahwa kedua situs ini adalah dua kawah terpisah dan mereka membentuk struktur dampak kembar di akhir jaman Kapur. Namun, nampaknya situs Ust-Kara bukanlah situs terpisah. Rupanya, singkapan suevite struktur dampak Ust-Kara hanyalah bagian dari struktur dampak Kara. (NASA 1988 dan Hodge 1994).

  • Beaverhead crater adalah struktur dampak di Idaho tengah dan Montana barat di Amerika Serikat. Diperkirakan berdiameter 60 kilometer (37 mi).  Perkiraan tumbukan sekitar 600 juta tahun lalu pada jaman Neoproterozoikum akhir. Struktur ini dinamai menurut wilayah di barat daya Montana dimana bukti dampak pertama kali ditemukan pada tahun 1990. Selain kerucut asli yang ditemukan di sekelilingnya, hanya ada sedikit bukti yang terlihat mengenai struktur tersebut.


  • Tookoonooka adalah kawah meteorit besar (astrobleme) yang terletak di South West Queensland, Australia. Terkubur di dalam batuan sedimen Mesozoik di Cekungan Eromanga dan tidak terlihat di permukaan. Tookoonooka ditemukan dengan menggunakan data seismik yang dikumpulkan rutin selama eksplorasi minyak bumi dan pertama kali dilaporkan dalam sebuah publikasi pada tahun 1989, dengan bukti teori dampak berasal dari penemuan kuarsa yang mengejutkan pada inti bor. Estimasi diameter kawah berkisar antara 55 km (34 mil) hingga 66 km (41 mil). Dampaknya terjadi pada saat pengendapan Formasi Cadna-owie Cretaceous, yang umurnya diperkirakan berkisar antara 123-133 Ma, atau 115-112 Ma. 


  • Kawah Charlevoix adalah kawah meteorit yang mengalami erosi besar di wilayah Charlevoix di Quebec, Kanada. Hanya sebagian dari kawah yang terpapar di permukaan, sisanya tertutup oleh aliran sungai Saint Lawrence. Kawah asli diperkirakan berdiameter 54 kilometer (34 mi) dan diperkirakan berusia 342 ± 15 juta tahun atau pada jaman Mississipia. Proyektilnya mungkin berupa asteroid berbatu, berdiameter minimal 2 kilometer (1,2 mi), dengan berat sekitar 15 miliar ton (1,7-1010 ton). Asal mula dampak kawah Charlevoix ini pertama kali direalisasikan pada tahun 1965 setelah ditemukannya banyak keran pecah di daerah tersebut. Bukti lain untuk dampak mencakup fitur deformasi planar (PDF) dalam butir kuarsa dan biji feldspar. Berbeda dengan Pegunungan Laurentian yang terjal di sekitarnya, kawahnya relatif mulus dan rata. Saat ini, 90% orang Charlevoix tinggal di dalam kawah ini. 



  • Siljan Ring (Swedia: Siljansringen) adalah kawah prasejarah di Dalarna, Swedia tengah. Ini adalah salah satu dari 15 kawah dampak terbesar yang diketahui di Bumi dan yang terbesar di Eropa, dengan diameter sekitar 52 km (32 mil). Dampak yang menciptakan Cincin Siljan terjadi saat sebuah meteorit bertabrakan dengan permukaan bumi selama periode Devonian sekitar 376,8 ± 1,7 Ma. Ini bertepatan dengan kepunahan Devon pertama, Peristiwa Kellwasser atau kepunahan Frasnian Akhir di 376,1 Ma ± 1,6 Ma. Efek dari dampak tersebut dapat dilihat dengan jelas pada batuan dasar di daerah tersebut. Batuan sedimen Cambria, Ordovician dan Silurus yang terdeformasi oleh dampaknya kaya akan fosil. Daerah sekitar Cincin Siljan adalah  lokasi pencarian sumber minyak dan gas bumi. Ada banyak deposit timah dan seng di dekat Boda di ujung timur Cincin. Ada beberapa danau di sekitarnya, yang terbesar adalah Siljan di tepi selatan kawah barat daya, dengan Danau Orsa yang lebih kecil di sebelah barat dan Skattungen dan Ore di timur laut. 
  • Karakul, Qarokul (Bahasa Kyrgyz artinya "danau hitam", Dulu bernama Siob dari bahasa Tajik) adalah sebuah danau berdiameter 25 km (16 mi) dalam kawah dampak 52 km (32 mi). Terletak di Taman Nasional Tajik di Pegunungan Pamir di Tajikistan.
  • Montagnais adalah kawah meteorit yang terletak di landas kontinen selatan Nova Scotia, Kanada.
  • Kawah Araguainha atau Araguainha Dome adalah kawah dampak di perbatasan negara bagian Mato Grosso dan Goias, Brasil, di antara desa-desa Araguainha dan Ponte Branca. Dengan diameter 40 kilometer (25 mil), ini adalah kawah terbesar kedua yang diketahui di Amerika Selatan, dan mungkin yang tertua. Kawah tersebut baru-baru ini bertanggal 254,7 ± 2,5 juta tahun yang lalu, saat daerah ini mungkin merupakan laut dangkal. Margin kesalahan pada tanggal ini tumpang tindih dengan peristiwa kepunahan Permian-Triassic, salah satu peristiwa kepunahan massal terbesar dalam sejarah Bumi. Dampak tersebut menabrak unit sedimen Paleozoik yang termasuk dalam formasi cekungan Parana dan memperlihatkan batuan dasar granit Ordovician yang berada di bawahnya. Diperkirakan kawah itu pada awalnya berdiameter 24 kilometer (15 mil) dengan kedalaman 2,4 kilometer (1,5 mil), yang kemudian melebar hingga 40 kilometer (25 mil) karena dindingnya merekah ke dalam. Ukurannya berdiameter 45 km dan umurnya diperkirakan 50,50 ± 0,76 juta tahun sekitar jaman Eosen. Kawah itu berada di bawah laut dan terkubur di bawah sedimen laut.
Untungnya semua dampak atau tumbukan yang mengakibatkan kawah-kawah besar tersebut terjadi di jaman purba, misal terjadi di jaman modern, Tentu sulit membayangkan kekacauan yang terjadi. 




Tulisan terkait:



Foto-foto  diambil dari wikipedia dan popular science








Sedikit tentang petir

Petir adalah suatu peristiwa yang sering terjadi di Bumi. 

Petir atau kilat adalah loncatan energi listrik yang terlihat sangat terang dan disusul oleh suara gemuruh bernama guntur atau halilintar yang terjadi akibat perbedaan potensial listrik di awan dengan permukaan bumi.

Berikut ini adalah fakta-fakta tentang petir:

  • Petir memiliki energi listrik yang sangat besar sehingga memiliki daya hancur yang besar. Satu sambaran petir menghasilkan 10 gigawatt dalam waktu yang sangat singkat menurut Energy Cast.


  • Petir memiliki suhu lima kali lebih panas jika dibandingkan dengan suhu permukaan matahari. Suhu petir mampu mencapai 54 ribu fahrenheit atau sama dengan 30 ribu derajat celsius. Sementara suhu permukaan matahari hanya sekitar 6 ribu kelvin atau 5,7 ribu derajat celsius. Namun, suhu petir masih jauh lebih rendah dibanding suhu inti matahari yang diperkirakan mencapai 15 juta kelvin.

  • Petir membantu pertumbuhan tanaman karena Nitrogen tersedia di atmosfer tidak dalam bentuk ikatan dua atom molekul nitrogen yang bisa digunakan langsung oleh tanaman. Energi listrik petir memutus ikatan nitrogen di atmosfer sehingga satu atom nitrogen berikatan dengan oksigen membentuk nitrogen oksida. Nitrogen oksida yang dapat larut dalam air menjadi asam nitrat, kemudian akan terbawa air hujan dan turun ke permukaan bumi dapat diserap oleh tanaman sebagai salah satu molekul yang dibutuhkan untuk tumbuh. 
  • Setiap kali petir menyambar, elektron akan bergerak cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain sehingga menghasilkan suatu plasma dan radiasi beragam pancaran sinar, salah satunya sinar gamma. Fungsi sinar gamma ini untuk mengurai kestabilan oksigen dan nitrogen yang ada di udara, berdasarkan riset Teruaki Enoto dari Kyoto University dalam jurnal Nature pada November 2017.


  • Petir membentuk Ozon, dimana saat petir menyambar, panasnya memutuskan molekul-molekul oksigen dan juga nitrogen di atmosfer. Sebagian berubah menjadi nitrogen oksida dan sebagiannya lagi membentuk zat bernama O3 atau yang kita kenal sebagai ozon. Jadi, setiap terjadi petir saat itu juga ozon dibentuk di atmosfer. Lapisan ozon yang akan melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang merugikan. Makin banyak terbentuk O3 oleh petir, makin tebal pula lapisan ozon yang terbentuk.
  • Petir secara alami menyambar hutan atau padang rumput yang mampu menyulut api dan menyebabkan kebakaran. Kebakaran hutan atau ilalang secara alami itu menguntungkan karena api akan membersihkan lantai hutan atau padang rumput dari tanaman dan hewan yang mati, memberikan ruang bagi organisme baru untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa adanya kebakaran alami karena petir, hutan tidak bisa tumbuh subur dan hanya dipenuhi oleh sisa-sisa organisme yang telah mati.
  • Suhu udara di sekitar petir bisa mencapai 50 ribu derajat Fahrenheit atau sekitar 2.776 ­derajat Celsius. Karena suhu yang tinggi, kuman-kuman yang ada di udara dapat langsung terbunuh. Saat hujan reda, udara akan terasa segar karena sejumlah ­material yang merugikan bagi manusia akan ikut terbawa dan terbuang bersama tetesan hujan.
  • Petir bisa terjadi kurang lebih 50 kali setiap detiknya di seluruh dunia atau sekitar 1.1 miliar sambaran petir setiap tahun.

Ada yang mau menambahkan?



Tulisan terkait 


Foto-foto milik world class photography, kredit milik fotografernya 

Alam seperti buku yang berisikan nasehat kehidupan dan dapat menjadi pertanda masa depan. Salah satu yang dapat diamati dari alam adalah pertanda akan datangnya hujan.
Orang tua dulu sering menyebutnya sebagai ilmu titen.
Kemampuan memperkirakan cuaca sangatlah penting untuk diketahui. tidak hanya dalam situasi survival ini bisa berarti menentukan hidup dan mati, tetapi juga berguna saat memancing di laut.
Saat kita membawa Barometer maka dengan mudah kita akan bisa memperkirakan cuaca, karena barometer mengukur tekanan udara. Jika tiba tiba tekanan udara yang ditunjukkan barometer turun dengan drastis itu menandakan akan turun hujan dan angin kencang.
a. Selalu ingat bahwa angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah.
b. Suhu dan tekanan udara berbanding terbalik.
c. Kelembaban adalah jumlah uap air di udara.
d. Kelembaban dan tekanan berbanding lurus.

Saat suhu tinggi, maka udara memuai dan udara yang muai menjadi ringan akan naik ke atas sehingga tekanan udara akan berkurang (menjadi rendah) maka kelembaban juga akan turun. Inilah kenapa saat akan turun hujan, udara terasa panas dan gerah.
Sebaliknya derah bersuhu rendah memiliki tekanan yang tinggi karena udara padat dan kelembaban juga tinggi karena uap air yang banyak di udara. Ini sebabnya angin yang bertiup sebelum hujan terasa dingin dan berbau air.
Udara yang mengalir dari daerah tekanan tinggi mengandung uap air yang banyak. Uap air yang ter-kondensasi membentuk awan hingga sampai pada titik jenuh dan berat yang cukup maka awan tersebut akan berubah jadi butiran air dan turun menjadi hujan.
Jika kita tidak membawa barometer, maka kita dapat menggunakan tanda tanda alam untuk memperkirakan cuaca.

Berikut beberapa cara untuk mengenal tanda-tanda datangnya hujan:
  1. Jika rumput di sekitar kering dan ada awan disekitar atau angin berhembus agak kencang, maka itu menandakan akan turun hujan. Jika rumputnya berembun, kemungkinan besar tidak hujan. Namun cara ini tidak valid apabila pada malam sebelumnya turun hujan.
  2. Secara umum bebauan terasa lebih kuat sebelum hujan datang. Bisa dikatakan, bunga lebih harum sebelum terjadi hujan. Tumbuhan mengeluarkan zat buangan saat tekanan udara rendah, sehingga udara beraroma seperti kompos. Rawa-rawa mengeluarkan gas methan tepat sebelum hujan badai datang. Hal ini juga karena tekanan udara yang rendah.
  3. Saat udara lembab, rambut terasa tebal dan ikal. Daun-daun cenderung menggulung. Garam menjadi semakin menggumpal.
  4. Jika langit sore hari berwarna merah (lihat ke arah barat) itu menandakan ada sistem tekanan tinggi dengan udara kering yang mengaduk partikel-partikel debu di udara, yang menyababkan langit berwarna merah. Karena cuaca pergerakannya dari barat ke timur maka dapat disimpulkan bahwa udara kering tersebut sedang menuju arah pengamat.
  5. Langit merah di pagi hari (lihat ke arah Timur) berarti bahwa udara kering telah berpindah, dan yang biasanya mengikuti itu (dalam perjalanan ke arah kita) adalah suatu sistem bertekanan rendah yang membawa kelembaban.
  6. Jika pagi hari langit merah dan redup, pertanda akan turun hujan dan mungkin disertai angin kencang. Jika langit merah pada sore hari maka cuaca akan cerah. Aliran udara bergerak dari barat ke timur. Saat kita melihat ke timur ke arah matahari terbit dan langit berwarna merah, ini disebabkan karena sebuah system bertekanan tinggi dengan udara yang kering membawa partikel debu naik ke angkasa sehingga menimbulkan warna merah. Jika ini yang kita lihat maka berarti udara yang kering sudah melewati kita dan di belakangnya selalu diikuti sebuah sistem bertekanan rendah yang kaya dengan uap air yang sedang menuju ke arah kita. Demikian sebaliknya jika saat memandang ke barat, ke arah matahari tenggelam dan langit terlihat memerah, maka ini berarti sistem bertekanan rendah yang kaya uap air sudah melewati kita dan di belakangnya diikuti sistem bertekanan tinggi yang mengandung udara kering sedang menuju ke arah kita.
  7. Lihat asap dari api unggun, jika asapnya lurus ke atas, maka cuaca akan cerah. Namun jika asapnya lurus ke atas kemudian pada ketinggian tertentu menyebar, berarti besar kemungkinan hujan dan angin akan datang. Namun jika asapnya ngga naik ke atas tapi menyebar maka kemungkinan akan ada badai.
  8. Awan berhembus ke arah yang berbeda, misalnya satu lapisan ke timur, lapisan lain ke utara. Hal ini mengisyaratkan cuaca buruk datang, bisa saja hujan es.
  9. Awan hujan (Cumulonimbus) di pagi hari dan berkembang sepanjang hari. Kemungkinan besar yang terjadi adalah hujan deras.
  10. Awan Cirrus tinggi di langit seperti pita panjang. Ini menandakan cuaca buruk 2 hingga 3 hari kemudian.
  11. Altocumulus awan yang berbentuk seperti sisik ikan. Kemungkinan cuaca buruk dalam 2 hingga 3 hari berikutnya.
  12. Awan Cumulus menara (castellanus kumulus). Kemungkinan hujan di kemudian hari.
  13. Jika burung terbang tinggi di langit, kemungkinan akan ada cuaca baik, Burung Camar cenderung untuk berhenti terbang dan berlindung di pantai jika badai akan datang.
  14. Banyak hewan, terutama jenis unggas dan burung, menjadi sangat tenang sesaat sebelum hujan
  15. Sapi biasanya akan berbaring sebelum badai. Mereka juga cenderung untuk tinggal berdekatan jika cuaca buruk di jalan.
  16. Kura-kura sering mencari tempat yang lebih tinggi dalam kurun waktu 1 sampai 2 hari ketika hujan besar akan datang.
  17. Di Kansas jika Anda melihat seekor Ular Bullsnake (Pituophis catenifer sayi) menyeberangi jalan itu akan hujan di sebagian besar waktu.
  18. Dalam jangka pendek, jika burung terbang tinggi, Anda mungkin akan memiliki beberapa baik hari. Ketika tekanan turun, menunjukkan badai yang akan datang, itu menyakitkan telinga burung dan mereka terbang rendah untuk meringankan itu.
  19. Serangga juga menanggapi tekanan udara. Semut yang paling sibuk dan bergerak lebih cepat ketika tekanan pada barometer yang tinggi. Mereka malas dan lamban ketika tekanan rendah.
  20. Burung sriti atau wallet dan martins cenderung untuk terbang rendah ke tanah ketika akan terjadi badai.
  21. Laba-laba sering meninggalkan jaring mereka dan pindah ke tenda atau dinding kamp ketika cuaca buruk datang.
  22. Jika ikan terlihat rakus dalam menggigit umpan di permukaan air, bisa jadi itulah saat hujan akan datang.
  23. Jika Anda mendengar jangkrik bernyanyi, itu berarti cuaca akan kering atau matahari bersinar terik.
  24. Telinga kucing sangat sensitif terhadap perubahan tekanan udara jadi jika dia menggesekkan telinganya berkali-kali, tampaknya cuaca buruk akan segera terjadi dalam beberapa hari mendatang.
  25.  Jika Anda melihat rusa, sapi atau kuda yang mencoba untuk menggaruk telinga dengan kuku lebih sering dari biasanya, tekanan mungkin berubah dan akan ada perubahan cuaca.
  26. Beberapa tanaman seperti semanggi menutup ketika hujan akan turun.
  27. Jika Anda melihat pelangi di langit timur pada pagi hari, akan ada hujan.
  28. Jika bulatan bulan terlihat berwarna oranye atau kuning pucat, berarti ada debu di udara sehingga Anda mungkin akan melihat beberapa cuaca yang baik pada hari berikutnya.
  29. Jika bulan berwarna kemerahan atau merah pucat itu menandakan debu di udara, Tetapi jika bulan terang dan tajam terfokus, mungkin karena tekanan rendah telah membersihkan debu dan tekanan rendah berarti hujan.
  30. Jika bulan memiliki lingkaran di sekelilingnya, ini hampir tanda pasti bahwa ada cuaca buruk akan terjadi  dalam 3 hari ke depan atau lebih. Jika terlihat jelas dan terang, Anda mungkin juga akan mendapatkan beberapa kelembaban karena sistem tekanan rendah telah pindah dan dibersihkan debu dari udara.
  31. Cincin di sekeliling bulan yang disebabkan oleh cahaya bersinar melalui awan cirrostratus, dapat menunjukkan hujan yang mungkin akan jatuh dalam tiga hari mendatang.
  32. Jikalau angin yang bertiup terasa dingin dan hidung mencium bau uap air, maka kemungkinan besar akan turun hujan dalam waktu tidak terlalu lama.
  33. Tekanan barometrik seringkali merupakan indikator yang baik dari perubahan cuaca bagi orang-orang sensitif. Jika Anda tiba-tiba merasa lesu, barometer kemungkinan jatuh atau sudah rendah. badai mungkin akan mendekati. Sebaliknya, jika Anda merasa energik dan bercahaya, kemungkinan sistem tekanan tinggi dan barometer meninggi atau meningkat.
  34. Orang yang menderita patah tulang, rematik atau nyeri tulang akan merasa tidak nyaman sebelum hujan terjadi.

Beberapa perilaku hewan juga dapat memprediksi adanya musim yang ekstrim :
  • Jika burung dan tupai sangat kelaparan hingga menyerang anda seperti mereka belum makan, maka akan ada badai besar sedang dalam perjalanan.
  • Demikian pula, jika Anda melihat bahwa burung bermigrasi lebih awal, biasanya musim dingin datang lebih awal.
  • Sapi pandai memprediksi kekeringan; Jika anda melihat penurunan tingkat kesuburan pada sapi, maka tahun depan akan ada kekeringan panjang.
  • Ulat dari ngengat Pyrrharctia isabella atau wooly worm  adalah tukang prediksi yang baik tentang seberapa buruk hujan pada musim dingin, dengan prediksi benar sekitar 80%.


Beberapa pertanda dari angin:
  • Kecepatan angin, arah dan konsistensi dapat membantu Anda memprediksi cuaca. Jika kecepatan angin tiba-tiba berubah, dengan berputar-putar, angin kencang,  mungkin hujan akan mendekati anda.
  • Arah angin juga penting untuk memprediksi cuaca. Angin barat dan angin barat laut adalah arus berlawanan dari pusat tekanan rendah dan sering menunjukkan badai didepan.
  • Angin utara atau barat daya sering berarti suhu yang kebih hangat dan kondisi lembab. Mereka dapat membawa hujan.
  • Angin selatan atau tenggara sering berarti suhu yang kebih rendah dan kerinh. Mereka dapat membawa kemarau. 


Ada yang mau menambahkan?

foto milik gettyimages, kredit milik fotografernya 

#tandatandasebelumhujan


Sedikit informasi  tentang kalender langit di 2017.

4 Januari 2017: Hujan Meteor Quadrantid
Hujan meteor Quadrantid akan menjadi peristiwa hujan meteor pembuka tahun 2017. Setiap tahunnya, hujan meteor ini dapat mencapai intensitas 80 meteor per jam. Hujan meteor Quadrantid sebenarnya terjadi pada rentang tanggal 1-6 Januari, namun mencapai puncaknya pada tangah malam hingga dini hari tangggal 4 Januari. Yang pasti, peristiwa ini bisa diamati di seluruh Indonesia.

4 Januari 2017: Bumi di Perihelion
Bukan, perihelion bukan bahasa latin dari "kiamat". Dalam astronomi, perihelion adalah istilah yang menyatakan jarak terdekat yang dicapai Bumi dalam mengelilingi Matahari. Pada tanggal 4 Januari 2017, jarak Bumi ke Matahari hanya sekitar 0,98 AU, di mana 1 AU setara dengan 150 juta km.
Jarak Bumi dari Matahari bervariasi sekitar 3% karena orbitnya sedikit berbentuk oval, mengikuti jalan yang disebut elips. 
Dalam prakteknya, variasi ini memang sangat sedikit persentasenya, namun perbedaan jarak antara perihelion dengan aphelion (jarak terjauh Bumi dari Matahari) cukup signifikan.

6 Januari 2017: Komet 45P/Honda-Mrkos-Pajdusakova Makin Terang
Komet 45P/Honda-Mrkos-Pajdusakova diperkirakan akan mencapai puncak kecerlangannya, sekitar magnitudo +6,4, pada 6 Januari 2017 mendatang. Pada saat itu, ia akan berada pada jarak 0,54 AU dari Matahari, dan 0,59 AU dari Bumi. Sayangnya, dari Indonesia, komet ini ternyata akan sedikit sukar untuk diamati. Komet ini akan mencapai titik tertinggi di langit pada siang hari di seluruh wilayah Indonesia, dan akan berada di atas 10° di atas horizon barat pada saat senja.

11 Januari 2017: Planet Merkurius Mencapai Puncak Kecerlangannya
Pada tanggal ini, kita berkesempatan melihat planet Merkurius di langit timur sebelum fajar. Planet terdekat Matahari itu akan mencapai puncak kecerlangannya dengan magnitudo  -2,2. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah 1 jam 34 menit sebelum Matahari terbit. Merkurius akan mencapai ketinggian 16° di atas ufuk timur saat itu.

11 Februari 2017: Gerhana Bulan Penumbra
Akan ada peristiwa langit berupa gerhana Bulan penumbra di tanggal ini, yang sayangnya tidak akan terlihat dari Jakarta karena Bulan sudah berada di bawah horizon barat pada saat puncak gerhana terjadi. Gerhana ini akan berlangsung dari 05:35 sampai 09:54 WIB, dan puncak gerhana akan terjadi pada pukul 07:45 WIB.

17 Februari 2017: Planet Venus Mencapai Puncak Kecerlangannya
Inilah saat terbaik untuk mengamati Venus! Bila Anda pernah melihat objek seperti bintang namun tampak sangat terang, itulah Venus. Planet kedua terdekat dari Matahari ini akan mencapai puncak kecerlangannya pada tanggal ini, ia akan bersinar terang di magnitudo -5,5 Dari Indonesia, Venus sudah terlihat mulai pukul 18:27 WIB, di mana saat itu Venus berada di ketinggian 29° dari atas ufuk barat.

26 Februari 2017: Gerhana Matahari Cincin
Belum bisa move on dari gerhana Matahari total 9 Maret 2016 kemarin? Tenang, peristiwa gerhana Matahari cincin ini akan membuat Anda tambah sulit untuk move on! Pada tanggal ini, Bulan akan melintas di depan wajah Matahari. Tapi karena Bulan berada di jarak terjauh dari Bumi, maka diameter Bulan akan lebih kecil dan terjadilah gerhana cincin.
Sayangnya, gerhana Matahari cincin ini tak terlihat sama sekali di Indonesia. Wilayah-wilayah beruntung yang dapat menyaksikannya adalah Argentina (Matahari 97% tertutup), Cile (97% tertutup), Angola (96% tertutup), Republik Demokratik Kongo (96% tertutup), Zambia (96% tertutup) dan Namibia (92% tertutup).

11 Maret 2017: Komet 2P/Encke Mencapai Puncak Kecemerlangannya
Pada tanggal ini, komet 2P/Encke akan mencapai puncak kercerlangannya, yakni sekitar magnitudo +5,9. Pada magnitudo itu, komet masih cukup sulit dilihat dengan mata telanjang, ditambah posisinya yang cukup dekat dengan Matahari. Komet 2P pada tanggal ini akan berada pada jarak 0,34 AU dari Matahari, dan 0,66 AU dari Bumi.

20 Maret 2017: Ekuinoks Maret
Pada tanggal ini, tepatnya pada pukul 17:21 WIB, akan terjadi ekuinoks Maret, yakni peristiwa ketika Matahari berada di atas cakrawala. Menurut definisi astronomi, ekuinoks Maret ini menandai awal musim semi di belahan Bumi utara dan musim gugur di belahan Bumi selatan.

Pada hari ekuinoks, Matahari akan terbit tepat di ufuk timur, lalu berada tepat di atas kepala bagi yang tinggal di garis ekuator, dan akan terbenam tepat di ufuk barat. Pada hari ini juga, kala siang dan malam di Bumi akan sama rata masing-masing 12 jam.

8 April 2017: Oposisi Jupiter
Opsisi Jupiter merupakan peristiwa ketika Matahari-Bumi-Jupiter berada satu garis lurus di bidang Tata Surya. Dengan begitu, peristiwa ini juga menandai jarak terdekat antara Bumi dengan Jupiter, dan membuat Jupiter berada di posisi yang baik untuk diobservasi.

Dari Indonesia, Jupiter akan terlihat dari pukul 18:22 WIB hingga keesokan hari pukul 05:26 WIB. Planet termasif di Tata Surya ini akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 23:52 WIB, yakni di ketinggian 89° di atas horizon timur laut.

Planet ini bisa diamati dengan mata telanjang bagai bintang kuning yang terang. Bagi Anda yang punya teleskop, Anda akan melihat diameter sudut Jupiter yang lebih besar beserta munculnya empat satelit alami besar miliknya; Io, Kalisto, Ganimede, dan Europa.

23 April 2017: Hujan Meteor Lyrid
Setelah tidak ada peristiwa hujan meteor sejak Quadrantid di Januari, akhirnya muncul lagi peristiwa hujan meteor, yakni hujan meteor Lyrid. Hujan meteor ini akan mencapai puncaknya di tanggal ini, 23 April 2017. Namun, ia sebenarnya sudah terjadi pada rentang waktu 19-25 April. Titik radian hujan meteor ini adalah rasi bintang Lyra, dan diperkirakan akan mencapai intensitas 10 meteor per jam, dapat diamati dengan mata telanjang di seluruh Indonesia.

6-7 Mei 2017: Hujan Meteor Eta Aquarid
Hujan meteor Lyrid pada 23 April membuka musim hujan meteor setiap tahunnya. Tak perlu menunggu waktu lama, pada 6-7 Mei akan terjadi lagi hujan meteor lainnya, yang kali ini merupakan hujan meteor Eta Aquarid.

Eta Aquarids adalah hujan meteor yang dapat memproduksi hingga 60 meteor per jam pada puncaknya. Hujan meteor yang berasal dari debu komet Halley ini terjadi pada rentang tanggal 19 April hingga 28 Mei, dan puncaknya adalah pada malam 6 Mei hingga dini hari 7 Mei. Titik radiannya adalah rasi bintang Aquarius.

15 Juni 2017: Oposisi Saturnus
Sama seperti Jupiter, karena Saturnus adalah planet luar, maka oposisi bisa terjadi setiap tahunnya. Di tahun 2017, oposisi Saturnus, atau ketika Matahari-Bumi-Saturnus berada dalam satu garis lurus akan terjadi tanggal 15 Juni.

Sang planet bercincin ini akan berada di jarak terdekat dengan Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari jika diamati dari Bumi. Dengan begitu, kenampakannya akan lebih terang, paling terang di tahun 2017.

Planet Saturnus yang beroposisi pada tanggal ini bisa diamati di seluruh Indonesia dengan mata telanjang. Sayangnya, untuk melihat cincinnya beserta satelit-satelit alami besarnya, kita membutuhkan teleskop.

21 Juni 2017: Solstis Juni
Titik balik Matahari Juni atau solstis Juni bakal terjadi pada pukul 11:24 WIB di tanggal ini. Solstis Juni menandai peristiwa ketika kutub utara Bumi yang akan lebih condong ke arah Matahari. Ini juga adalah hari pertama musim panas (summer solstice) di belahan Bumi utara dan hari pertama musim dingin (winter solstice) di belahan Bumi selatan.

29-29 Juni 2017: Hujan Meteor Delta Aquarid
Setelah Eta Aquarid pada 6-7 Mei, hujan meteor yang masih bertitik radian di rasi bintang Aquarius selanjutnya adalah Delta Aquarid. Hujan meteor ini terjadi pada rentang tanggal 12 Juli hingga 23 Agustus, namun puncaknya terjadi pada malam 28 Juli hingga dini hari 29 Juli.

Jika Anda mengamati di lokasi pengamatan yang gelap dan bebas polusi, diperkirakan akan ada 20 meteor per jam. Peristiwa hujan meteor ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dengan mata telanjang.

7-8 Agustus 2017: Gerhana Bulan Parsial
Sebuah peristiwa gerhana Bulan parsial akan terjadi pada 7-8 Agustus 2017. Gerhana ini terjadi ketika sebagian wajah Bulan melewati bayangan umbra Bumi, sehingga akan tampak tergigit. Gerhana ini akan terlihat jelas di sebagian besar Afrika bagian timur, Asia Tengah, Samudera Hindia, dan Australia.

Dan bahagianya kita, Indonesia kebagian untuk melihat peristiwa gerhana Bulan parsial ini! Gerhana akan dimulai ketika Bulan memasuki bayangan penumbra Bumi, yakni pukul 22:50 WIB (7 Agustus). Puncak gerhana sendiri akan terjadi pada pukul 01:20 WIB (8 Agustus). Selanjutnya, gerhana akan berakhir pukul 03:50 WIB (8 Agustus). Puncak gerhana berlangsung selama 1 jam 55 menit.

12-13 Agustus 2017: Hujan Meteor Perseid
Hujan meteor Perseid adalah salah satu hujan meteor terbaik untuk diamati. Bagaimana tidak, pada puncaknya, Perseid dapat memproduksi hingga 60 meteor per jam. Meteor-meteor yang melesat pada hujan meteor ini dihasilkan oleh debu komet Swift-Tuttle yang ditemukan pada 1862.

Setiap tahunnya, Perseid terjadi pada rentang tanggal 17 Juli hingga 24 Agustus, dan puncaknya terjadi pada malam 12 Agustus hingga dini hari 13 Agustus. Sayangnya, di tahun 2017 hujan meteor Perseid bertepatan dengan fase Bulan bungkuk, sehingga cahaya Bulan yang terang dapat meredupkan meteor-meteor kecil.

21 Agustus 2017: Gerhana Matahari Total
Sebuah peristiwa gerhana Matahari total -- ya, peristiwa yang sama seperti yang terjadi pada 9 Maret 2016 -- akan terjadi lagi pada 21 Agustus 2017. Tapi kali ini bukan Indonesia yang menjadi "tuan rumah"-nya, melainkan giliran Amerika Serikat.

Seluruh warga di AS dapat bersuka cita, sebab untuk dataran hanya wilayah AS lah yang dilalui jalur gerhana total. Jalur totalitas akan dimulai di Samudra Pasifik dan akan melalui perjalanan panjang ke pusat wilayah AS.

Gerhana total akan terlihat di negara bagian Oregon, Idaho, Wyoming, Nebraska, Missouri, Kentucky, Tennessee, North Carolina, dan Carolina Selatan, sebelum akhirnya berakhir di Samudera Atlantik. Ingin "menjemput" gerhana di AS ini? Sebaiknya booking tiket perjalanan dan hotel dari sekarang!

23 September 2017: Ekuinoks September
Sama seperti yang terjadi pada bulan Maret, di September 2017 juga akan terjadi peristiwa ekuinoks, tepatnya terjadi pada tanggal 23 pukul 03:02 WIB. Pada ekuinoks, Matahari akan bersinar langsung di atas ekuator. Ini juga merupakan hari pertama musim gugur di belahan Bumi utara dan hari pertama musim semi di belahan Bumi selatan.

7 Oktober 2017: Hujan Meteor Draconid
Hujan meteor Draconid bukan merupakan hujan meteor besar, ia termasuk hujan meteor minor yang hanya berintensitas 10 meteor per jam. Hujan meteor init terjadi pada rentang tanggal 6-10 Oktober dan puncaknya terjadi pada tengah malam sampai dini hari tanggal 7 Oktober. Titik radiannya adalah rasi bintang Draco, dan hujan meteor ini dapat diamati di seluruh Indonesia dengan mata telanjang.

21-22 Oktober 2017: Hujan Meteor Orionid
Pernah melihat tiga bintang sejajar di langit malam? Itulah rasi bintang Orion. Pada tanggal 21-22 Oktober 2017, hujan meteor akan terjadi di rasi bintang ini, hujan meteor Orionid! Diperkirakan akan tampak 20 meteor per jam saat puncaknya. Tentu bisa diamati di seluruh Indonesia dengan mata telanjang.

17-18 November 2017: Hujan Meteor Leonid
Hujan meteor lagi? Yak, betul. Hujan meteor Leonid dapat memproduksi hingga 15 meteor per jam saat puncaknya. Anda bisa mengamatinya mulai malam 17 November hingga dini hari 18 November. Titik radiannya adalah rasi bintang Leo, dan tentu bisa diamati di seluruh Indonesia dengan mata telanjang.

3 Desember 2017: Supermoon
Walaupun tak sebesar Supermoon yang terjadi pada 14 November 2016 kemarin, Supermoon pada 3 Desember 2017 ini merupakan Bulan Purnama terbesar yang terjadi sepanjang tahun 2017. Fase Purnama akan terjadi pada pukul 22:47 WIB. Bulan akan nampak lebih besar dan lebih terang daripada kenampakan Bulan di tahun 2017.

13-14 Desember 2017: Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor Geminid adalah raja dari seluruh peristiwa hujan meteor, ia juga menjadi peristiwa hujan meteor penutup setiap tahunnya. Disebut raja hujan meteor, karena pada puncaknya Geminid dapat memproduksi hingga 120 meteor per jam.

Lesatan meteor pada hujan meteor Gemind berasal dari debu asteroid 3200 Phaethon, yang ditemukan pada tahun 1982. Hujan meteor ini terjadi pada rentang tanggal 7-17 Desember, dan puncaknya terjadi pada malam tanggal 13 Desember hingga dini hari 14 Desember. Bisa diamati di rasi bintang Gemini di seluruh Indonesia dengan mata telanjang.

21 Desember 2017: Solstis Desember
Kebalikan dari solstis Juni, solstis Desember yang terjadi pada 23:28 WIB ini menandai peristiwa ketika kutub selatan Bumi akan lebih condong ke arah Matahari. Ini adalah hari pertama musim dingin (winter solstice) di belahan Bumi utara dan hari pertama musim panas (summer solstice) di belahan Bumi selatan.

di copy-paste dari beberapa sumber
Ada yang mau menambahkan?


Foto-foto  milik gettyimages, kredit milik fotografernya 
Langit 2013 akan sedikit berbeda dengan beredarnya benda-benda langit terang seperti komet ISON dan PANSTARSS.
Lebih dari itu,  banyak juga fenomena langit yang menarik untuk dilihat.

Berikut adalah almanak astronomi 2013 yang sayang untuk anda lewatkan:

Januari
  • 3, 4 Januari : Quadrantids Meteor Shower, Meteor shower pada tanggal 3 & 4 Januari, tetapi beberapa meteor bisa terlihat sejak tanggal 1-5 Januari. Tampilan terbaik setelah tengah malam di konstelasi Bootes.
  • 21 Januari: Bulan terlihat sangat dekat atau konjungsi Jupiter terdekat hingga 2026, Fenomena ini dapat dengan mudah terlihat bahkan dari kota-kota yang terang di langit belahan utara. Bulan terlihat bersinar tidak utuh, hanya 78 persen bersinar dan kurang dari satu derajat di selatan dari planet Jupiter. Kedua benda bercahaya ini akan terlihat sangat dekat di langit malam sehingga bisa dilihat oleh semua.

Februari
  • 2-23 Februari: Merkurius terlihat terang, Merkurius akan berada cukup jauh dari silau matahari sehingga akan mudah terlihat di langit barat setelah matahari terbenam. Pada 16 Februari Merkurius akan tiba di jarak terjauh dari matahari. Planet ini akan terlihat sangat terang (-1.2 sampai -0.6 magnitudo) sebelum tanggal ini dan akan memudar dengan cepat hingga +1.2 besarnya setelah itu.

Maret
  • 10-24 Maret: komet PANSTARRS terlihat. Komet PANSTARRS, yang ditemukan pada Juni 2011 dengan menggunakan Teleskop Pan-STARRS 1 di Haleakala, Hawaii, 12 Maret malam komet akan terletak 4 derajat di kanan dari bulan sabit yang sangat tipis. Komet panstarss diperkirakan akan berada pada bentuk terbaiknya dalam periode dua pekan ini. Selama waktu ini, komet tersebut juga akan berada paling dekat dengan matahari (45 juta kilometer) dan Bumi (164 juta kilometer).
  • 20 Maret : Equinox Maret, Matahari akan bersinar tepat pada garis khatulistiwa dan akan ada jumlah yang hampir sama siang dan malam di seluruh dunia. Hari ini juga hari pertama musim semi (vernal equinox) di belahan bumi utara dan hari pertama musim gugur (equinox musim gugur) di belahan bumi selatan

April
  • 20 April : Hari Astronomi Bagian 1, Hari Astronomi adalah acara tahunan yang dimaksudkan untuk memberikan sarana interaksi antara masyarakat umum dan penggemar astronomi berbagai kelompok dan profesional. Tema Hari Astronomi kali ini adalah "Membawa Astronomi untuk Rakyat".
  • 21,22 April : Lyrids Meteor Shower, Lyrids meteor shower, biasanya memproduksi sekitar 20 meteor per jam pada puncak mereka yang menghasilkan jejak debu terang yang berlangsung selama beberapa detik. Meteor shower ini puncaknya pada tanggal 21 dan 22 April, meskipun beberapa meteor dapat terlihat mulai 16 hingga 25 April . Carilah pancaran meteor di konstelasi Lyra setelah tengah malam.
  • 25 April : Gerhana Bulan sebagian, Gerhana bulan sebagian akan terlihat di sebagian besar Afrika, Eropa, Asia, dan Australia. Ini akan menjadi gerhana bulan parsial yang sangat kecil, dengan tungkai teratas bulan menggores sedikit sinar di atas Bumi yang gelap, bayangan umbra. Pada pertengahan gerhana, kurang dari 2 persen diameter Bulan akan berada di dalam bayangan gelap. Belahan Timur (Eropa, Afrika, Australia dan sebagian besar Asia) akan mendapatkan pemandangan terbaik.
  • 28 April : Saturnus di Oposisi, Planet bercincin akan berada di paling dekat ke Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Saturnus dan bulan-bulannya.

Mei
  • 5,6 Mei: Eta Aquarids Meteor Shower. Pada Aquarids Eta terlihat sekitar 10 meteor per jam pada puncak pada 5 dan 6 Mei, bahkan terlihat setiap pagi sejak tanggal 4-7 Mei - 7. Titik cerah akan berada di konstelasi Aquarius. Tampilan terbaik biasanya ditimur setelah tengah malam, jauh dari lampu-lampu kota.
  • 10 Mei : Gerhana Matahari annular melingkar seperti cincin. Jalur annular akan dimulai di Australia Barat dan bergerak ke timur melintasi tengah Samudera Pasifik. Gerhana Matahari melingkar seperti cincin, Pada titik gerhana terbesar, fase cincin akan berlangsung selama 6 menit, 4 detik. Selama gerhana matahari melingkar (juga dikenal sebagai gerhana "Cincin Api"), kerucut bayangan umbra bulan yang panjang terlalu pendek untuk mencapai Bumi. Dalam ukuran sudut, lingkar Bulan muncul sekitar 4,5 persen lebih kecil dari lingkar matahari. Jadi, cincin sinar matahari terlihat mengelilingi bulan. Jalur bayangan dari cincin itu dapat dilihat terbentang ribuan mil, tapi tidak akan lebih luas dari 172 km pada titik gerhana terbesar. Sebagian besar jalur berada di atas Samudra Pasifik, tapi saat atau segera setelah matahari lokal terbit, jalur itu akan terbelah di sepanjang bagian utara Australia (sekitar 10 Mei pagi) dan ujung timur ekstrem Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.
  • 24-30 Mei: Konjungsi Venus dan Jupiter,. Merkurius, Venus dan Jupiter akan terlihat di ufuk yang rendah di barat hingga barat laut langit temaram segera setelah matahari terbenam. Planet-planet tersebut akan terlihat acak satu sama lain, yang perubahan posisi planet-planet itu terlihat jelas dari satu malam ke malam berikutnya. 28 Mei planet yang paling terang, Venus dan Jupiter, akan terpisah hanya dengan jarak 1 derajat. dengan Venus melewati barat laut (kanan atas) Jupiter dan bersinar lebih terang enam kali dibandingkan Jupiter.
  • 25 Mei : Gerhana Bulan Penumbra. Gerhana akan terlihat di sebagian besar Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa Barat, dan Afrika Barat.

Juni
  • 23 Juni: Supermoon 2013, Pada 23 Juni, bulan akan bulat sempurna pada 7:32 EDT (11:32 GMT), dan 32 menit sebelumnya bulan akan berada pada titik terdekat dengan Bumi pada 2013 pada jarak 356.991 km, yang membuatnya disebut supermoon. Mungkin akan terjadi pasang-surut ekstrem di laut (sangat rendah hingga sangat tinggi) selama beberapa hari berikutnya.

Juli
  • 28, 29 Juli : Delta Aquarids Meteor Shower Selatan. sekitar 20 meteor per jam terlihat pada puncak mereka. Puncak meteor shower pada tanggal 28 dan 29 Juli, tetapi beberapa meteor juga dapat dilihat dari 18 Juli hingga 18 Agustus. Titik cerah akan berada di konstelasi Aquarius. Tampilan terbaik biasanya di timur laut setelah tengah malam. 
Agustus
  • 12,13 Agustus : Perseids Meteor Shower. Perseids meteor shower adalah salah satu hujan meteor terbaik untuk diamati, terlihat hingga 60 meteor per jam pada puncak mereka sekitar tanggal 13 dan 14 Agustus, tetapi Anda mungkin dapat melihat beberapa meteor saat dari 23 Juli hingga 22 Agustus. Titik cerah akan berada di rasi Perseus. Cari lokasi yang jauh dari lampu-lampu kota setelah tengah malam.
  • 27 Agustus : Neptunus di Oposisi. Planet biru akan berada di paling dekat ke Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Neptunus. Karena jaraknya, itu hanya akan muncul sebagai titik biru kecil.
September
  • 22 September : Equinox September. Equinox terjadi September jam 20:44 UTC. Matahari akan bersinar tepat pada garis khatulistiwa dan akan ada jumlah yang hampir sama siang dan malam di seluruh dunia. Ini juga merupakan hari pertama musim gugur (equinox musim gugur) di belahan bumi utara dan hari pertama musim semi (vernal equinox) di belahan bumi selatan.

Oktober
  • 3 Oktober : Uranus di Oposisi. Planet biru-hijau akan berada di paling dekat ke Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Uranus. Karena jaraknya, itu hanya akan muncul sebagai titik biru-hijau kecil di semua tapi teleskop paling kuat.
  • 12 Oktober - Hari Astronomi bagian 2.
  • 18 Oktober – Gerhana bulan penumbra, Gerhana akan terlihat di sebagian besar dunia kecuali Australia dan ekstrim timur Siberia. Bulan muncul melalui bagian utara dari bayangan penumbra Bumi selama gerhana bulan. Pada pertengahan gerhana, 76 persen diameter Bulan akan tenggelam dalam penumbra, mungkin cukup dalam untuk menyebabkan kegelapan yang samar, namun bagian bawah bulan yang menggelap dapat terlihat. Wilayah yang dapat melihatnya meliputi sebagian besar Asia, Eropa dan Afrika. Bagian tengah dan timur Amerika Utara bisa melihat fenomena Hunters’ Moon yang sedikit menggelap saat petang.
  • 21,22 Oktober : Orionids Meteor Shower. Pada Orionids meteor shower terlihat sekitar 20 meteor per jam pada puncak pada tanggal 21, tetapi sangat tidak teratur mulai pagi sejak tanggal 20 hingga 24 Oktober, dan beberapa meteor dapat dilihat setiap saat sejak tanggal 17 hingga 25 Oktober. Tampilan terbaik akan di langit di timur setelah tengah malam.

November
  • 3 November – Gerhana Matahari Hibrid atau Campuran. Ini adalah gerhana matahari yang tidak biasa, yang terjadi dalam jarak 13.600 km di seluruh permukaan bumi, gerhana berubah cepat dari melingkar menjadi total, oleh karena itu dikenal para astronom sebagai "gerhana campuran."Sebenarnya, sebagian besar di sepanjang jalurnya, gerhana tampak secara total, dengan lingkaran (atau cincin) yang sangat tipis dari sinar matahari terlihat di dekat jalur awal. Jalur gerhana akan dimulai di Samudra Atlantik di lepas pantai timur Amerika Serikat sekitar 875 km barat daya dari Bermuda. dan bergerak ke timur melintasi Atlantik Jalur gerhana akan melewati selatan Tanjung Verde, kemudian menuju tenggara sejajar dengan garis pantai Afrika. Gerhana terbesar, dengan total 100 detik dari keseluruhan dan lebar jalur mencapai maksimal hanya 58 km, terjadi sekitar 402 km di lepas pantai Liberia. Jalur bayangan kemudian akan menyapu Afrika tengah, melewati sebagian Gabon, Kongo, Republik Demokratik Kongo, Uganda dan Kenya, sebelum berakhir saat matahari terbenam di perbatasan Ethiopia-Somalia.
  • 17, 18 November : Leonids Meteor Shower. Leonids adalah salah satu hujan meteor yang lebih baik untuk mengamati, menghasilkan rata-rata 40 meteor per jam pada puncak mereka. Mandi itu sendiri memiliki tahun puncak siklus setiap 33 tahun di mana ratusan meteor bisa dilihat setiap jam. Yang terakhir ini terjadi pada tahun 2001. Mandi biasanya puncak pada 17 November & 18, tetapi Anda dapat melihat beberapa meteor pada tanggal 13 hingga 20 November. Bulan purnama akan menutupi penampakan ini, namun dengan sampai 40 meteor per jam mungkin, ini masih bisa menjadi acara yang baik. Carilah di konstelasi Leo setelah tengah malam.
  • Mid November hingga Desember: Komet ISON terlihat, Komet ISON atau"Bola salju kotor" ditemukan pada 21 September 2012 oleh dua astronom amatir Vitali Nevski dari Belarusia dan Artyom Novichonok dari Rusia menggunakan teleskop yang dimiliki oleh International Scientific Optical Network (ISON). Mulai 28 November, Komet ISON cukup terang sehingga dapat terlihat pada siang hari. Komet ISON mungkin akan menjadi komet paling terang yang disaksikan manusia dalam beberapa abad sehingga bisa jadi menjadi salah satu komet yang paling banyak ditonton sepanjang masa setelah Komet Hale-Bopp, yang melintasi Bumi pada tahun 1997. ISON akan bersinar lebih terang dari "komet paling bercahaya abad lalu", yakni Komet McNaught, yang bersinar lebih terang dari Venus saat melintas di langit belahan bumi selatan pada 1965. Orbit ISON berbentuk parabola, itu artinya ia berasal dari luar tata surya, mungkin dari awan Oort

Desember
  • 13,14,15 Desember - Geminids Meteor Shower. Dianggap oleh banyak orang sebagai hujan meteor terbaik di langit, Geminid karena tampilmnya 60 meteor per jam warna-warni di puncak mereka. Puncak dari meteor shower terjadi sekitar tanggal 13 & 14 Desember, meskipun beberapa meteor akan terlihat dari sejak 06 hingga 19 Desember. Titik cerah di konstelasi Gemini. Cahaya bulan sabit kali ini bisa menyembunyikan meteor redup. Tapi dengan sampai 60 meteor per jam diperkirakan, beberepa meteor akan terlihat menjadi pertunjukan yang baik melebihi Perseid pada Agustus. Tampilan terbaik biasanya  di timur setelah tengah malam di lokasi yang gelap.
  • 15 Desember: Venus menjadi planet paling terang dari semua planet selama satu bulan penuh. Venus memberikan pemandangan paling hebat untuk 2013 dan 2014 baik langit malam atau pagi hari. Venus menghiasi langit malam barat daya selama tiga jam setelah matahari terbenam pada awal bulan, dan 1,5 jam setelah matahari terbenam saat Malam Tahun Baru. Bulan sabit indah akan muncul di atas kanan planet tersebut pada 5 Desember, dan malam berikutnya Venus akan mencapai puncak kecemerlangannya. Venus tidak akan seterang "bintang malam" itu lagi hingga 2021.
Jadi penikmat langit malam, tandai kalender Anda. Karena tahun 2013 akan banyak fenomena langit yang luar biasa indahnya bagi anda yang selalu bersyukur.

Tulisan terkait :



foto-foto milik panstarss

Terimakasih sudah berkomentar