Tampilkan postingan dengan label mancing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mancing. Tampilkan semua postingan

Salah satu cara melepaskan diri dari kepenatan fisik dan psikis adalah dengan memancing. 

Memancing adalah kegiatan menangkap ikan dengan menggunakan rangkaian alat-alat pancing (tackle) seperti : mata kail/pancing, tali/senar, joran, gulungan dan umpan. 

Ada berbagai macam teknik atau metode memancing yang digunakan para pemancing, baik di lingkungan air asin maupun air tawar, seperti:

  • Handlining: Memancing dengan satu senar, pemberat timah dan mata kail berumpan tanpa joran. Teknik ini sering digunakan oleh nelayan tradisional.
Memancing ikan Wahoo di Sumba menggunakan teknik handlining
  • Bottom Fishing (mancing dasaran), Teknik memancing sederhana di laut lepas yang terdiri dari pemberat dasar (sinker) seperti timah atau besi yang beratnya tergantung pada kencangnya arus di perairan tersebut. Tekniknya sederhana dimulai dari mengikat kail dan pemberat, memasang umpan, kemudian lempar ke air dan tunggu sampai ada sambaran (strike). Teknik ini harus menggunakan pemberat.
teknik bottom fishing
  • Casting: Teknik casting merupakan teknik memancing dengan melempar umpan buatan sejauh mungkin menggunakan joran yang fleksibel dengan memainkan umpan/lure dengan cara menarik atau menggulung senar dengan cepat agar menarik perhatian ikan predator untuk menyambar umpan.
teknik casting
  • Surf Casting: Teknik memancing yang dilakukan dari garis pantai dengan menggunakan joran (fishing rod) yang panjang dilakukan dengan cara melemparkan dengan timah pemberat dan umpan ke tempat sejauh-jauhnya atau ceruk yang diperkirakan terdapat ikan. Teknik ini harus menggunakan timah pemberat jig untuk menahan agar umpan tidak hanyut terbawa arus atau ombak dan menggunakan umpan hidup atau udang, cacing laut, kerang-kerangan bahkan rucah atau irisan daging ikan. Waktu terbaik pada waktu pasang naik atau pagi hari. Teman-teman di Yogya menyebut teknik mancing ini sebagai mancing pasiran. 
teknik surf casting
  • Rock Casting: Teknik memancing serupa surf casting yang dilakukan dari atas batu karang atau pinggir laut yang curam.dengan menggunakan joran yang panjang dilakukan dengan cara melemparkan dengan timah pemberat dan umpan sejauh-jauhnya. 
teknik rock casting

  • Jigging: Teknik memancing ikan yang berada di dekat dasar laut. Pemancing menggunakan jig atau sinker (pemberat) dan menyentaknya ke atas dan ke bawah untuk menarik ikan. Sering disebut vertical jigging, bila jig dicemplungkan dan dibiarkan meluncur ke dasar laut secepat mungkin atau dilempar sejauh-jauhnya sebelum jig mencapai dasar laut, kemudian ril digulung dengan cepat sambil sesekali dihentak atau dimainkan naik turun dengan irama tertentu. Cara ini dilakukan agar umpan tiruan tersebut bergerak mirip ikan atau binatang air yang berenang menuju keatas sehingga ikan pemangsa menyambarnya. Jigging biasanya dilakukan dari kapal/perahu yang lego jangkar atau berdiam di suatu spot mancing yang terdapat tubiran terumbu karang atau bahkan atol. Waktu terbaik ketika air laut surut atau air tidak terlalu tinggi karena ikan cenderung aktif di dasar.

teknik jigging menggunakan sinker (fishing.net.nz)

  • Trolling: Teknik memancing ini dilakukan dengan cara menarik tali berumpan di belakang perahu atau kapal yang bergerak dengan kecepatan 5-7 knot. Di Sumba kami menyebutnya sebagai Tonda. Sebuah teknik memancing yang efektif untuk area yang luas dengan memikat ikan predator agresif, cepat dan relatif besar. Umpan buatan yang populer biasanya umpan buatan ringan terbuat dari fiber glass, kayu atau plastik. Umpan buatan yang paling populer adalah Rapala untuk memancing ikan ikan seperti Baracuda, Tenggiri dan Wahoo. Sedang jenis umpan tiruan Konahead yang berbentuk seperti cumi dan berwarna menyolok menarik ikan-ikan pedang (Billfish) seperti Marlin, Todak, Layaran dan Mahi-mahi atau Lemadang.
teknik trolling atau tonda di Sumba dengan hasil ikan Barracuda 

  • Drifting: Teknik memancing pada perahu yang hanyut oleh arus ombak dan angin. Jika arus dan angin searah, kapal akan drift cukup cepat. Drifting biasanya dikombinasikan dengan chumming berupa bongkahan daging ikan/kerang/udang diturunkan di sekitar kedalaman yang diinginkan untuk mengundang ikan target berkumpul.
wahoo hasil drifting di sumba 
  • Longlining: Teknik memancing untuk tujuan komersil menggunakan tali panjang sebagai tali utama dan tali kail yang terpasang dijarak tertentu dengan target ikan tuna, tongkol, kerapu atau kakap. Teknik ini digunakan di perairan terbuka laut lepas dengan kedalaman lebih dari 100 meter.


  • Popping: Teknik memancing ini menggunakan umpan buatan terapung (sering disebut popper) menirukan mangsa ikan predator yang menimbulkan percikan di permukaan air. Umpan tiruan yang mengambang dipermukaan air ditarik berulang-ulang agar umpan tiruan agar bergerak mirip umpan alami dan mengeluarkan bunyi kecipak air (berbunyi pop, pop, pop), akibat suara dan gerakan popper yang dimainkan membuat ikan predator merasa terusik sehingga mengejar dan menyerang popper yang dianggap sebagai mangsa yang berada di teritorinya. Ikan-ikan seperti kuwe lilin ( jack crevale), kuwe gerong GT (giant trevally) dan tuna menyukai mangsa popper ini. 


  • Fly-Fishing: Teknik memancing dengan menggunakan umpan buatan (artificial bait) berbentuk fly (serangga). Artificial flies ini bisa terbuat dari tying hair (kepang rambut), fur (bulu unggas), feathers (rambut binatang), atau material ringan lainnya baik yang natural ataupun sinthetis. Teknik Ini biasanya dilakukan pada aliran sungai.

teknik fly fishing (pilotcave.com)

  • Slabbing atau spooning : Teknik memancing yang umumnya dilakukan di air tawar atau payau dilakukan dengan melemparkan lempengan logam mengkilap atau memantulkan cahaya mirip sendok (spoon lure) secara vertikal ke dalam air. kemudian umpan tersebut ditarik berulang-ulang atau dengan gerakan yang bervariasi untuk meniru gerakan ikan kecil yang terluka atau bergerak lincah seperti ikan kecil agar menarik perhatian ikan predator seperti kakap putih (baramundi) atau trout (forel).

  • Kite-fishing : Teknik memancing inovatif yang melibatkan penggunaan layang-layang untuk menggantung tali berumpan di dalam air. Metode ini memungkinkan pemancing untuk menjangkau area yang lebih luas dibandingkan metode penangkapan ikan tradisional, sehingga sangat efektif.
Teknik memancing dengan layangan (people.howstuffworks.com)

  • Stilt Fishing atau Ritipanna : Nelayan atau pemancing berdiri di atas tiang kayu berbentuk salib yang ditempatkan di lepas garis pantai. Teknik memancing ini umum di Srilanka.
teknik ritipanna di srilanka 

  • Drone Fishing : Teknik ini menggunakan drone untuk tujuan memancing. Drone ini dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang memungkinkan para nelayan untuk melemparkan umpan atau umpannya ke lokasi yang jauh, sehingga memberikan akses ke tempat-tempat penangkapan ikan yang sebelumnya tidak terjangkau.
teknik drone fishing (splashdrone.co.nz
  • Kontiki Fishing : Kontiki pada dasarnya adalah memancing di pantai, menggunakan rakit kecil atau pelampung untuk menarik kail di perairan yang lebih dalam. Di masa lalu, orang-orang menggunakan kayu gelondongan dan bahkan balon ()
teknik kontiki fishing (kontiki.co.nz)
  • Skishing : Teknik memancing di air laut dengan memakai pakaian selam dan dengan sepatu sirip dengan berenang keluar dari garis pantai dengan joran peselancar dan reel. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk pergi lebih jauh ke laut guna meningkatkan peluang memperoleh ikan yang lebih besar.

Skishing dengan pakaian selam

  • Live bait: Teknik memancing dengan menggunakan ikan hidup sebagai umpan. Umpan hidup diikat atau dijahit dengan mata kail kawat nikelin tanpa menggunakan timah/pemberat. Senar atau kenur utama dipasangi kili-kili (snap swivel), Umpan hidup biasanya selar, tembang, layang, como, kembung, sangir bahkan barracuda kecil (alu-alu). 
umpan hidup atau live bait (fishtrack.com)

  • Chumming : Teknik memancing ini dilakukan dengan melempar pelet apung (ground bait) berbasis daging ke dalam air untuk menarik hewan laut, biasanya ikan buruan besar. Ini membuatnya lebih mudah untuk menangkap mereka menggunakan kail atau kait. Pemancing duduk berkelompok deret di buritan kapal. Teknik ini biasanya dilakukan untuk mancing ikan cakalang, tuna kecil, tongkol.
teknik chumming dengan ground bait (pelet) 
  • Garong, teknik memancing yang menggunakan mata kail radial bermata enam berbentuk seperti matahari yang disebut pancing garong. Ikan yang tertangkap bukan karena mata kail tersangkut umpan di mulut, tetapi tersangkut di insang, muka,perut bahkan ekor akibat ditarik dengan cepat. Teknik garong menggunakan joran tanpa kolong-kolong (guide) yang panjang dengan pelampung kecil yang dibuat dari kayu ringan dan biasanya berbentuk seperti piring.Target utama adalah ikan baronang (rabbit fish). Umumnya menggunakan umpan lumut laut, nasi dan umpan sesuai makanan baronang. Umpan tersebut tidak ditempelkan di pancing tetapi dijepit diatas kail garong.
mata kail garong

Ada yang mau menambahkan?


Tulisan dengan judul Sedikit tentang teknik memancing ini pernah ditampilkan di blog ini namun tidak sengaja terhapus, diupload ulang dengan editing seperlunya.   


Tulisan terkait :







Sedikit tentang Ikejime

Adakalanya kita langsung mengolah ikan setelah dipancing untuk mendapatkan rasa gurih (umami).

Tetapi dengan metode ikejime, kita masih dapat mengolah ikan dengan rasa gurih dan daging ikan yang tidak lembek walaupun ikan sudah mati dalam waktu yang tidak singkat atau bahkan saat daging ikan menua.

Ikejime atau Ikijime adalah metode penyembelihan ikan berasal dari Jepang untuk menjaga kualitas dagingnya. Teknik atau metode ini dianggap sebagai metode membunuh ikan tercepat dan paling manusiawi. Mirip dengan teknik yang digunakan pada bedah katak di laboratorium yang disebut spiking atau pithing

Teknik ini terjadi karena lonjakan kejut dengan cepat dan langsung ke otak belakang yang umumnya terletak sedikit di belakang dan di atas mata ikan sehingga menyebabkan kematian otak secara cepat.

Ketika dilakukan dengan benar, sirip ikan akan terlihat cerah menyala dan ikan segera mengendur menghentikan semua gerakan akibat hancurnya otak dan sumsum tulang belakang ikan yang akan mencegah refleks gerakan otot mengkonsumsi adenosin trifosfat (ATP) dalam otot yang menghasilkan asam laktat yang membuat ikan menjadi terasa asam. Selanjutnya, darah yang terkandung dalam daging ikan tertarik ke rongga usus sehingga akan menghasilkan fillet berwarna lebih cerah dengan rasa yang lebih baik dan kenyal sehingga memungkinkan daging terasa umami atau gurih saat daging ikan menua.

Ikejime adalah langkah kontrol multi-seri dan langkah-langkah ini dirancang untuk mengurangi semua efek dari reaksi biokimia dengan cara merusak otak dan sumsum tulang belakang. Teknik seperti ini telah berkembang sejak sekitar 350 tahun yang lalu dan koki Jepang telah menggunakan teknik ini sejak itu. Bagaimanapun, kunci untuk sushi dan sashimi yang baik adalah daging ikan yang menua, memungkinkan enzim ATP untuk terpecah dan uap air menguap sehingga menghasilkan rasa yang terkonsentrasi.
Tidak banyak perbedaan ketika kita memasak ikan dengan dan tanpa ikejime pada hari pertama ketika masih segar. Perbedaannya hanya terjadi pada hari ketiga, keempat dan kelima. Ikan yang disiapkan dengan cara ikejime masih keras dan dagingnya tidak menjadi lembek.

Ilmu ikejime pada prinsipnya sederhana: Semakin sedikit trauma yang diderita ikan baik sebelum, selama dan setelah disembelih akan semakin baik kualitas dagingnya. Hal ini terjadi karena ikan saat berontak atau mengalami stres, ia menghasilkan asam laktat dan kortisol, yang pada gilirannya menurunkan kualitas daging. Merusak otak dan sumsum tulang belakang dengan cepat meminimalkan sinyal stres yang dikirim.

Meskipun ada banyak variasi pada metode ini, kebanyakan dilakukan dalam empat langkah dasar dengan tempo yang singkat bahkan seluruh proses dalam hitungan detik, langkah-langkahnya

  1. Menutup Ikan,  'Menutup ikan' adalah cara manusiawi untuk merujuk pada tindakan menghancurkan otak. Untuk melakukan ini, cari otak (biadanya di atas mata ikan) dan gunakan paku atau penusuk untuk menembus tengkorak. jika tertusuk tepat sasaran ikan akan terlihat bergidik dan rahangnya akan terbuka. Langkah ini dilakukan dengan cepat sehingga otak tidak memiliki kesempatan untuk menembakkan sinyal stres ke seluruh tubuhnya.
  2. Potong Insang dan Ekor karena insang adalah tempat pembuluh darah utama berada, dengan memotongnya akan membuat darah terkuras keluar. Membuat sayatan ke arah ekor juga penting dalam menemukan sistem saraf pusatnya untuk langkah selanjutnya. 
  3. Buat sayatan tulang belakang  dengan cara mendorong kabel tajam ke sumsum tulang belakang dan jalankan ujungnya di sepanjang sisi atas. Ikan akan bergetar saat Anda menggesek di sepanjang tulang belakang dan setelah berhenti bergerak, prosesnya selesai. Langkah ini sangat penting karena menghancurkan sistem saraf, mencegah ikan mengirimkan lebih banyak sinyal stres.
  4. Biarkan darah terkuras karena bagian yang paling penting adalah pendarahan karena sifat mencurigakan dan rasa buruk ada di dalam darah. Untuk melakukannya cukup dengan menempatkan di air es, lebih baik dengan kepala menghadap ke bawah jika memungkinkan.


Ikejime juga digunakan secara manual di industri penangkapan tuna dan ekor kuning (yellowtail). Termasuk cara memancingnya dengan teknik penyembelihan alternatif yang cepat dengan memotong tenggorokan dan membiarkan ikan mati karena pendarahan ikejime kemudian ikan dimasukkan langsung ke dalam es.

Teknik lain menurut pedoman APEC tentang pengiriman udara komoditas ikan hidup segar dan makanan laut dijelaskan sebagai berikut: "Potongan atau sayatan dibuat dari bagian depan flatfish memotong arteri utama dan sumsum tulang belakang. Penempatan potongan atau sayatan dibuat untuk menjaga jumlah terbesar daging flatfish. Ini dilakukan untuk melumpuhkan flatfish. Potongan kedua dibuat di ekor untuk mempercepat penghilangan darah. Flatfish kemudian didinginkan perlahan untuk mempertahankan sirkulasi dan memfasilitasi proses perdarahan. Setelah flatfish telah bersih dari darah kemudian dicampurkan dengan bubur air garam / es dan dinginkan sampai 12 ° C.

Intinya menurut para ahli bahwa seluruh proses harus dilakukan dengan cepat dan kunci keberhasilannya adalah kemampuan untuk menguras darah ikan dengan cepat sehingga tidak ada darah yang sampai ke otot.


Tulisan terkait :

Foto-foto dari kiriman teman di facebook 


#ikejimedagingikansegar
#umamidagingikan

Kembali kami memancing ikan di perariran antara Pesisir selatan pulau Sumba, tepatnya diantara Wanokaka (Sumba Barat) dan Pantai Tarimbang (Sumba Timur) di bagian pertama. Kini kami kembali memancing di spot memancing ikan

Bulan diatas pulau Sumba

Memasuki perairan Sumba Timur


Langit yang cerah


Ahoy Kapten!

Tarimbang di kejauhan

Strike!


Sepertinya banyak Ikan pelagis diantara karang


Ombak yang menghajar pesisir Sumba tengah di sekitar Taman Mas.

Double strike

Mendekati pantai Tarimbang


Formasi karang penuh udang

Formasi karang habitat Ikan


Cuaca cerah untuk memancing

Strike lagi


Ikan karang




Hasil memancing pagi ini.

kapten, Mari kita pulang ke Waikabubak eh Wanokaka.
Rute itu...
Setelah memancing semalaman di perairan sekitar Wanokaka hingga Marosi, akhirnya kami merapat di Wanokaka, Sumba Barat.
Hasil pancingan kali ini lumayan banyak Ikan Pelagis Monster seperti Cakalang, Tuna dan Ikan Kuwe Gerong (Giant trevally)

Pesisir Wanokaka atau Wanukaka yang indah di selatan Sumba

Merapat setelah memancing semalam

Cakalang (Katsuwonus pelamis) yang segar

Cakalang lagi :)

...Dan Cakalang lagi

Ikan Kuwe Gerong (Caranx ignobilis), di Sumba kami menyebutnya ikan Mubarak



Trophy berupa Ikan Kuwe Gerong bahasa Inggris dikenal sebagai Giant Trevally atau GT.

Saatnya membersihkan dan menyimpan kail dan umpan buatan seperti Rapala

Cumi sintetis sebagai umpan buatan, digemari pelagis monster

Begitu banyak Cakalang dan Tuna di Wanokaka

Cakalang, Pelagis lezat yang bergizi tinggi

Nelayan tradisional di sekitar Wanokaka.

Semoga besok kita bisa memancing ikan pelagis lebih banyak lagi. Sumba memang salah satu spot memancing terbaik..


tulisan terkait

Terimakasih sudah berkomentar