Tampilkan postingan dengan label sketsa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sketsa. Tampilkan semua postingan

Sedikit tentang Doodle

Akhirnya kami diberi kesempatan corat-corat di sebuah kafe. Mulanya pengen dibuat dengan gaya dekoratif Bali, tapi akhirnya memilih gaya doodle. 

Doodle adalah gambar atau coretan spontan yang biasanya dibuat tanpa tujuan atau rencana tertentu. Doodle sering kali dilakukan saat seseorang sedang melamun atau bosan, dan bisa ditemukan di pinggir kertas saat rapat, pelajaran, atau bahkan saat berbicara di telepon.

Doodle mulai mendapatkan perhatian media sosial dan internasional setelah banyak karya seni doodle dijual secara online. Salah satu  artis ternama adalah Mr. Doodle, 

Mr Doodle a.k.a Sam Cox

Mr. Doodle atau sam Cox adalah seorang ilustrator dan seniman dari Kent, Inggris. Dia terkenal dengan gaya uniknya yang disebut "graffiti spaghetti". Gaya ini terdiri dari coretan monokromatik yang sangat detail dan rumit, dan dia sering menggambar di berbagai permukaan seperti kertas, dinding, dan bahkan perabotan. Dia memiliki sekitar 3 juta pengikut di Instagram dan beberapa karyanya telah dijual dengan harga tinggi. Pada tahun 2020, dia berada di peringkat ke-5 di dunia untuk penjualan seni lelang untuk seniman di bawah 40 tahun.

Sejarah doodle tidak mudah dilacak karena coretan semacam ini telah ada sejak manusia pertama kali mulai membuat tanda-tanda. Banyak seniman terkenal yang memiliki kebiasaan doodling, seperti Leonardo da Vinci dan John Keats, yang doodle-nya ditemukan di margin catatan dan buku catatan mereka.

Pada era modern, doodling mendapatkan pengakuan lebih luas berkat tokoh seperti Keith Haring dan Jean-Michel Basquiat, yang menggunakan gaya doodle dalam karya seni mereka.

Setiap seniman doodle mungkin memiliki gaya unik mereka sendiri, namun secara garis besar terdapat beberapa aliran atau gaya yang sering digunakan oleh seniman.di antaranya:

  • Graffiti Doodle: Gaya ini menggabungkan elemen-elemen dari graffiti dengan teknik doodle, sering kali menggunakan warna-warna cerah dan bentuk-bentuk yang rumit.
  • Doodle Abstrak: Gaya ini lebih fokus pada bentuk-bentuk yang tidak menggambarkan objek tertentu, melainkan lebih kepada ekspresi artistik yang bebas dan spontan.
  • Doodle Realisme: Dalam gaya ini, seniman mencoba menggambarkan objek atau makhluk hidup dengan detail yang sangat baik, meskipun masih dalam bentuk doodle.
  • Doodle Surreal: Gaya ini menggabungkan elemen-elemen yang realistis dengan elemen-elemen yang fantasi atau mimpi, menciptakan gambar yang menakjubkan dan menarik.
  • Doodle Minimalis: Gaya ini menggunakan bentuk-bentuk dan garis-garis yang sangat sederhana dan ringkas, tetapi tetap menarik dan mengekspresikan ide-ide artistik.
Ada yang mau menambahkan? 

Tulisan terkait 


Sedikit tentang teknik lukis Cina

Ini lagi kesengsem dengan lukisan tradisional China.
Yup, goresan kuas khas pelukis China mempunyai sejarah yang panjang karena telah dikenal pada abad ke-7, tepatnya sejak Jenderal Besar Dinasti Tang bernama Li Shixun gemar melukis pemandangan.
Namun masa dari periode Lima Dinasti sampai periode Song Utara (907–1127) dikenal sebagai "masa kejayaan lanskap Tionghoa".

  • Lukisan tradisional secara esensial melibatkan teknik yang sama dengan kaligrafi dan diselesaikan dengan kuas yang dicelupkan dalam tinta hitam atau pigmen berwarna menggunakan pelarut air non minyak (waterbased). Seperti halnya kaligrafi, bahan-bahan paling populer dimana lukisan dibuat adalah kertas dan sutra. Karya yang terselesaikan dapat digulung, seperti gulungan gantung atau gulungan genggam. Lukisan tradisional juga dicantumkan pada lembar album, tembok, perangkat, layar mengambang dan media lainnya.
  • Pada perkembangannya, penggunaan tinta China pada lukisan bernuansa alam dan tradisi yang kaya filosofi menjadi identitas seni lukis negeri Tirai Bambu. Ciri khas tersebut masih terus dipertahankan dan dijadikan strategi kebudayaan para pelukis China, di tengah mengglobalnya corak seni kontemporer.
  • Sebagian besar tema lukisan mencerminkan orientasi jalan hidup pelukis yang masih berdasar pada petuah lama yang berpusat kepada pesan filosofis Kong Hucu, Tao dan Buddha (Zen).
  • Subyek berupa aktivitas penduduk, pemandangan, bunga dan burung, mamalia, serangga, ikan serta arsitektur.
  • Lukisan pemandangan merupakan wujud kesetiaan pelukis terhadap ajaran nenek moyang yang menuturkan bahwa pelajaran terbaik bagi manusia adalah alam semesta yang membentang di hadapannya.
  • Pemandangan atau lansekap, karakter dan bunga-bunga dan burung adalah tiga topik yang disukai dari pelukis Cina. Ini menyiratkan sebuah studi menyeluruh tentang tanaman dan bunga sesuai dengan empat musim dan dari aspek burung, serangga, ikan dan mamalia.
  • Format yang digunakan dalam lukisan Cina sangat bervariasi, umumnya menggunakan format kuas besar, format horisontal.
Umumnya terdiri dari satu atau lebih puisi, kaligrafi, lukisan kuas dan stempel (segel) artis.
Teknik atau metode yang dipakai:
  1. Teknik Gongbi (kuas terampil) ditandai dengan detail dan presisi secara rinci.
  2. Teknik Baimiao (melukis garis) menarik garis kontur dengan tinta hitam. 
  3. Teknik Mogu (tanpa bingkai) mirip dengan Gongbi, tetapi tidak menarik kontur.
  4. Teknik Xieyi (menulis ide atau menulis niat) ditandai dengan tata letak penuh dan terutama menggunakan prinsip kisaran.
  5. Teknik Shuimo (tinta dan air) seperti  Xieyi, tetapi hanya dilakukan dengan tinta hitam dengan memanfaatkan rentang.
Poin-poin penting dari komposisi lukisan Cina:
  1. Organisasi umum dan arah (naik/turun, pendukung/didukung).
  2. Kepadatan dan pertemuan (dispersi). Para ahli lukis sering memberikan indikasi kepadatan lukisan menggunakan ungkapan ini: Spasi seakan akan kuda bisa menyeberang, ruang padat sehingga angin tidak bisa menyusup.
  3. Ruang kosong (vakum) atau spasi negatif memiliki tempat yang sangat penting. Hal ini dapat mewakili langit, tanah, air, awan.
  4. Jauh lebih penting adalah prasasti. Mereka termasuk judul, isi (puisi , prosa, deskripsi, sejarah) juga nama penulis dalam stempel (segel) nya. Semua harus berupa kaligrafi dalam gaya yang berbeda sesuai dengan yang artis ingin mengekspresikan. 

Lukisan lanskap dipandang sebagai bentuk tertinggi dari lukisan Tionghoa, dan umumnya masih dianggap demikian.
Di utara, artis-artis seperti Jing Hao, Li Cheng, Fan Kuan, dan Guo Xi melukis gambar-gambar gunung yang menjulang, menggunakan garis hitam, kuas tinta, titik-titik kuas untuk menggambarkan batu.
Di selatan, Dong Yuan, Juran, dan beberapa artis melukis perbukitan dan sungai di wilayah mereka tinggal dalam suasana damai dengan tinta kayu lembut.
Dua jenis pemandangan dan teknik tersebut menjadi gaya klasik lukisan lanskap Tionghoa.

Baca juga : 

Citra-citra dari grup lukis di facebook, kredit milik fotografernya 




Lukisan China memiliki sejarah panjang yang menakjubkan, Karena memiliki karakteristik dan gaya yang unik yang berbeda dengan karya artistik dua dimensi lainnya.
Ahli seni Eropa klasik cenderung gemar melukis semangkuk buah dan model yang berpose dengan detail yang tajam dan dalam, sedang ahli seni lukis China klasik berfokus pada tema yang utamanya berlandaskan harmoni pada satu dari tiga kategori ini:
  1. Pemandangan (shanshui—yang berarti "gunung dan sungai").
  2. Karakter manusia (renwu).
  3. Burung dan bunga (huaniao).

Dalam seni lukis China klasik selalu tidak tampak adanya warna background dalam lukisan, karena area putih (negatif space) di dalam seni lukis China merupakan hal penting.
Pelukis China sepanjang usia diharapkan menguasai prinsip biner 虚实 (xushi) dan 藏露 (canglu) yang artinya "simulasi dan realitas, yang tersembunyi dan yang terungkap". 
Dengan kata lain, apa yang harusnya digambarkan sekaligus, dan apa yang harusnya ditinggalkan pada imajinasi penonton. Apa yang harusnya ditunjukkan dan apa yang harusnya disarankan.
Umumnya seni klasik dipadukan kedalam puisi dan desain visual oleh pelukis dan seniman.

Baca juga  : 



Citra-citra dari grup facebook, kredit milik fotografernya 

Sketsa : Tidak peduli


Eh ternyata proses pembuatan lukisan tradisional Bali seperti di Gianyar, Ubud dan sekitarnya seperti Pengosekan (lukisan detail unggas dan daun-daunan), Penestanan, Tegallalang, Keliki Kawan dan Tebesaya di Peliatan banyak yang memakai teknik yang sangat tradisional misalnya seperti Wayan Djumu, pelukis dari Tegallalang.

Teknik ini melalui proses-prosesnya seperti:Molokin, Ngereka, Ngewarna, Nyawi dan Mbuluin
  • Molokin : proses membuat sketsa awal
  • Ngereka : proses menegaskan sketsa lewat mangsi (tinta china) dengan pena logam atau bahkan beberapa pelukis masih memakai penelak (bambu yang diruncingkan)
  • Ngewarna : proses lewat sapuan, pulasan dan duselan kuas
  • Nyawi : proses membuat detail lebih tampak dan neling atau menegaskan kontur dengan tinta hitam
  • Mbuluin : proses finishing dengan cara menyempurnakan detail-detail semua aspek

Mirip ya dengan cara beberapa artis untuk menghasilkan gambar kartun





Citra pertama diatas adalah Hanoman Duta karya Wayan Djumu.







sedikit tentang kartun digital

Hujan turun dalam jangka waktu lama, sering membuat kita merenung tentang peluang mencari uang tanpa harus berbasah-basah. Kartun dan kartun strip berkembang seiring munculnya teknologi digital imaging dapat menjadi peluang untuk mencari uang lewat kartun digital galeri online, kompetisi kartun atau bahkan untuk dicetak dalam jumlah massal.

Umumnya proses pembuatan kartun atau kartun strip digital adalah sebagai berikut :
  1. Buat Ide dasar (skenario pada dasar pada kartun strip), berupa sketsa kasar dan coretan ide segar lainnya, walau gambar tidak terlalu bagus namun bila ide semakin detail dan lengkap, nantinya kartunis akan semakin mudah menuangkannya dalam bentuk visual.
  2. Sketching; sketsa menjelaskan ide dasar atau skenario/storyboard pada kartun strip menjadi gambar yang lebih bagus dan mendetail, sketsa secara manual lebih baik dikerjakan dengan pensil lunak dengan sedikit atau tanpa arsir pada kertas berukuran maksimal selebar flatbed scanner dengan digambar menggunakan kaos tangan agar hasilnya bersih atau digambar secara digital memakai graphic tablet, untuk yang sketsa tangannya jelek seperti saya, sepertinya graphic tablet banyak sekali membantu, pun dengan tablet graphic kita bisa men-tracing gambar yang sudah digambar diatas kertas sketsa sebelumnya.
  3. Inking atau proses penintaan secara manual dengan  cara mempertebal garis pinggir (outline) bisa juga kita pertebal (pergelap) dengan spidol tipis atau pena gambar teknik (rapidograph/rotring) dengan ketebalan yang anda sukai. kemudian hapus garis pensil dengan pengahpus karet lunak memakai teknik zigzag atau memutar. setelah tahap ini selesai anda bisa pindai atau scan dan dirubah kedalam format digital baik ke dalam format JPEG, GIF, TIFF ataupun PNG. Secara digital anda bisa lebih mudah memakai graphic table untuk proses inking.
  4. Coloring atau proses pewarnaan kartun umumnya dilakukan secara vektor memakai Adobe Illustrator, CorelDRAW atau bahkan Macromedia eh Adobe Flash, keuntungan memakai vektor (vector based) adalah gambar yang tidak mudah pecah bila kita perbesar atau perkecil. Namun banyak juga yang memroses pewarnaan memakai teknik raster bitmap memakai software Adobe Photoshop, CorelPhotoPaint atau bahkan yang aplikasi yang diperuntukan khusus untuk komik atau kartun strip seperti Comic studio mini , atau kalau ingin aplikasi gratisan berbasis linux anda dapat memakai Gimp.
  5. Finishing akhir; Beberapa seniman atau kartunis tentu melakukan beberapa finishing atau sentuhan akhir seperti bayangan (shading), penebalan/penipisan warna (highlighting), hapus noda, detail background dlsb dan setelah selesai simpan sebagi master dengan resolusi yang lebih tinggi. namun intinya jika anda ingin upload ke internet gunakan resolusi 72 dpi dalam format JPG atau gunakan format .png atau .gif bila merupakan keluaran dari vector based software.
Bila anda ingin mengirim kartun untuk kompetisi sebaiknya kirim dengan resolusi 150dpi seukuran kertas A4 8"x12" atau berkisar 1200x1800 pixel.
Bila untuk dicetak masal gunakan format JPG resolusi 300dpi dengan terlebih merubah dari format warna RGB (Red, Green, Blue) atau format warna monitor ke format CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, blacK) atau format pencampuran warna pada proses percetakan menggunakan pelat cetak.

gampang khan? kalau kartunnya akan dikirim coba klik disini...

Sedikit catatan : pada beberapa kompetisi kartun yang dikirim via e-mail
seperti Dong-A•LG International Digital Cartoon Competition mensyaratakan dalam format JPG, resolusi 300dpi, ukuran A4 (2480 x 3508 pixel) ukuran yang demikian besar tentu akan menimbulkan masalah bagi e-mail mempunyai quota dalam mengirim file berupa gambar.
caranya adalah kompres menggunalkan software viewer gratisan seperti xnview yang bisa anda unduh (download) di xnview dan hilangkan metadata (EXIF)nya dengan klik edit>metadata>remove metadata kemudian save, hal ini otomatis akan terkompres dengan metoda lancsoz.

Tulisan terkait 


sedikit tentang format kartun

Anda pernah merasa sangat berbakat dalam menggambar kartun, pernah menggambar sepuasnya dengan pensil atau pena gambar kemudian karena dirasa sangat lucu dan dengan penuh keberanian mengirimkan kepada media massa ternama, setidaknya berharap agar dapat termuat dan (syukur) dapat honor.

Hari berganti hingga berganti minggu, minggu berganti bulan... "kok gak dimuat ya?" batin anda berulang-ulang... kalau pernah mengalami hal demikian bearti anda tidak sendirian di planet ini, karena saya pun sering.


Ternyata, ada beberapa syarat teknis atau format kartun yang harus kita ketahui, untunglah beberapa orang baik di mailing list pakarti at yahoogroups memberi saran:
1. mas oet toyo:
  • kertas cukup HVS 70gr/80gr ukuran 1/4 lembar 
  • yang penting tinta hitam: spido l/ drawingpen 
  • kuncinya : kirim dan kirim terus, kalau sudah bosen kirim surat protes.. (nah lo)
2. mas rahardi '"heng" hadining;
  • biasanya ukuran kertas minimal 1/4 A4 (kertas A4 dibagi 4), tetapi tidak menutup kemungkinan kalau kita membuat lebih besar ukurannya, tinggal melihat kartun yang akan kita buat (ada media yang menerima via email seperti tempo)
  • mengenai pena, sebaiknya menggunakan pena yang agak tebal agar tidak ada masalah didalam pencetakan kartun pabila dimuat (pena bisa spidol atau pena lain sesuai kebiasaan)
  • kartun bisa berwarna atau hitam putih, sebaiknya menyesuaikan media yang akan kita kirim.
  • mengenai tema kartun, biasanya media ada yang sudah menentukan tema tetapi ada juga yang bertema bebas, jika kurang jelas, anda bisa langsung menanyakakan ke media yang akan kita kirimi, pasti lebih tepat persyaratan yang dikehendaki media tersebut.
3. mas giant sugianto;
  • Untuk ukuran kartun, kita bisa menggunakan diagonal ukuran kartun yang sudah pernah terbit, caranya: titik sudut kiri bawah di tarik garis lurus dengan titik sudut kanan atas, besaran ini berlaku pada semua ukuran media, untuk kertas, idealnya yang 80 gram (A4,A3) ke atas
  • Material boleh rapido atau spidol snowman atau merk lain.Perhatikan ketebalan garis dan kepekatan tinta.
  • Untuk pengiriman dapat memakai sampul apa aja, yang penting rapi dan bersih, jangan lupa bubuhi "naskah kartun" di sudut kiri sampul, dan di tujukan kepada redaksi yang mengampu pada rubrik tersebut.
  • Yang terpenting adalah usaha terus menerus untuk mengirim sambil mencermati selera tingkat kelucuan media yang dituju. Biasanya redaksi mempertimbangan ide originalitas yang menjadi prioritas terbit.
Imajinasi tak bisa diajarkan - chung in kyung; doktor kartun pada departemen kartun di universitas seika, kyoto
Terimakasih banyak untuk resep-resepnya Mas, Nah ternyata banyak yang setuju kalau terus mengirim dengan penuh ide lucu orisinalah yang bisa diterima, atau kalau ingin tahu  tentang kartun dalam format digital? klik disini

foto-foto milik corbis.com, kredit milik fotografernya 




Terimakasih sudah berkomentar