Agak kuatir juga dengan Virus Corona karena COVID-19 diketahui telah bermutasi dan melahirkan beberapa varian baru, Beberapa varian disebut lebih menular.
Varian atau strain baru terjadi saat virus mengalami satu atau lebih mutasi yang mengubah perilakunya dalam beberapa cara.
Tetapi varian-varian ini berkembang ketika virus mengalami mutasi apapun, jelas Dr Patricia Couto, seorang dokter penyakit menular di Orlando Health di Florida.
Ada beberapa varian virus Corona yang saat ini tengah jadi perhatian dunia adalah Varian Inggris B117, Varian Afsel B.1.351, Varian Brasil P1 dan Varian California CAL20C.
1. Varian Inggris B.1.1.7, Varian asal Inggris yang dinamai B117 pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada akhir Desember 2020 lalu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). menyebut varian ini menyebar lebih cepat dan mudah daripada varian lain. Pakar penyakit menular di Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci mengatakan pada bahwa penyakit ini bisa menjadi strain dominan di Amerika Serikat pada Maret 2021. Pada 23 Februari 2021 lalu, ada 1.881 kasus yang dilaporkan dari varian Inggris ini di 45 bagian AS. Varian ini juga menyebar di Denmark dan Skandinavia. CDC menyebut varian Inggris lebih menular daripada varian lain. Tampaknya varian ini mereplikasi lebih efisien, yang artinya orang yang terinfeksi Corona sebenarnya menghasilkan lebih banyak virus atau menyebarkan virus lebih tinggi
2. Varian Afsel B.1.351, Varian Afrika Selatan yang dikenal sebagai B1351 disebut memiliki mutasi yang sama dengan strain asal Inggris. Mutasi baru ini pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada awal Oktober 2020 lalu dan saat itu juga sudah menyebar hingga ke AS. Pada akhir Januari lalu, CDC mengkonfirmasi dua kasus di Carolina Selatan. Adanya varian ini membuat kemungkinan terjadinya infeksi ulang. Sebuah studi vaksin di Afsel menemukan 2 persen orang yang pernah terinfeksi virus Corona telah terinfeksi ulang dengan suatu varian. Sejauh ini, varian Afsel telah terdeteksi di 14 negara bagian AS.
3. Varian Brasil P1, Pertama kali dilaporkan ditemukan pada 4 pelancong yang berasal dari negara bagian Amazonas Brasil saat berada di Bandara Haneda, Jepang.Varian ini kemudan disebut sebagai P.1 yang terdiri dari protein spike pengikat K417T, E484K, dan N501Y. Varian ini tampaknya memiliki mutasi yang meningkatkan kekhawatiran tentang penularan dan potensi infeksi ulang, menurut CDC. Manaus, kota terbesar di wilayah Amazon, mengalami lonjakan kasus pada bulan Desember, meskipun 75 persen populasi sudah terinfeksi pada bulan Oktober. Lima kasus varian Brasil ini telah dilaporkan oleh CDC di AS di Minnesota, Oklahoma, Maryland dan Florida.
4. Varian California CAL.20C atau B.1.429. Varian ini menyumbang setengah kasus virus Corona COVID-19 di California Selatan. Menurut penelitian Cedars-Sinai Medical Center in L.A, untuk meneliti varian ini, para peneliti awalnya melihat 10.000 sampel COVID-19 pada bulan Maret dan menemukan sampel paling awal dari strain ini pada bulan Juli. Pada pertengahan Februari, para peneliti telah menemukan CAL.20C di 19 negara bagian, Washington, DC, dan enam negara asing. Data pada tahap ini menunjukkan bahwa itu bisa lebih mudah menyebar daripada strain lain. Di Ohio, para peneliti di Wexner Medical Center di Columbus telah menemukan dua galur baru SARS-CoV-2. Para peneliti masih melacak prevalensi keduanya, tetapi mereka telah menemukan bahwa salah satu strain menjadi dominan di Columbus, Ohio, selama tiga minggu antara Desember dan Januari dan mencurigai kemungkinan lebih menular.
5. Varian Eek E484K atau B.1.125 ini ditemukan di 10 dari 14 orang yang dites positif terkena virus di Rumah Sakit Medis Universitas Kedokteran dan Gigi di Tokyo, Maret 2021 lalu. Eek merupakan hasil mutasi dari varian B117. Mutasi E484K yang terjadi pada protein spike adalah mutasi yang sama seperti ditemukan pada varian Afrika Selatan atau Brasil. Dan berdasarkan hasil penelitian varian ini lebih cepat menular karena mengandung mutasi pada protein lonjakan virus, yang memungkinkan virus corona baru itu untuk mengikat dan memasuki sel manusia.
6. Varian N439K pertama kali dideteksi di Skotlandia pada Maret 2020. Sejak saat itu, garis keturunan kedua B.1.258 telah muncul secara independen di negara-negara Eropa ternyata lebih pintar dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia yang lebih kuat dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi. Mutasi N439K adalah mutasi paling umum kedua di bagian receptor binding domain (RBD).
7. Varian B.1.617, juga dikenal sebagai VUI (Variant Under Investigation) -21APR-01, pertama kali diidentifikasi di India pada 5 Oktober 2020 dan merupakan varian "mutasi ganda". "Mutasi ganda" mengacu pada mutasi B.1.617 dalam urutan pengkodean protein lonjakan SARS-CoV-2 di E484Q dan L452R. Varian ini yang menyebabkan angka penularan di India melonjak tajam.
8. Varian C.1.2, Pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada bulan Mei 2021. Kemudian ditemukan di Kongo, Mauritius, Inggris, Portugal, Swiss hingga China pada Agustus 2021. C.1.2 mendominasi gelombang pertama covid 19 di Afrika Selatan daripada C.1.1
CDC atau Centers for Disease Control and Prevention adalah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit adalah badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat yang berbasis di DeKalb County, Georgia berdekatan dengan kampus Universitas Emory dan sebelah timur kota Atlanta.
Berikut adalah bagaimana nama-nama baru akan diterapkan oleh WHO :
- Varian B.1.1.7, yang pertama kali muncul dari Inggris, akan dikenal sebagai Alpha.
- Varian B.1.351, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan Mei lalu, akan dikenal sebagai Beta.
- Gamma akan digunakan untuk merujuk pada P.1, varian yang pertama kali terdeteksi di Brasil pada November lalu.
- Nama baru untuk B.1.617.2 adalah varian delta. Galur “mutan ganda” yang pertama kali diidentifikasi di India Oktober
- Varian B1617.1 ditetapkan sebagai varian Kappa ditemukan di India dan mirip dengan varian delta.
- Varian Lambda atau C.37 pertama kali terdeteksi di Peru pada Agustus 2020 lalu. Ahli virologi WHO mengatakan varian Lambda tidak memiliki karakteristik yang lebih agresif dibandingkan varian lainnya.
Tulisan lainnya :
- foto foto milik getty images
Posted in:
curhat
|
|
|