Sedikit tentang Teknik Memancing
28 Okt 2024 by yoxx
Salah satu cara melepaskan diri dari kepenatan fisik dan psikis adalah dengan memancing.
Memancing adalah kegiatan menangkap ikan dengan menggunakan rangkaian alat-alat pancing (tackle) seperti : mata kail/pancing, tali/senar, joran, gulungan dan umpan.
Ada berbagai macam teknik atau metode memancing yang digunakan para pemancing, baik di lingkungan air asin maupun air tawar, seperti:
- Handlining: Memancing dengan satu senar, pemberat timah dan mata kail berumpan tanpa joran. Teknik ini sering digunakan oleh nelayan tradisional.
- Bottom Fishing (mancing dasaran), Teknik memancing sederhana di laut lepas yang terdiri dari pemberat dasar (sinker) seperti timah atau besi yang beratnya tergantung pada kencangnya arus di perairan tersebut. Tekniknya sederhana dimulai dari mengikat kail dan pemberat, memasang umpan, kemudian lempar ke air dan tunggu sampai ada sambaran (strike). Teknik ini harus menggunakan pemberat.
- Casting: Teknik casting merupakan teknik memancing dengan melempar umpan buatan sejauh mungkin menggunakan joran yang fleksibel dengan memainkan umpan/lure dengan cara menarik atau menggulung senar dengan cepat agar menarik perhatian ikan predator untuk menyambar umpan.
- Surf Casting: Teknik memancing yang dilakukan dari garis pantai dengan menggunakan joran (fishing rod) yang panjang dilakukan dengan cara melemparkan dengan timah pemberat dan umpan ke tempat sejauh-jauhnya atau ceruk yang diperkirakan terdapat ikan. Teknik ini harus menggunakan timah pemberat jig untuk menahan agar umpan tidak hanyut terbawa arus atau ombak dan menggunakan umpan hidup atau udang, cacing laut, kerang-kerangan bahkan rucah atau irisan daging ikan. Waktu terbaik pada waktu pasang naik atau pagi hari. Teman-teman di Yogya menyebut teknik mancing ini sebagai mancing pasiran.
- Rock Casting: Teknik memancing serupa surf casting yang dilakukan dari atas batu karang atau pinggir laut yang curam.dengan menggunakan joran yang panjang dilakukan dengan cara melemparkan dengan timah pemberat dan umpan sejauh-jauhnya.
- Jigging: Teknik memancing ikan yang berada di dekat dasar laut. Pemancing menggunakan jig atau sinker (pemberat) dan menyentaknya ke atas dan ke bawah untuk menarik ikan. Sering disebut vertical jigging, bila jig dicemplungkan dan dibiarkan meluncur ke dasar laut secepat mungkin atau dilempar sejauh-jauhnya sebelum jig mencapai dasar laut, kemudian ril digulung dengan cepat sambil sesekali dihentak atau dimainkan naik turun dengan irama tertentu. Cara ini dilakukan agar umpan tiruan tersebut bergerak mirip ikan atau binatang air yang berenang menuju keatas sehingga ikan pemangsa menyambarnya. Jigging biasanya dilakukan dari kapal/perahu yang lego jangkar atau berdiam di suatu spot mancing yang terdapat tubiran terumbu karang atau bahkan atol. Waktu terbaik ketika air laut surut atau air tidak terlalu tinggi karena ikan cenderung aktif di dasar.
- Trolling: Teknik memancing ini dilakukan dengan cara menarik tali berumpan di belakang perahu atau kapal yang bergerak dengan kecepatan 5-7 knot. Di Sumba kami menyebutnya sebagai Tonda. Sebuah teknik memancing yang efektif untuk area yang luas dengan memikat ikan predator agresif, cepat dan relatif besar. Umpan buatan yang populer biasanya umpan buatan ringan terbuat dari fiber glass, kayu atau plastik. Umpan buatan yang paling populer adalah Rapala untuk memancing ikan ikan seperti Baracuda, Tenggiri dan Wahoo. Sedang jenis umpan tiruan Konahead yang berbentuk seperti cumi dan berwarna menyolok menarik ikan-ikan pedang (Billfish) seperti Marlin, Todak, Layaran dan Mahi-mahi atau Lemadang.
- Drifting: Teknik memancing pada perahu yang hanyut oleh arus ombak dan angin. Jika arus dan angin searah, kapal akan drift cukup cepat. Drifting biasanya dikombinasikan dengan chumming berupa bongkahan daging ikan/kerang/udang diturunkan di sekitar kedalaman yang diinginkan untuk mengundang ikan target berkumpul.
- Longlining: Teknik memancing untuk tujuan komersil menggunakan tali panjang sebagai tali utama dan tali kail yang terpasang dijarak tertentu dengan target ikan tuna, tongkol, kerapu atau kakap. Teknik ini digunakan di perairan terbuka laut lepas dengan kedalaman lebih dari 100 meter.
- Popping: Teknik memancing ini menggunakan umpan buatan terapung (sering disebut popper) menirukan mangsa ikan predator yang menimbulkan percikan di permukaan air. Umpan tiruan yang mengambang dipermukaan air ditarik berulang-ulang agar umpan tiruan agar bergerak mirip umpan alami dan mengeluarkan bunyi kecipak air (berbunyi pop, pop, pop), akibat suara dan gerakan popper yang dimainkan membuat ikan predator merasa terusik sehingga mengejar dan menyerang popper yang dianggap sebagai mangsa yang berada di teritorinya. Ikan-ikan seperti kuwe lilin ( jack crevale), kuwe gerong GT (giant trevally) dan tuna menyukai mangsa popper ini.
- Fly-Fishing: Teknik memancing dengan menggunakan umpan buatan (artificial bait) berbentuk fly (serangga). Artificial flies ini bisa terbuat dari tying hair (kepang rambut), fur (bulu unggas), feathers (rambut binatang), atau material ringan lainnya baik yang natural ataupun sinthetis. Teknik Ini biasanya dilakukan pada aliran sungai.
- Slabbing atau spooning : Teknik memancing yang umumnya dilakukan di air tawar atau payau dilakukan dengan melemparkan lempengan logam mengkilap atau memantulkan cahaya mirip sendok (spoon lure) secara vertikal ke dalam air. kemudian umpan tersebut ditarik berulang-ulang atau dengan gerakan yang bervariasi untuk meniru gerakan ikan kecil yang terluka atau bergerak lincah seperti ikan kecil agar menarik perhatian ikan predator seperti kakap putih (baramundi) atau trout (forel).
- Kite-fishing : Teknik memancing inovatif yang melibatkan penggunaan layang-layang untuk menggantung tali berumpan di dalam air. Metode ini memungkinkan pemancing untuk menjangkau area yang lebih luas dibandingkan metode penangkapan ikan tradisional, sehingga sangat efektif.
- Stilt Fishing atau Ritipanna : Nelayan atau pemancing berdiri di atas tiang kayu berbentuk salib yang ditempatkan di lepas garis pantai. Teknik memancing ini umum di Srilanka.
- Drone Fishing : Teknik ini menggunakan drone untuk tujuan memancing. Drone ini dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang memungkinkan para nelayan untuk melemparkan umpan atau umpannya ke lokasi yang jauh, sehingga memberikan akses ke tempat-tempat penangkapan ikan yang sebelumnya tidak terjangkau.
- Kontiki Fishing : Kontiki pada dasarnya adalah memancing di pantai, menggunakan rakit kecil atau pelampung untuk menarik kail di perairan yang lebih dalam. Di masa lalu, orang-orang menggunakan kayu gelondongan dan bahkan balon ()
- Skishing : Teknik memancing di air laut dengan memakai pakaian selam dan dengan sepatu sirip dengan berenang keluar dari garis pantai dengan joran peselancar dan reel. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk pergi lebih jauh ke laut guna meningkatkan peluang memperoleh ikan yang lebih besar.
- Live bait: Teknik memancing dengan menggunakan ikan hidup sebagai umpan. Umpan hidup diikat atau dijahit dengan mata kail kawat nikelin tanpa menggunakan timah/pemberat. Senar atau kenur utama dipasangi kili-kili (snap swivel), Umpan hidup biasanya selar, tembang, layang, como, kembung, sangir bahkan barracuda kecil (alu-alu).
- Chumming : Teknik memancing ini dilakukan dengan melempar pelet apung (ground bait) berbasis daging ke dalam air untuk menarik hewan laut, biasanya ikan buruan besar. Ini membuatnya lebih mudah untuk menangkap mereka menggunakan kail atau kait. Pemancing duduk berkelompok deret di buritan kapal. Teknik ini biasanya dilakukan untuk mancing ikan cakalang, tuna kecil, tongkol.
- Garong, teknik memancing yang menggunakan mata kail radial bermata enam berbentuk seperti matahari yang disebut pancing garong. Ikan yang tertangkap bukan karena mata kail tersangkut umpan di mulut, tetapi tersangkut di insang, muka,perut bahkan ekor akibat ditarik dengan cepat. Teknik garong menggunakan joran tanpa kolong-kolong (guide) yang panjang dengan pelampung kecil yang dibuat dari kayu ringan dan biasanya berbentuk seperti piring.Target utama adalah ikan baronang (rabbit fish). Umumnya menggunakan umpan lumut laut, nasi dan umpan sesuai makanan baronang. Umpan tersebut tidak ditempelkan di pancing tetapi dijepit diatas kail garong.
Ada yang mau menambahkan?
Tulisan dengan judul Sedikit tentang teknik memancing ini pernah ditampilkan di blog ini namun tidak sengaja terhapus, diupload ulang dengan editing seperlunya.
Tulisan terkait :