Januari kemarin ada teman dari Malaysia yang tiba-tiba nongol, pengen melihat
Vulkano Bromo dan langsung minta diantar ke Bromo karena mereka terpesona melihat indahnya foto lansekap Bromo di Bandara Juanda dan
Ngurah Rai!
Waduh, Saat ini khan musim hujan. OK tanpa basa-basi kami langsung berkemas.
Pertama
menentukan rute ke Bromo, yaitu lewat probolinggo dengan pertimbangan kami mempunyai kendaraan yang baik dan rute yang relatif mudah dilalui.
Life goes on... Kami berangkat menyusur malam hari lewat jalur selatan yaitu Solo, Mojokerto dan tiba di Pasuruan menjelang subuh....
Ternyata, Tiba di Lekok ada kemacetan panjang hingga kota Probolinggo. Waduh batal melihat matahari terbit pagi ini.
Tanpa babibu putar haluan untuk balik kanan kembali ke Pasuruan untuk tetap menuju Bromo lewat Warungdowo kemudian naik ke Tosari.
Jalan yang relatif bagus dan kendaraan yang baru membuat kami nyaman selama di jalur ini.
Tiba di Tosari kami mencari hotel Bromo Inn atau Anjana Inn
Mujur bertemu dengan seorang teman dari Nongkojajar (Tutur) yang lebih menydiakan guest-house alias rumah tinggal penduduk yang bisa kita sewa untuk kita tinggali selama 2 hari 3 malam.
Sambil mencari persewaan jeep off road, Kami menentukan 4 tujuan wisata wajib di Bromo untuk kami kunjungi esok hari
4 tujuan tempat (destinasi) yang wajib dilihat:
- Melihat matahari terbit dari puncak Penanjakan.
- Melihat pasir berbisik (whispering sand) di segara atau laut pasir
- Melihat savana (padang rumput)
- Mendaki dan melihat kaldera gunung Bromo, dari kaki gunung bisa mendaki naik kuda (plus kalau kuat dan mempunyai cukup waktu, anda dapat mendaki gunung kursi atau gunung batok)
Tengah hari menjelang sore kami gunakan untuk melihat desa-desa agraris dan kehidupan petani di sekitar Tosari.
Hari ini kami tidak mujur untuk mendapatkan foto dengan latar belakang langit biru karena hujan mengguyur Tosari dengan lebatnya.
Gelap merayap kami pergunakan untuk ngobrol dengan penduduk sekitar, sebagai bonusnya kami medapatkan senyum tulus lewat canda ria serta penampilan tari tradisional dan suguhan gratis wedang kopi jahe yang menghangatkan badan.
Malam semakin larut, lebih baik kami menyimpan tenaga untuk esok dan bangun tepat pukul 3 dini hari untuk mulai berburu sunrise. Jeep off-road meluncur membelah kabut untuk singgah disekitar puncak Penanjakan.
Kabut menutup erat Puncak Penanjakan, kami tidak dapat melihat matahari terbit bahkan laut pasir tidak nampak dari ujung Puncak Penanjakan.
Sebaiknya kami sarapan dulu disekitar Penanjankan.
Setelah perut kenyang, meluncurlah jeep menuju Pasir Berbisik, untuk melihat Watu Kutha (batu berformasi seperti lansekap perkotaan) dan Watu Singo (Batu Singa) yang terkubur erupsi gunung Bromo 2 tahun lalu.
Kemudian menuju savana
Cuaca yang mudah berubah dan sulit diprediksi membuat hunting foto kali ini tidak sukses ☹️
Langit sebagai latar belakang terlihat putih karena penuh awan dan kabut, histogram yang amburadul adalah hasilnya, tetapi secara umum ini adalah kunjungan yang sukses karena saya bisa mempromosikan Bromo kepada teman-teman Malaysia saya agar datang lagi mengunjungi salah satu tempat terindah didunia ini.
Kalau fotografi adalah tujuan utama anda maka sebaiknya anda ikuti beberapa tips berikut ini:
- Waktu kunjungan terbaik adalah bulan April (saat awal musim kemarau) hingga bulan Agustus. sehingga anda bisa melihat dengan leluasa sunrise di penanjakan bahkan komet yang melintas atau meteor shower. dan sebaiknya memang tidak pada hari libur atau musim liburan.
- Bawalah jaket/pakaian tebal untuk menetralisir suhu dingin yang bisa mencapai 0-10 derajat celsius. juga jas hujan karena hujan lokal baik di musim kemarau maupun sulit diprediksi.
- Sebaiknya jaket dobel, kaos tangan, penutup kepala atau telinga harus dibawa untuk menghangatkan tubuh karena suhu cukup dingin.
- Secepatnya memesan hotel atau penginapan yang disediakan penduduk setempat untuk mengantisipasi terbatasnya tempat penginapan.
- Sebelum ke lokasi, siapkan tenaga dengan beristirahat yang cukup, karena perjalanan sangat menguras tenaga dan beberapa turis yang tinggal dipesisir bisa mengalami mountain sickness akibat tekanan udara.
- Tidak hanya kamera, bawa penutup lensa atau filter clear dan circular polarizer dan tentu saja tripod untuk mode timer
- Cobalah akrab dengan penduduk sekitar karena penduduk sangat senang bergaul dengan wisatawan. Galilah informasi dari mereka supaya kita dapat mereka biaya selama berwisata di Bromo dan tempat-tempat menarik.
- Untuk menyewa mobil Jeep Offroad Anda bisa patungan dengan beberapa wisatawan. Satu jeep off-road cukup untuk tujuh orang. Anda harus sudah memesan mobil jip ini pada malam hari. Pemilik homestay atau hotel akan membangunkan Anda sekitar pukul 03.00 dini hari untuk berangkat melihat matahari terbit.
Ada yang menambahkan?
Foto-foto milik pribadi
#rutekebromo
#kebromomusimhujan
Posted in:
keluyuran
|
|
|