Tampilkan postingan dengan label plantea. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label plantea. Tampilkan semua postingan
Hari ini genap 27 tahun, sejak 18 Agustus 1998 kami mulai bekerja di manufaktur mebel, baik mebel ruang dalam dan ruang luar (outdoor furniture). 
Jati, adalah salah satu bahan utama furniture yang paling mahal dan paling dicari di dunia. 
Di Indonesia, jati memiliki nilai budaya, khususnya di Jawa, karena digunakan dalam bangunan adat, mebel klasik, dan ukiran tradisional, terutama di daerah seperti Jepara, Blora, Kudus, Semarang, Klaten dan Pasuruan yang terkenal sebagai sentra kerajinan dan mebel jati.


Tidak hanya mahal dan paling dicari, kayu jati memiliki banyak sisi keunikan, ini diantaranya:

Botani dan Ekologi
1.Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku (bahasa Malayalam) di Kerala, India selatan. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis. 
2.Pohon jati dapat tumbuh meraksasa selama ratusan tahun dengan ketinggian 40-45 meter dan diameter 1,8-2,4 meter. Namun, rata-rata mencapai ketinggian 9-11 meter, dengan diameter 0,9-1,5 meter. 
3.Menurut sejumlah ahli botani, jati merupakan spesies asli di Burma, yang kemudian menyebar ke Semenanjung India, Thailand, Filipina, dan Jawa. Karena nilai kayunya, jati kini juga dikembangkan di luar daerah penyebaran alaminya. Di Afrika tropis, Amerika tengah, Australia, Selandia Baru, Pasifik dan Taiwan.
4.Jati tumbuh yang menggugurkan daun dimusim kemarau (Deciduous gugur daun). 
5.Iklim yang cocok adalah yang memiliki musim kering yang nyata, namun tidak terlalu panjang, dengan curah hujan antara 1200–3000 mm pertahun dengan intensitas cahaya yang cukup tinggi sepanjang tahun. Ketinggian tempat yang optimal adalah antara 0 – 700 m dpl; meski jati bisa tumbuh hingga 1300 m dpl.
6.Tumbuh di tanah agak basa, dengan pH antara 6-8, sarang (memiliki aerasi yang baik), mengandung cukup banyak kapur (Ca, calcium) dan fosfor (P), tidak tahan tergenang air.
Pohon dan biji Jati

7.Pertumbuhan yang lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%) yang membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit sehingga tidak cukup untuk menutupi permintaan atas kayu jati, 
8.Jati Unggul Solomon (JUS) dan Jati Plus Perhutani (JPP) adalah hasil pengembangan atau kloning, keduanya masih termasuk dalam spesies Tectona grandis. Sedang jati emas (Tectona cordia subcordata) sering disangka bagian dari jati konvensional, padahal secara ilmiah berbeda genus dan famili. Ia berasal dari famili Boraginaceae, bukan Lamiaceae seperti jati asli.

9.Masih dibudidayakan secara konvensional dengan menggunakan biji. Beberapa alternatif budidaya masih belum optimal untuk menghasilkan jati dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak. 
10.Kayu jati terbaik berasal dari pohon yang berumur lebih dari 80 tahun, bergaris lingkar besar, berbatang lurus dengan sedikit cabang. 
11.Penyerbukan bunga dilakukan oleh banyak serangga, terutama oleh jenis-jenis lebah. 
12.Tegakan jati sering terlihat seperti hutan sejenis, yaitu hutan yang seakan-akan hanya terdiri dari satu jenis pohon. Ini dapat terjadi di daerah beriklim muson yang begitu kering, kebakaran lahan yang mudah terjadi dan sebagian besar jenis pohon lain akan mati pada saat itu. Tidak demikian dengan jati. 
13.Jati termasuk spesies yang tahan kebakaran karena kulit kayunya tebal. Buah jati mempunyai kulit tebal dan tempurung yang keras. Jika terbakar sampai suhu tertentu lembaga biji jati tidak rusak. 
14.Kerusakan tempurung biji jati justru memudahkan tunas jati untuk keluar pada saat musim hujan tiba. Jadi kebakaran hutan yang tidak terlalu besar justru mengakibatkan proses pemurnian tegakan jati: biji jati terdorong untuk berkecambah, pada saat jenis-jenis pohon lain mati. 
15.Guguran daun lebar dan rerantingan jati yang menutupi tanah melapuk secara lambat, sehingga menyulitkan gulma untuk berkembang dan guguran itu juga menjadi bahan bakar yang dapat memicu kebakaran, yang hanya dilalui oleh jati tetapi tidak banyak oleh jenis pohon lain. 
16.Hutan jati tercatat menyebar di Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng dan Gunung Muria, mulai dari kabupaten Jepara hingga ke ujung timur Kabupaten Probolinggo. Namun, hutan jati paling banyak di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu sampai ketinggian 650 meter di atas permukaan laut. Hanya di daerah Besuki jati tumbuh di 200 meter di atas permukaan laut. 
17.Jati jawa dengan mutu terbaik dihasilkan di daerah tanah perkapuran Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
18.Hutan jati terluas di Indonesia berada di Kabupaten Blora, Grobogan, dan Pati, dengan luas mencapai sekitar 1.000.534 hektare, atau sekitar 67% dari total hutan produksi di Jawa. Ini menjadikan Jawa sebagai pusat utama persebaran dan pengelolaan hutan jati di Indonesia. 
19.Hampir setengah wilayah Kabupaten Blora adalah kawasan hutan. 
20.Sekitar 76% lahan hutan jati Perhutani di Jawa berupa hutan produksi, yaitu kawasan hutan dengan fungsi pokok memproduksi hasil hutan (terutama kayu). Kurang dari 24% dikukuhkan sebagai hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, dan cagar alam.



Sejarah, Ekonomi dan Budaya 
21.Menurut T.Altona, penanaman jati pertama kali dilakukan oleh orang Hindu yang datang ke Jawa. Sehingga terkesan, jati didatangkan dari negeri Hindu. Pendapat ini diperkuat oleh seorang ahli botani, Charceus yang mengatakan bahwa jati di Pulau Jawa berasal dari India yang dibawa sejak tahun 1500 SM sampai abad ke- 7 Masehi. Kontroversi ini kemudian terjawab dengan penelitian marker genetik menggunakan teknik isoenzyme/pengujian variasi isozyme yang dilakukan oleh Kertadikara pada tahun 1994. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa jati yang tumbuh di Indonesia (Jawa) merupakan jenis asli. 
22.Jati di Jawa telah berevolusi sejak puluhan hingga ratusan ribu tahun yang silam (Mahfudz dkk., t.t. ). Jati ini mengalami mekanisme adaptasi khusus sesuai dengan keadaan iklim dan edaphis yang berkembang ratusan ribu tahun sejak zaman quarternary dan pleistocene di asia Tenggara. 
23.Kayu jati jawa telah dimanfaatkan sejak zaman Kerajaan Majapahit. Jati terutama dipakai untuk membangun rumah dan alat pertanian. Sampai dengan masa Perang Dunia Kedua, jati di Jawa digunakan untuk membuat kapal-kapal niaga dan kapal-kapal perang. 


24.Beberapa daerah yang berdekatan dengan hutan jati di pantai utara Jawa pun pernah menjadi pusat galangan kapal, seperti Tegal, Juwana, Tuban, dan Pasuruan. Galangan kapal terbesar dan paling kenal berada di Jepara dan Rembang, sebagaimana dicatat oleh petualang Tomé Pires pada awal abad ke-16.
25.VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie, Kompeni Hindia Timur Belanda) sangat tertarik kepada “emas hijau” ini hingga bersikeras mendirikan loji pertama mereka di di Jepara pada 1651 dan memperjuangkan izin berdagang jati melalui Semarang, Jepara, dan Surabaya. Ini karena mereka menganggap perdagangan jati akan jauh lebih menguntungkan daripada perdagangan rempah-rempah dunia yang saat itu sedang mencapai puncak keemasannya. 
26.VOC membawa gelondongan jati jawa ke Amsterdam dan Rotterdam. Kedua kota pelabuhan terakhir ini pun berkembang menjadi pusat-pusat industri kapal kelas dunia.
27.Raffles 1817 mencatat jika Jati hanya tumbuh subur di Jawa dan sejumlah pulau kecil di sebelah timurnya, yaitu Madura, Bali, dan Sumbawa. Sedang Heyne mencatat Jati di Sulawesi, hanya ada 7.000 ha di Pulau Muna dan 1.000 ha di pedalaman Pulau Butung di Sulawesi Tenggara. Analisis DNA mutakhir memperlihatkan bahwa jati di Sulawesi Tenggara merupakan cabang perkembangan jati Jawa. 
28.Pascakemerdekaan negeri ini, jati Jawa masih sangat menguntungkan. Produksi jati selama periode 1984-1988 mencapai 800.000 m3/tahun. Ekspor kayu gelondongan jati pada 1989 mencapai 46.000 m3, dengan harga jual dasar 640 USD/m3. 
29.Pada 1990, ekspor gelondongan jati dilarang oleh pemerintah karena kebutuhan industri di dalam negeri yang melonjak. Perhutani mencatat bahwa sekitar 80% pendapatan mereka dari penjualan semua jenis kayu pada 1999 berasal dari penjualan gelondongan jati di dalam negeri. 
30.Pada masa yang sama, sekitar 89% pendapatan Perhutani dari ekspor produk kayu berasal dari produk-produk jati, terutama yang berbentuk garden furniture (outdoor furniture) atau mebel ruang luar. 
31.Sebagian besar kebutuhan kayu jati dunia dipasok oleh Indonesia dan Myanmar. Sekitar 70% kebutuhan jati dunia pada saat ini dipasok oleh Burma. Sisa kebutuhan itu dipasok oleh India, Thailand, Jawa, Srilangka, dan Vietnam. Namun, pasokan dunia dari hutan jati alami satu-satunya berasal dari Burma. Di Afrika dan Karibia juga banyak dipelihara.
32.Jati paling banyak tersebar di Asia. Selain di keempat negara asal jati dan Indonesia, jati dikembangkan sebagai hutan tanaman di Srilangka (sejak 1680), Tiongkok (awal abad ke-19), Bangladesh (1871), Vietnam (awal abad ke-20), dan Malaysia (1909).
33.Produk-produk ekspor yang disebut berbahan java teak (jati Jawa, khususnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur) sangat terkenal dan diburu oleh para kolektor dari luar negeri. 
34.Dalam klasifikasi perdagangan, kayu jati dibagi menjadi beberapa kelas. Kayu jati kelas satu ditandai dengan warna coklat keemasan yang seragam, lurus dan bahkan berbutir dengan sedikit pemasaran. Kayu kelas dua kurang berbutir lurus, agak lebih keras dan lebih gelap warnanya dan umumnya dengan garis bergelombang lebar yang lebih gelap. Kayu jati kelas tiga memiliki serat lebih dekat dan umumnya berwarna abu-abu seragam. Umumnya kayu jati perkebunan dianggap memiliki kualitas lebih rendah dan dijual sebagai kayu kelas empat 


35.Daun jati dimanfaatkan antara lain : sebagai pembungkus makanan. Nasi dan tempe yang dibungkus dengan daun jati memberi aroma khas dan tahan minyak Contohnya adalah nasi jamblang, Cirebon. Daun jati digunakan untuk pengobatan tradisional, Air rebusannya dipakai sebagai obat cuci luka, antiseptik dan juga digunakan sebagai obat sariawan dan batuk secara tradisional. Orang Lamongan menyeduh tumbukandaun mudanya. Warga Madura meminum seduhan campuran asam jawa dan tumbukan daun jati yang pahit sebagai penawar sakit kolera. Daun jati mengandung zat pewarna merah-coklat, digunakan sebagai pewarna kain atau makanan oleh masyarakat Pulau Bawean.
36.Kulit batang dipakai untuk obat penyakit kulit atau luka luar. Kadang dipakai untuk melemaskan otot atau tonikum herbal. 
37.Akarnya diramu sebagai peluruh urin (diuretik) dan penawar racun ringan. akar jati digunakan sebagai penghasil pewarna kuning dan kuning coklat alami untuk barang anyaman masyarakat Sulawesi Selatan.
38.Bunga jati atau ekstrak bunga digunakan sebagai antiinflamasi, penurun panas, atau obat pencahar ringan di pengobatan Ayurveda dan India selatan. Di beberapa wilayah Asia Selatan, bunga kering jati kadang dijadikan campuran teh herbal atau rebusan ringan. 
39.Buah Jati dalam pengobatan herbal India digunakan untuk mengatasi sembelit, cacingan, atau sebagai pembersih darah. 
40.Biji yang mengandung sedikit minyak, kadang diekstraksi untuk minyak urut tradisional.
41.Kayu jati mengandung minyak alami (tectoquinone) yang membuatnya licin, tidak mudah menyerap air, dan tahan pembusukan, serta emberi tampilan mengkilap alami meski tidak dipernis.
42.Erosi tanah justru akan lebih besar terjadi jika hutan jati berbentuk hutan homogen. Di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang gersang dan rusak parah sebelum 1978, berhasil diselamatkan dengan pola penanaman campuran jati dan jenis-jenis lain ini. Dalam selang waktu hampir 30 tahun, lebih dari 60% lahan rusak dapat diubah menjadi lahan yang produktif. Penanaman jati di kebun dan pekarangan dicampur dengan mahoni (Swietenia mahogany), akasia (Acacia villosa), dan sonokeling (Dalbergia latifolia). 
43.Di Gunung Kidul ada arboretum Jati; hutan buatan dengan koleksi 32 jenis pohon jati yang tumbuh di seluruh Indonesia. 
44.Ada juga Puslitbang Cepu yang mengembangkan bibit jati unggul yang dikenal sebagai JPP (Jati Plus Perhutani). Pengunjung boleh membeli sapihan jati dan menanamnya sendiri di sini. Pengelola kemudian akan merawat dan menamai pohon itu sesuai dengan nama pengunjung bersangkutan.
45.Museum hidup dari pepohonan jati yang berusia lebih dari seabad ada di Monumen Gubug Payung di Cepu, Blora, Jawa Tengah dengan rata-rata tinggi di atas 39 meter dan berdiameter rata-rata 89 sentimeter. 
46.Lokomotif uap di museum kereta api Ambarawa menggunakan ranting-ranting jati yang tak lagi dapat dimanfaatkan untuk mebel, dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau biomassa kelas satu. Kayu jati menghasilkan panas yang tinggi.

47.Berbagai jenis serangga hama jati juga sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan antara lain : belalang jati ( Jawa : walang kayu) dan ulat-jati (Endoclita). Ulat jati kerap dianggap makanan istimewa karena lezatnya. Ulat ini dikumpulkan menjelang musim hujan, di pagi hari ketika ulat-ulat itu bergelantungan turun dari pohon untuk mencari tempat untuk membentuk kepompong (Jawa: ungkrung). 
48.Banyak pesanggem (petani) memanfaatkan kulit pohon jati sebagai bahan dinding rumah.
49.Di sela-sela pepohonan jati, para petani menanam palawija dan memannen madu, sejumlah sumber makanan berkarbohidrat, dan obat-obatan.
50.Makanan pengganti nasi yang tumbuh di hutan jati adalah gadung (Dioscorea hispida) dan uwi (Dioscorea alata). Bahkan, iles-iles (Ammorphophallus) dikonsumsi saat paceklik. Tumbuhan obat-obatan tradisional seperti kencur (Alpina longa), kunyit (Curcuma domestica), jahe (Zingiber officinale), dan temu lawak (Curcuma longa) tumbuh di kawasan hutan ini.
51.Masyarakat desa hutan jati di Jawa juga biasa memelihara ternak seperti kerbau, sapi, dan kambing. 


Teknologi Jati
52.Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan II dan kelas keawetan I-II. 
53.Kayu jati memiliki berat jenis 0,55 hingga 0,7 dan berbutir lurus atau bergelombang. 
54.Ketika tumbuh di daerah kering, teksturnya sangat kasar dan tidak merata. 
55.Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat furniture dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. 
56.Pada studi Dendrokronologi : Pola-pola lingkaran tahun atau cincin pertumbuhan pada kayu teras jati tampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah.
57.Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, jati digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh karena itu, jati banyak diolah menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, dan anak tangga yang berkelas. 
58.Jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati digunakan juga sebagai bahan dok pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal niaga, dan kapal perang. 
59.Tukang kayu di Eropa pada abad ke-19 konon meminta upah tambahan jika harus mengolah jati. Ini karena kayu jati sedemikian keras hingga mampu menumpulkan perkakas dan menyita tenaga dan waktu mereka. 
60.Manual kelautan Inggris bahkan menyarankan untuk menghindari kapal jung Tiongkok yang terbuat dari jati karena dapat merusak baja kapal marinir Inggris jika berbenturan. 
61.Jati Burma sedikit lebih kuat dibandingkan jati Jawa, namun permintaan jati Jawa menjadi primadona. Tekstur jati jawa lebih halus dan kayunya lebih kuat dibandingkan jati dari daerah lain. 
62.Sekitar 40 senyawa ekstraktif telah diisolasi dari kayu Jati. Tectoquinone pertama kali diisolasi oleh Romins (1887, 1888) dan dikarakterisasi sebagai 2-metil antrakuinon oleh Kafuku dan Sebe (1932). 
63.Tektoquinone atau tektoquinon (ß-metil antrakuinon), adalah senyawa kimia alami (quinone) yang termasuk golongan fitokimia dihasilkan oleh pohon jati sebagai bagian dari mekanisme pertahanan biologis terhadap hama, jamur, dan bakteri.  
64.Tingginya kandungan 2-methyl anthraquinone di gubal dan empulur menyebabkan jati tahan terhadap serangan rayap kayu (Cryptotermes brevis)
65.Komposisi ekstraktif jati cukup kompleks dan hampir semua antrakunion yang ditemukan dalam kayu efektif melawan rayap tetapi tidak efektif terhadap serangan jamur, namun, senyawa napthoquinone bersifat fungisida. 
66.Tectoquinone hanya terdapat pada jati asli, terutama dari pohon jati tua. Keberadaannya sulit ditiru oleh kayu lain, menjadikan jati mahal dan eksklusif. 
67.Beberapa varietas jati menyebabkan penyakit kulit karena mengandung Lapachol dan deoxylapachol yang membahayakan kulit walau dalam konsentrasi rendah. 

68. Tukang-tukang (dan insinyur) di Jawa kuno Dalam naskah-naskah seperti Kawruh Kalang mengenal beberapa jenis jati (Mahfudz dkk):
  • Jati bang : Berwarna gelap, banyak berbercak dan bergaris.
  • Jati lengo atau jati malam : kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba dan seperti mengandung minyak (bahasa jawa : minyak=lengo, lilin=malam). 
  • Jati sungu : Hitam, padat dan berat (bahasa jawa: sungu, tanduk).
  • Jati werut : dengan kayu yang keras dan serat berombak. 
  • Jati kembang : Serat gelap dan jelas, estetis untuk ukiran
  • Jati doreng : berkayu sangat keras dengan warna loreng-loreng hitam menyala, sangat indah.
  • Jati kapur : kayunya berwarna keputih-putihan karena mengandung banyak kapur. Kurang kuat dan kurang awet. 
69.Endapan minyak di dalam sel-sel kayu jati dapat menyebabkan awet dipakai di tempat terbuka meski tanpa divernis; apalagi bila dipakai di bawah naungan atap.
70.Kayu Jati digunakan pula dalam struktur bangunan, pelabuhan bahkan jembatan. 
71.Rumah-rumah tradisional joglo Jawa Tengah, menggunakan kayu jati di hampir semua bagiannya: tiang-tiang, rangka atap, hingga ke dinding-dinding berukir (gebyok)
72.Selain diekspor ke mancanegara dalam bentuk furniture luar-rumah (outdoor furniture), Jati diolah menjadi vinir (veneer) untuk melapisi muka kayu murah, plywood atau MDF sehingga tampak seperti kayu lapis mahal; serta dijadikan keping-keping parket (parquet) penutup lantai. 
73.Tajuk jati rakus cahaya matahari sehingga cabang-cabangnya tidak bersentuhan. Perakaran jati juga tidak tahan bersaing dengan perakaran tanaman lain. Dengan demikian, serasah tanah cenderung tidak banyak. Tanpa banyak tutupan tumbuhan pada lantai hutan, lapisan tanah teratas lebih mudah terbawa oleh aliran air dan tiupan angin.


Ada yang mau menambahkan?

Tulisan terkait :

Special thanks to : VY Mulya | Manuggal Sentosa Intertrada | Sinarindo Megantara | Port Rush Indonesia - Kohler Interiors | ScanCom Indonesia - ScanCom | Mamagreen Pacific | 
  • Gambar ilustrasi dibuat di Dale3 via Bing Image Creator

Sedikit tentang Rekor-rekor Bambu

Bambu Betung atau Bambu Petung (Dendrocalamus asper) yang banyak tumbuh di Jawa dan Bali sering dianggap sebagai bambu terkuat.

Dari uji laboratorium didapat hasil : kekuatan tarik 400 MPa, kekuatan tekan sejajar serat  350,9741 MPa pada kadar air 15%. kuat lekat bambu terhadap beton sebesar 0,341 MPa. Kuat lentur balok bertulang bambu mencapai 3,8735 MPa dan kepadatan  0,83 g/cm³ pada kadar air 8%, 

Wow! Benar benar material organik yang kuat.. Tetapi bukan yang terkuat! 

Rekor kuat tarik terbesar dimiliki oleh Bambu Guadua di angka 769 MPa. 

Ternyata bambu banyak yang mempunyai rekor-rekor yang mengesankan. Berikut adalah bambu-bambu yang memiliki rekor-rekor paling menakjubkan,  baik bambu yang menjalar (Runner/Monopodial/Leptomorph) maupun berumpun (Clump/Simpodial/Pachymorph):

1. Paling cepat tumbuh, Spesies Bambu Naga (Dendrocalamus sinicus) mampu tumbuh hingga 1 m dalam waktu 24 jam dalam 1 tahun mencapai ketinggian maksimum 46 m. Bambu Moso (Phyllostachys edulis) mencapai 91 cm per 24 jam. 

Dendrocalamus sinicus

Paling tinggi, Bambu Sembilang (Dendrocalamus giganteus) di Asia tenggara tropis dapat mencapai ketinggian 50 m (164 kaki). 

Dendrocalamus giganteus

Paling Besar, Bambu Naga raksasa (Dendrocalamus sinicus) adalah bambu terbesar, bambu ini memiliki diameter batang terbesar hingga 37 cm (14,5 inci), tebal dinding batang hingga 5,8 cm (2,3 inci), daunnya dapat  mencapai lebar 10 cm, tinggi batang mencapai 46 m (151 kaki).Setiap batang dapat memiliki berat hingga 450 kg (990 pon), Bambu ini berasal dari Provinsi Yunnan di Tiongkok  hingga Laos.

Dendrocalamus sinicus

Paling kecil, Spesies bambu terkecil adalah Raddiella vanessiae, ditemukan pada tahun 2006, ditemukan hanya di Guyana, Prancis. Saat dewasa, tingginya hanya mencapai 2 cm sangat kecil sehingga bisa digenggam di telapak tangan Anda.

Raddiella vanessiae

Paling lama berbunga, Bambu Phyllostachys bambusoides memiliki periode berbunga yang paling lama, mencapai hampir 130 tahun, sedang Bambu Henon (Phyllostachys nigra var. henonis) berbunga setiap 120 tahun sekali.

Tumbuh ditempat tertinggi, Bambu yang tumbuh di tempat tertinggi adalah Fargesia macclureana. Bambu berumpun ini dilaporkan tumbuh di ketinggian setinggi 3.800 m (sekitar 12.500 kaki) di atas permukaan laut. Sedang Himalayacalamus falconeri, di Himalaya bagian bawah (termasuk Nepal, Bhutan, India Utara dan Cina Selatan) mencapai ketinggian 2.400 m di atas permukaan laut.

Paling tahan dingin, Fargesia nitida adalah bambu yang paling tahan dingin, mampu bertahan pada suhu serendah negatif 20° Fahrenheit atau -27° Celcius

Paling kuat, Kuat tarik terbesar dimiiliki oleh Bambu Guadua (Guadua angustifolia) memiliki kekuatan tarik sekitar 512 hingga 769 MPa dan modulus elastisitas sekitar 265 hingga 300 MPa. Sedang Bambu bengala (Bambusa tulda) memiliki kekuatan tarik 226,28 MPa.

Guadua angustifolia

Paling keras atau padat, Bambu Betung (Dendrocalamus asper) memiliki rekor kepadatan  0,83 g/cm³ pada kadar air 8%.

Dendrocalamus asper

Paling kuat bertahan, Bambu Hiroshima (Hibanobambusa tranquillans 'Shiroshima) adalah bambu yang mampu bertahan dari ledakan bom atom dan emisi radioaktif yang terjadi di Hiroshima. 

Paling efisien dalam menampung air, Bambu Betung (Dendrocalamus asper) memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menyimpan air. Sebuah rumpun bambu betung 20 batang berusia 5 tahun, tinggi rata-rata 15 m dengan diameter batang 10 cm dapat mengkonservasi hingga 39,22 m kubik atau setara dengan 392,22 ribu liter air per hektare.   .

Penyerap karbon terbesar, Bambu Guadua (Guadua angustifolia 'Kunth') menyerap 77 kg karbon per tahun selama jangka waktu 7 tahun. Guadua menyerap rata-rata 150 ton karbon per hektar 7 tahun setelah penanaman. Bila dibandingkan pohon tropis dengan rata-rata 95 ton karbon per hektar 7 tahun setelah penanaman berarti Guadua menyerap karbon 58% lebih banyak.

Penghasil oksigen terbanyak, Bambu Guadua (Guadua angustifolia 'Kunth') 7 tahun setelah penanaman menghasilkan oksigen bersih sebesar 400 ton per hektar. Dalam produksi oksigen bersih, 400 ton dari Guadua vs 253 ton oksigen dari kayu keras, yang berarti Guadua menghasilkan oksigen 58% lebih banyak.

Bahan bakar biomassa terbaik, Bambu Beema (Bambusa balcooa var. capensis) adalah sumber daya biomassa terbaik  dengan nilai kalor yang tinggi yaitu 4000 K Cal/Kg. Kadar abu yang rendah sekitar 1,0%. Hasil Biomassa adalah 100 ton per Ha/tahun (40 ton/ac/thn).

Produksi biochar yang paling banyak  Dendrocalamus giganteus, yang menghasilkan 80% biochar pada suhu 300°C. 

Hutan satu spesies bambu terluas bambu Moso (Phyllostachys edulis) di China yang memiliki luas 219.56 teragram hingga 299.31 teragram (setara dengan 299,31 km²).

Phyllostachys edulis

Paling tahan kekeringan,  Alphonse Karr adalah jenis bambu yang berumpun yang sering dipilih untuk tumbuh di daerah gurun.

Ada yang mau menambahkan? 


Tulisan terkait :



foto-foto didapat dari duckduckgo,  kredit milik fotografernya 


Beberapa standar ISO yang relevan terkait kekuatan bambu untuk konstruksi:

  • ISO 22156:2021 - “Bamboo structures — Bamboo culms — Structural design” 
  • ISO 22157:2019 - “Bamboo structures — Determination of physical and mechanical properties of bamboo culms” 
  • ISO 19624:2018 - “Bamboo structures — Structural grading of bamboo culms for construction” 



Pernah melihat tatanan bunga liar, lumut moss atau rumput dalam pameran atau display bonsai? itulah kusamono atau shitakusa. 

Kusamono (secara harfiah berarti "rumput") dan shitakusa (secara harfiah berarti "rumput di bawah") adalah kumpulan tanaman dalam pot tersendiri yang dirancang untuk dilihat bersama dengan bonsai atau sendirian.

Kusamono

Istilah kusamono digunakan jika tanaman tersebut ditampilkan sebagai pusat perhatian, sedangkan istilah shitakusa digunakan untuk tanaman yang mengiringi tampilan bonsai. Berbeda dengan tanaman bawah (yang dimasukkan ke dalam pot bersama bonsai), kusamono dan shitakusa dipajang secara terpisah di pot khusus, kayu apung atau bahkan batu.

shitakusa

Kusamono adalah rangkaian rumput dan bunga liar dalam pot atau nampan unik yang dipilih berdasarkan musim atau ekosistem dan biasanya diletakan dekat bonsai. Awalnya, nama ini mengacu pada rumput kecil dalam pot yang dipajang di samping bonsai sebagai tanaman aksen. Baru-baru ini, penciptaan Kusamono telah berkembang menjadi sebuah bentuk seni tersendiri. Kusamono yang dipilih dengan baik mencerminkan musim di mana ia ditampilkan. 

kusamono 

Beberapa komposisi dirancang untuk menyertakan tanaman yang akan terlihat bagus dalam beberapa musim. Selain musim, Kusamono juga harus menunjukkan habitat alami tertentu, seperti lahan basah, padang rumput atau hutan. 

kokedama

Menggunakan satu tanaman atau sekelompok tanaman, ada tiga gaya dasar penanaman: 

  • bola lumut (kokedama) 
  • di luar pot
  • di dalam wadah.

Ada yang mau menambahkan? 



Tulisan terkait :


Gambar kusamono diambil dari Kuangha Hsiao sedang gambar shitakusa dari Pinterest, kredit milik fotografernya.



          

Sangat menggembirakan melihat akar hawa atau akar gantung (aerial root) bonsai spesies-spesies ficus atau keluarga beringin yang tumbuh lebat. 

Akar hawa bonsai 

Akar hawa bonsai yang subur, disamping nebari (akar suar) juga membuat tampilan bonsai tampak matang. 

Sulur yang tebal 

Ada beberapa cara membuat atau merangsang pertumbuhan akar gantung pada beberapa spesies ficus: 

  1. Paling sering adalah dengan memberikan pengkabutan lewat semprotan (water sprayer/atomizer/ionizer) pada ketiak dahan. 
  2. Tempatkan bonsai ditempat yang teduh.
  3. Sirami pot (ingat hanya pot saja, kalau pot keramik, basahi tanah diluar pot saja, jangan didalam pot agar akar tidak sampai busuk atau tekanan turgor tinggi) agar tercipta kelembaban yang tinggi. 
  4. Biarkan daun tumbuh lebat, hingga rindang. kalau toh anda ingin prunning maka beri peneduh.
  5. Tempatkan beberapa tanaman secara rapat.
  6. Gores dangkal kulit kayu untuk melukainya, terkadang akar akan tumbuh dan tidak langsung pulih kembali menjadi kulit kayu.
  7. Ikat (secara longgar) lumut pada sebagian dahan dan kunci (ikat) dalam bungkus plastik. 
  8. Pada ujung akar yang masih pendek, beri penutup dengan sedotan plastik, agar sulur tumbuh lebih tebal dan cepat. 
  9. Paling gampang tentu buatlah semacam selokan atau saluran air terbuka, agar banyak uap air disekitar tanaman. 
Bonsai di Bali

Intinya adalah akar gantung tumbuh lebih cepat karena lembab akibat banyak uap air. 

Ada yang mau menambahkan? 


Tulisan terkait :


Foto-foto diambil dari grup bonsai di facebook, kredit milik fotografernya.


Nama modern “kaktus” untuk spesies-spesies tanaman ini diberikan oleh Carl Linnaeus. Itu berasal dari kata Yunani kuno “kaktos”, yang merupakan sebutan tanaman liar berduri. 

Total ada sekitar 3 ribu spesies kaktus di dunia. Dari sekian banyak spesies yang ada, Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Benua Amerika Utara, Selatan dan Tengah. Flora ini mudah dipelihara dan unik. Beberapa spesies paling populer yaitu :

1. Kaktus Saguaro (Carnegiea zgigantea). Saguaro adalah kaktus raksasa ikonik karena sering muncul dalam lansekap film wild wild west. Kaktus ini terbesar di Amerika Serikat, terutama di Arizona selatan, California tenggara dan Sonora barat, Meksiko. Di bagian utara wilayah jelajahnya, mereka lebih banyak terdapat di lereng yang lebih hangat dan menghadap ke selatan. Bisa berumur hingga 150-200 tahun.

Kaktus Saguaro

2. Kaktus kuping kelinci / Bunny Ears Cactus (Opuntia microdasys). Kaktus yang paling menarik adalah kaktus kuping kelinci atau Opuntia microdasys, kaktus lebat dan abadi dengan bantalan oval hingga bulat, pipih, kecil, hingga 15 cm. Merah saat muda, bantalan muncul berpasangan, seperti telinga kelinci dan dewasa menjadi hijau lembut dan beludru saat mereka tumbuh.

Kaktus kuping kelinci 

3. Kaktus Tong Emas / Golden Barrel Cactus (Echinocactus grusonii). Kaktus tong emas, bola emas atau bantal ibu mertua, merupakan spesies kaktus tong yang endemik di Meksiko tengah-timur. Walau populer di nursery, flora ini langka dan terancam punah di alam liar, ditemukan di dekat Mesa de León di negara bagian Querétaro dan di negara bagian Hidalgo.

Kaktus Tong Emas

4. Kaktus Bulan / Moon Cactus (Gymnocalycium Mihanovichii ) Gymnocalycium mihanovichii adalah spesies kaktus dari Amerika Selatan. Kultivar yang paling populer adalah mutan bervariasi yang benar-benar kekurangan klorofil, memperlihatkan pigmentasi ungu, merah, oranye atau kuning sehingga sering digunakan untuk kaktus grafting. 

Kaktus Bulan

5. Kaktus Istana Peri / Fairy Castle Cactus (Acanthocereus tetragonus). Kaktus Istana atau Kastil Peri adalah salah satu kaktus dalam ruangan yang paling banyak dijual  karena popularitasnya di kalangan pemula yang indah dan mudah dirawat. 

Kaktus Istana Peri

5. Kaktus Bulu / Feather Cactus (Mammillaria plumosa). Kaktus bulu adalah spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga Cactaceae, yang berasal dari Meksiko Timur Laut. Meskipun berbulu halus, bulunya tetap tajam.

Kaktus Bulu

6. Kaktus Paskah / Easter Cactus (Schlumbergera gaertneri) kaktus Whitsun merupakan tanaman hias yang banyak dibudidayakan. Ia telah menerima Penghargaan Garden Merit dari Royal Horticultural Society.

Kaktus Paskah

7. Kaktus Thanksgiving / Thanksgiving Cactus (Schlumbergera truncata). Schlumbergera truncata atau kaktus thanksgiving atau kaktus Natal palsu adalah spesies tanaman endemik di daerah pegunungan pesisir di tenggara Brasil di mana habitat alaminya adalah hutan lembab subtropis hingga tropis.

Kaktus Thanksgiving 

8. Kaktus Kacang / Peanut Cactus (Echinopsis chamaecereus). Kaktus kacang atau Chamaecereus silvestrii adalah spesies kaktus dari barat laut Argentina dan Bolivia. Sinonimnya termasuk Echinopsis chamaecereus dan Lobivia silvestrii. 

Kaktus Kacang

9. Kaktus Bidal / Thimble Cactus (Mammillaria gracilis fragilis). Kaktus mungil ini berasal dari Meksiko Tengah dan sangat cocok untuk ditanam di luar ruangan di daerah beriklim hangat.

Kaktus Bidal

10. Kaktus Tulang Ikan / Ric Rac Cactus (Epiphyllum anguliger). Berasal dari hutan hujan lembab di Meksiko, tanaman hias kecil ini membutuhkan lebih banyak air daripada kaktus lain, juga menyukai sedikit kabut pada daunnya. Ini adalah epifit dan tumbuh di pepohonan di alam liar dan daun berbentuk tulang ikan untuk beradaptasi dengan mengikat tanaman ke inangnya.

Kaktus Tulang Ikan

11. Kaktus Benalu / Mistletoe Cactus (Rhipsalis baccifera). Rhipsalis baccifera, umumnya dikenal sebagai kaktus benalu, adalah kaktus epifit yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Florida hingga Karibia. Bahkan ada jenis yang  ditemukan di seluruh daerah tropis Afrika dan Sri Lanka di mana ia dikenal di Sinhala sebagai Nawahandi. 

Kaktus Benalu

12. Kaktus Jari Wanita / Ladyfinger Cactus (Mammillaria elongata). Lady Finger Cactus atau Mammillaria elongata kadang-kadang dikenal sebagai Kaktus Bintang Mas/Golden Stars Cactus, Kaktus Renda Mas/Gold Lace Cactus bahkan kaktus Jari Wanita/Lady Fingers. kaktus mungil ini asli Meksiko tengah. Kaktus unik ini mendapatkan namanya dari batangnya yang memanjang dengan duri kuning keemasan atau coklat.

Kaktus Jari Wanita

13. Kaktus Wanita tua / Old lady Cactus (Mammillaria hahniana). Kaktus wanita tua adalah spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga Cactaceae, asli Meksiko tengah. Tingginya mencapai 25 cm (10 inci) dan lebar 50 cm (20 inci). Batangnya berbentuk bulat soliter, diameter 12 cm, ditutupi bulu halus berwarna putih dan duri berwarna putih. Bunga ungu kemerahan muncul di musim semi dan musim panas, terkadang membentuk cincin lengkap di sekitar puncak tanaman.

Kaktus Wanita Tua

14. Kaktus Ekor Tikus / Rat Tail Cactus (Aporocactus flagelliformis). Kaktus ekor tikus adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga kaktus Cactaceae dan merupakan spesies yang paling banyak dibudidayakan dalam genus Aporocactus. Karena kemudahan budidaya dan tampilan bunga yang menarik, sering ditanam sebagai tanaman pot hias.

Kaktus Ekor Tikus

15. Kaktus Topi Uskup / Bishop's Cap Cactus (Astrophytum myriostigma). Kaktus Topi Uskup/Bishop's Cap atau Kaktus Bintang/Star cactus, adalah spesies kaktus asli Meksiko tengah dan utara. Kaktus tak bertulang, sering soliter, membentuk batang bulat atau pendek berbentuk kolom, putih kapur atau abu-abu keperakan. Biasanya memiliki 5 tulang rusuk, tetapi dapat tumbuh hingga 8 tulang rusuk silindris 10 hingga 25 cm. Tumbuh antara 750 – 1.500 meter di atas permukaan laut di tanah berbatu dan kapur. 

Kaktus Topi Uskup

16. Kaktus Bola Perak / Silver Ball Cactus (Parodia scopa). Kaktus bola perak adalah spesies tanaman berbunga di keluarga kaktus Cactaceae, asli dataran tinggi Brasil selatan dan Uruguay. Ini adalah kaktus berbentuk bola atau silinder yang tumbuh setinggi 5–50 cm dengan lebar 10 cm, dengan mahkota berduri berbulu dan bunga kuning pucat di musim panas. 

Kaktus Bola Perak

17. Kaktus Heliosa / Rebutia Heliosa (Aylostera heliosa). Berasal dari pegunungan Bolivia,  merupakan kaktus berukuran kecil yang tumbuh lambat dengan batang berbentuk bulat hingga silindris pendek dengan kepala tertutup rapat ditutupi areola (ketiak) berwarna coklat dengan duri pektinat pendek berwarna putih,  tampilan keperakan. Kaktus aneh ini tidak salah lagi dan sangat khas. Ini dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu spesies terbaik.

Kaktus Heliosa



Sedang genus-genus terpopuler adalah

  • Cereus, Cereus adalah genus kaktus (famili Cactaceae) termasuk sekitar 33 spesies kaktus kolumnar besar dari Amerika Selatan. Nama ini berasal dari bahasa Yunani dan kata-kata Latin yang berarti "lilin", "obor" atau "malam (wax)". Cereus adalah salah satu genera kaktus pertama.
  • Parodia. Parodia adalah genus tanaman berbunga dalam keluarga Cactaceae, asli lereng timur Andes di barat laut Argentina dan barat daya Bolivia dan di daerah pampas dataran rendah di timur laut Argentina, Brasil selatan, Paraguay timur, dan Uruguay. Genus ini memiliki sekitar 65 spesies, banyak di antaranya telah dipindahkan dari Eriocactus, Notocactus dan Wigginsia. Mereka berkisar dari tanaman bulat kecil hingga kaktus kolumnar setinggi 1 m (3 kaki). Semuanya berusuk dalam dan berduri, dengan batang tunggal.
  • Echinocactus, Echinocactus umumnya dikenal sebagai "Golden Barrel Cactus," adalah spesies kaktus luar biasa yang termasuk dalam keluarga Cactaceae. Berasal dari daerah kering di Amerika Tengah dan Meksiko, Echinocactus telah menjadi populer di kalangan penggemar sukulen karena penampilannya yang unik dan persyaratan perawatan yang mudah.
  • Espostoa, Espostoa adalah genus kaktus kolumnar, terdiri dari 16 spesies yang dikenal dari Andes Ekuador selatan dan Peru. Biasanya hidup di ketinggian antara 800 meter dan 2500 meter. Buahnya bisa dimakan, manis, dan berair. Genus ini dinamai Nicolas E. Esposto, seorang ahli botani terkenal dari Lima.
  • Ferocactus,  Ferocactus adalah  genus kaktus berbentuk tong besar, sebagian besar dengan duri besar dan bunga kecil. Ada sekitar 30 spesies yang termasuk dalam genus. Mereka ditemukan di Amerika Serikat barat daya dan Meksiko barat laut.
  • Notocactus, sekarang dikenal sebagai Parodia, adalah genus kaktus berbunga asli Amerika Selatan. Habitat Notocactus meliputi bagian dari Argentina, Bolivia, Brasil, Kolombia, Peru dan Uruguay. Secara total, ada sekitar 50 spesies Notocactus, meskipun tidak semua ditanam dalam budidaya.
  • Opuntia, Opuntia adalah sebuah genus dari famili kaktus, Cactaceae. Spesies kuliner paling terkenalnya adalah opuntia ara India. Sebagian besar kuliner menggunakan istilah "pir berduri" untuk merujuk kepada spesies tersebut. 
  • Pilosocereus, Pilosocereus adalah genus kaktus yang berasal dari Neotropik, Meksiko, Karibia dan Brasil. Mereka tegak dengan batang yang relatif tipis. Nama Pilosocereus berasal dari bahasa Latin untuk "lilin berbulu," karena duri keemasan mereka.
  • Rebutia, Rebutia adalah genus tanaman berbunga dalam keluarga Cactaceae, asli Bolivia dan Argentina. Mereka umumnya kaktus kecil berwarna-warni, berbentuk bulat, yang bebas menghasilkan bunga yang relatif besar dalam kaitannya dengan tubuh. 

tulisan terkait :



foto milik gettyimages, kredit milik fotografernya

#kaktuspopuler #popularcacti #Cereus #Echinocactus #Espostoa #Ferocactus #Mammillaria #Notocactus #Opuntia #Parodia, #Pilosocereus #Rebutia

Ada yang bilang, menanam bonsai itu sulit. Percayalah kalau menanam atau memelihara bonsai mame itu jauh lebih sulit, karena mame lebih kecil, lebih eksotis dan berharga lebih mahal.

Maka gak ada salahnya tahu tips menanam bonsai mame dari master bonsai maijiew thailand


Ini nih cara-caranya:

  • Cukup sinar matahari, pagi mulai pukul 6 -11 selama 3-5 jam, namun tergantung jenis pohonnya. 
  • Bagian depan dan belakang harus diganti atau dibalik setiap minggunya, agar semua bagian mendapatkan sinar matahari.
  • Air harus diberikan minimal 2-3 kali pada pagi jam 08.00 kemudian siang jam 13.00 dan sore jam 15.00. ini terutama tergantung pada banyaknya paparan sinar matahari,  berarti lebih sering disiram.
  • Bergantung pada lingkungan tempat bertumbuh, seperti  musim kemarau perlu lebih sering disiram.
  • Jumlah bahan tanam dalam pot, ukuran pot, misalnya lebih sedikit tanah, perlu sering disiram atau pilih menggunakan bahan yang dapat menjaga kelembapan dan jenis media tanam.
  • Diyanam dalam pot yang ditumpuk (nested pot) agar pohon dapat tumbuh dengan baik karena akarnya akan turun mencari makan di dalam pot yang ditumpuk. Selain itu pot yang ditumpuk membantu menjaga kelembapan di dalam pot mini lebih lama. 
  • Pot mini harus didorong hingga setengah kedalaman pot atau tingkatkan kelembapan di permukaan pot dengan spagnum moss (lumut).
  • Tidak boleh diletakkan di baki air dalam waktu lama karena dapat menyebabkan busuk akar

  • Pupuk harus sesuai dengan jenis tanamannya. dilarutkan dengan air, disemprot pada daun dan akar.
  • Media tanam dalam pot tumpuk (nested pot) sebaiknya merupakan bahan tanam yang mengalirkan air dengan baik. namun dapat menyerap kelembapan dengan sangat baik seperti batuan vulkanik, pasir kasar atau campuran sabut kelapa (coco peat)
  • Pot yang ditumpuk sebaiknya lebih tinggi dari lantai agar drainase atau air mengalir dengan baik.
  • Tambahkan pupuk daun, semprotkan setiap 7 hari sekali.
  • Berikan nutrisi pada tanaman dan akar dengan akselerator akar (zat pengatur tumbuh).
  • Jika merupakan tanaman berbunga, sebaiknya disemprotkan pupuk akselerator setiap 7 hari dan berikan sinar matahari lebih banyak dari tanaman normal.
  • Periksa hama dan jamur secara berkala. 
  • Potong akar dan pangkas daun. hal ini tergantung pada jenis kayu dan pengalaman petani.
  • Sebaiknya ganti bahan tanam di pot mini (disebut pot asli) dengan menyekop tanah di dalam pot untuk memeriksa jumlah akar atau periksa bagian bawah pot seberapa banyak akar yang menyumbat lubang pot, intinya amati pertumbuhan pohonnya.

Semua ini hanyalah pengalaman master kom aijiew dalam memelihara tanaman kecil. Simak di Bonsai Mai Jiew Thailand


tulisan terkait :


Foto-foto milik fotografer bonsai pemilik kredit : foto#1 milik fb bonsai maijiew, foto#2 milik twitter @LauraS0bfoto#3 milik pinterest




#bonsai #bonsaimame #penjing #penzing #bonsaikecil #yoxxbonsai #kommaijew



Seni menanam pohon berkambium dalam pot dangkal memang diawali di China dan populer di Jepang, Namun Indonesia dengan kekayaan hayatinya juga mempunyai beberapa tanaman-tanaman yang populer sebagai bonsai komersial.

Berikut adalah tanaman-tanaman yang populer :

  • Beringin (Ficus benjamina) , Tidak hanya sakral di Jawa dan Bali, Pohon ini juga populer dikalangan pecinta bonsai baik pemula hingga ahli, karena mudah tumbuh dengan keunikan karakter batang, akar hawa dan akar balin. 

  • Asam Jawa (Tamarindus indica), Batang dan dahan yang liat dan tidak mudah mati menjadi pilihan banyak pebonsai, terlebih untuk digunakan dalam teknik pelintir (ranto).

  • Santigi, Stigi atau Sentigi (Pemphis acidula), Perdu yang tidak pernah absen dalam setiap kontes atau kompetisi bonsai. Begitu indah karena karakter batang yang terlihat tua serta berdaun kecil, membuat Santigi menjadi koleksi wajib pebonsai dan kolektor serius. Banyak varietas perdu pantai ini, namun varietas dari pulau Sumba menjadi pilihan banyak kolektor. 

  • Serut (Streblus asper), Sering tumbuh liar di sela-sela hutan rimba. Serut yang berkarakter batang yang abstrak dan berdaun kecil membuat Serut populer tampil dalam gaya penjing, grouping atau gaya informal lainnya.

  • Cemara Udang (Casuarina equisetifolia), Cemara dataran rendah ini bisa menjadi wakil dari tanaman konifer atau berdaun jarum yang populer dalam kontes bonsai maupun rebutan kolektor bonsai.

  • Anting putri (Wrightia religiosa) , Karakter batang, percabangan yang rapat, berdaun kecil dan akar menjalar pada tanaman ini menjadi pilihan terbaik untuk kontes bonsai Mame seperti gelaran the max 30 cm di Bali. 

  • Sancang (Premna microphyla), Sama seperti Anting putri, Sancang juga populer digunakan sebagai bonsai small seperti Mame atau bahkan Shohin. 

  • Kimeng (Ficus microcarpa), Satu lagi keluarga beringin yang populer sebagai bonsai adalah Kimeng. Banyak yang menggunakan kimeng dengan teknik fusion atau penggabungan banyak batang dan sambung akar hawa. 


Tanpa data statistik, bisa jadi daftar diatas lebih bersifat subyektif, terlebih mengingat banyaknya tanaman asli (native) Indonesia yang bagus namun belum banyak dibudidayakan seperti: Kawista batu  (Feroniella lucida), Waru (Hibiscus tiliaceus),  Loa (Ficus racemosa), Wahong Laut (Premna nauseosa), Rukem (Flacourtiarukam), Mirten (Malphigia coccigera), Sisir Liar atau Kaliage (Maclura Cochinchinesia), Klampis Ireng atau Arabica (Vachellia nilotica),Dewandaru (Eugenia uniflora), Asem Keranji (Dialium indum) dan masih banyak lagi. 


Ada yang mau menambahkan? 

Tulisan terkait :




  • Photo-photo milik Japan Bonsai FB grup, kredit milik fotografernya 
  • Terimakasih sudah berkomentar