siklus di jawa

Jadi penasaran mendengar maraknya sms primbon. 
Bagaimana sih awalnya perhitungan hari dan pasaran serta berbagai siklus atau perputaran kala atau kronos? Ternyata awalnya nama-nama hari, nama bulan dan perhitungan kala revolusi bumi terhadap matahari yang kita kenal sebagai tahun Saka dibawa oleh orang-orang Hindhu dari India.

Nama orisinil dari siklus tujuh harian (Saptawara), tersebut adalah Aditya (Minggu), Soma (Senin), Anggara (Selasa), Budha (Rabu), Whraspati (Kamis), Cukra (Jumat) dan Caniscara (Sabtu) kemudian dilafalkan dengan lidah Jawa :
1. Radite / Dite (Ahad / Minggu)
2. Soma (Senin)
3. Anggara / Anggoro (Selasa)
4. Budha / Budho (Rabu)
5. Respati (Kamis)
6. Sukra / Sukro (Jumat)
7. Tumpak (Sabtu)

Siklus kedua adalah siklus 5 harian (Pancawara) yang kita kenal sebagai hari (dina) pasaran.
1. Legi sinonim dengan Manis atau Pethak / pethakan (artinya: putih)
2. Pahing bersinonim dengan Abritan / Abrit (artinya: merah) disebut juga Jenar.
3. Pon bersinonim dengan Jene / Jeneyan (artinya: Kuning) atau Palguna.
4. Wage bersinonim dengan Cemeng / Cemengan (artinya: hitam) atau Kresna /  Langking
5. Kliwon sinonim Kasihan / Kasih.
Weton adalah kombinasi hari kelahiran dengan hari pasarannya, Selamatan pertama disebut selapan, Selapan adalah siklus 35-harian gabungan dari nama hari dan pasaran ( kelipatan 7 dan 5) misalnya:
Selasa legi = Anggoro Manis
Jumat Kliwon = Sukro Kasih
Menurut unsurnya : Kliwon unsur jiwa, Legi unsur udara, pahing unsur api, pon unsur air dan wage unsur tanah (jadi ingat sama Avatar Aang)




Kemudian siklus ketiga adalah Paringkelan (Sadwara) yaitu: perhitungan hari dengan siklus 6-harian, terdiri dari:
1. Tungle (Daun)
2. Aryang (Manusia)
3. Wurukung (Hewan)
4. Paningron (Mina / Ikan)
5. Uwas (Peksi / Burung)
6. Mawulu (Taru / Benih)

Siklus keempat adalah Padewan (Dewa penguasa hari), Perhitungan hari dengan siklus 8 harian (Hastawara):
1. Sri 
2. Indra
3. Guru
4. Yama
5. Rudra
6. Brama
7. Kala
8. Uma

Siklus kelima adalah Padangon (Sangawara), yaitu perhitungan hari dengan siklus 9 harian terdiri dari:
1. Dangu (Batu)
2. Jagur (Harimau)
3. Gigis (Bumi)
4. Kerangan (Matahari)
5. Nohan (Rembulan)
6. Wogan (Ulat)
7. Tulus (Air)
8. Wurung (Api)
9. Dadi (Kayu)



Kemudian siklus keenam adalah Wuku atau Pawukon yaitu: perhitungan hari dengan siklus 210 harian, terdiri dari 30 wuku :
1. Sinta ; 2. Landhep ; 3. Wukir ; 4. Kurantil; 
5. Tolu ; 6. Gumbreg ; 7. Warigalit ;
8. Warigagung ; 9. Julungwangi ; 10. Sungsang ; 11. Galungan ; 12. Kuningan ; 
13. Langkir ; 14. Mandhasiya ; 
15. Julungpujud ; 16. Pahang ; 17. Kuruwelut ; 18. Marakeh ; 19. Tambir ; 
20. Medhangkungan ; 21. Maktal ; 22. Wuye ;  23. Manahil ; 24. Prangbakat ; 25. Bala ; 
26. Wugu ; 27. Wayang ; 28. Kulawu ; 
29. Dhukut ; 30. Watugunung

Menurut Pak Hendro Setyanto, Hingga 1633 masehi masyarakat Jawa masih menggunakan sistem penanggalan berdasarkan pergerakan matahari. Penanggalan matahari dikenal sebagai Saka Hindu Jawa. Tahun Saka Hindu 1555, bertepatan dengan tahun 1633 masehi, Raja Mataram Sri Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo mengganti konsep dasar sistem penanggalan Matahari (Solar atau Syamsiyah) menjadi sistem Bulan (Lunar atau Komariyah). Perubahan sistem penanggalan dilakukan hari Jumat Legi, saat pergantian tahun baru Saka 1555 yang ketika itu bertepatan dengan tahun baru Hijriah tanggal 1 Muharam 1043 hijriyah dan 8 Juli 1633 masehi. Pergantian sistem penanggalan tidak mengganti hitungan tahun Saka 1555 yang sedang berjalan menjadi tahun 1, melainkan meneruskannya. Hitungan tahun tersebut berlangsung hingga saat ini.

Secara astronomis, kalender Jawa tergolong kalender matematis, sedangkan kalender Hijriyah adalah kalender astronomis. Kalender matematis atau kalender aritmatis adalah sistem penanggalan yang aturannya didasarkan pada perhitungan matematika dari fenomena alam. Sifatnya yang pasti sebagai kalender matematis membuat penanggalan Jawa tidak mengalami sengketa dalam penentuan awal bulan seperti penanggalan Hijriyah.
Candrasangkala Jawa atau perhitungan penanggalan Jawa menetapkan pergantian hari atau bulan saat matahari terbenam (biasa disebut surup, antara pukul 17.00 sampai dengan 18.00), sedang pergantian hari saat pergantian bulan pada penanggalan Hijriah ditentukan melalui Hilal dan Rukyat. Kalender hijriyah mempunyai kemudahan tersendiri karena sederhana dan mudah untuk diamati.

Siklus Jawa yang pengaruhi oleh hitungan hari bulan Kamariyah adalah siklus ketujuh yaitu Sasi (bulan) Jawa, terdiri dari 12 sasi:
1. Sura 
2. Sapar 
3. Mulud 
4. Bakdomulud  
5. Jumadilawal 
6. Jumadilakhir 
7. Rejeb 
8. Ruwah 
9. Poso 
10. Sawal 
11. Dulkangidah 
12. Besar 

Siklus kedelapan Tahun Jawa (orisinil Jawa), adalah tahun, terdiri dari 8 tahun:
1. Alip 
2. Ehe 
3. Jimawal 
4. Je  
5. Dal  
6. Be 
7. Wawu 
8. Jimakir

Siklus kesembilan adalah Windu atau siklus 8 tahunan (orisinil Jawa),:
1. Adi (Linuwih) 
2. Kuntara (Ulah) 
3. Sengara (Panjir) 
4. Sancaya (Sarawungan) 

Siklus kesepuluh adalah Lambang umurnya 8 tahun terdiri dari 2 (orisinil Jawa):
1. Lambang Langkir.
2. Lambang Kulawu.

Siklus kesebelas disebut Kurup yang berumur 15 windu atau 120 tahun terdiri dari 7 kurup (menurut tanggal 1 Suro tahun Alip) :
1. Senen (Isananiyah) 
2. Selasa (Salasiyah) 
3. Rebo (Arbangiyah) 
4. Kemis (Kamsiyah) 
5. Jemuah (Jamngiyah) 
6. Setu (Sabtiyah) 
7. Akad (Akdiyah)

Pada tahun 1855 Masehi, karena penanggalan lunar atau bulan (Komariyah) dianggap tidak memadai untuk patokan agraris para petani yang bercocok tanam, maka bulan-bulan musim pada tahun Solar atau matahari (Syamsiyah) atau disebut Pranata Mangsa oleh Mangkunegara IV penggunaannya ditetapkan secara resmi. Pranata mangsa ini adalah pembagian bulan yang asli Jawa dan sudah digunakan sejak jaman pra-Islam.

Siklus keduabelas yaitu Mangsa (musim) yang berlaku di Jawa menurut pemahaman ini dibagi menjadi 4 musim utama yaitu:
1. Musim hujan (Rendeng)
2. Musim pancaroba (Mareng / Kemareng)
3. Musim kemarau (Ketiga)
4. Musim menjelang hujan (Labuh)

Ke-4 musim di atas dibagi-bagi lagi menjadi 12 Pranata mangsa atau sub-musim (yang menjadi siklus ketigabelas), dibuat berdasaarkan pola agraris dengan ciri-ciri komoditas dominan pada saat tersebut yaitu:
1. Mangsa Kasa atau mangsa kartika dimulai 21 Juni (41 hari)
2. Mangsa Karo atau mangsa pusa mulai 2 Agustus (23 hari)
3. Mangsa Katelu mulai 25 Agustus (24 hari)
4. Mangsa Kapat mulai 19 September (25 hari)
5. Mangsa Kalima mulai 14 Oktober (27 hari)
6. Mangsa Kanem mulai 10 Nopember (43 hari)
7. Mangsa Kapitu 23 Desember (43 hari)
8. Mangsa Kawolu 4 Pebruari (26 hari-27 hari saat tahun kabisat)
9. Mangsa Kasongo mulai 1 Maret (25 hari)
10. Mangsa Kasepuluh (Srawana) mulai 26 Maret (25 hari)
11. Mangsa Dastha (Padrawana) mulai 19 Apri (23 hari)
12. Mangsa Sada/Saya (Asuji) mulai 12 Mei (41 hari)

Sedikit catatan: 
Siklus disebut juga Wara atau Wewaran
Selain itu ada tiga siklus yang sudah jarang atau bahkan tidak dipakai di Jawa, kecuali di Bali dan Tengger, Bromo seperti:
1. Siklus 2 harian (Dwiwara): 
1. Menga (terbuka)
2. Pepet (tertutup).

2. Siklus 3 harian (Triwara) harinya: 
1. Kajeng
2. Pasah
3. Beteng
Siklus 3-harian ini adalah perubahan posisi bulan mengelilingi bumi. Setiap lima kali siklus triwara akan terjadi purnama.
 
3. Siklus 4 harian (Caturwara) harinya: 
1. Jaya
2. Menala
3. Sri
4. Laba

4. Siklus 10 harian (Dasawara) harinya: 
1. Pandita  
2. Pati 
3. Suka 
4. Duka 
5. Sri 
6. Manuh 
7. Manusa 
8. Raja 
9. Dewa 
10. Raksasa

Oops banyak ya? 
Jadi gak salah kalau benda-benda langit diciptakan untuk orang-orang yang berpikir, kalau mau tahu siklus hari ini klik saja link ini

Tulisan terkait



Referensi
Bataljemur Adammakna
Kalender Jawa di Babadbali.com
Bausastra
Wikipedia


Foto-foto didapat dari grup Yahoogroups, kredit milik fotografernya.
Foto senja milik pribadi.

sedikit tentang desa adat tarung

Well, Senangnya mendarat lagi di bandara Tambolaka (TMC) di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur setelah terbang dengan Fokker 100, sempat mampir di bandar udara Ngurah Rai (DPS) dari bandar udara Juanda Surabaya (SUB). Tidak seperti tahun lalu Sumba sekarang sudah mekar menjadi 4 kabupaten Sumba Timur dengan Waingapu sebagai ibukotanya, Sumba Tengah dengan ibukota Waibakul, Sumba Barat tetap beribukota di Waikabubak dan Sumba Barat Daya (SBD) beribukota di Tambolaka.





Kali ini, ada satu hal yang pengen banget saya kunjungi dan catat adalah tentang Desa adat Tarung di Waitabar, Desa adat tempat tinggal suku Loli ini terletak diatas bukit dikelilingi batu-batu besar tak jauh dari pusat ekonomi Waikabubak. Bagi suku Loli desa Tarung tidak hanya merupakan tempat tinggal, tetapi juga berfungsi sebagai institusi sosial dan keagamaan.



Tata letak desa ini terdiri dari rumah-rumah (Uma) yang memanjang dibagian tengah perumahan terdapat kuburan megalitik atau makam dari batu yang disebut Waruga. Tata letak tersebut menjadi simbol kosmologi lokal.

tarung village

Arsitektur vernakular yang menjadi pencakar langit di Desa Tarung adalah Uma atau rumah adat Sumba dengan struktur segi empat, di atas panggung yang ditopang tonggak-tonggak kayu. Umumnya rumah adat dibangun dengan kerangka utama tiang turus (Kambaniru Ludungu) sebanyak 4 batang, dan 36 batang tiang (kambaniru) berupa struktur portal dengan sambungan pen umunya memakai kayu mosa, kayu delomera, dan kayu masela. Sedang sambungan atap memakai ikatan baik dengan usuk maupun penutup atap dari ilalang (Imperata cylindrica).
Sistem struktur yang sederhana ini berkaitan dengan tidak dikenalnya alat pertukangan selain parang dan kampak karena orang Sumba baru mengenal logam ketika Portugis mampir kesana.


Rumah adat ini terdiri dari tiga bagian:
  1. Toko Uma (bagian atap) berbentuk kerucut seperti menara dari ilalang biasa digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka Marapu dan pada beberapa rumah ada yang digunakan untuk menyimpan hasil panen.
  2. Bei Uma (ruang hunian) Ruang-ruang ini tidak menyentuh tanah. Pada ruang dalam dulu dibedakan ruang akses utntuk pria dan wanita. ruang hunian berlantai bambu, dengan beranda luas atau teras pada sisi depan atau sampingnya disebut juga bangga tempat bermusyawah para pria.
  3. Kali Kabunga (kolong rumah) digunakan sebagai kandang ternak, seperti kambing, babi, bahkan kuda, atau kerbau.

Sedikit catatan: Selain Uma untuk kepentingan diatas, ditempat lain ada Uma-uma untuk tujuan lain, seperti:
  • Uma Bokulu adalah rumah besar tempat bermusyawarah adat.
  • Uma Jangga adalah rumah tinggi bertingkat tempat memelihara ternak kuda dan babinya dikolong rumah.
  • Uma Ndewa adalah rumah keramat pemujaan marapu atau roh leluhur yang tidak dipergunakan sebagai tempat tinggal.
Tulisan terkait :

  • Foto merupakan koleksi pribadi
  • Terimakasih untuk drg. Wahyu Nurahmad dan drg. Yuni Indarti - Juga Selamat menempuh hidup baru
  • Foto satelit Waikabubak diambil dari Google maps

museum kereta api

Barusan mengunjungi Museum kereta Api di Ambarawa, sekitar 40km dari Semarang, Okay ini tak copy and paste ceritanya :)
Ambarawa sejak jaman Hindia Belanda merupakan daerah militer, sehingga Raja Willem I berkeinginan untuk mendirikan bangunan Stasiun Kereta Api, guna memudahkan mengangkut pasukannya untuk menuju Semarang.
Maka pada tanggal 21 Mei 1873 dibangunlah Stasiun Kereta Api Ambarawa dengan luas tanah 127.500 m2. Masa kejayaan Stasiun Ambarawa yang lebih dikenal dengan sebutan WILLEM I dihentikan pengoperasiannya sebagai Stasiun Kereta Api dengan jurusan Ambarawa Kedungjati Semarang. Dan tahun 1976 untuk lintas Ambarawa-Secang-Magelang juga Ambarawa-Temanggung. Dengan ditutupnya Stasiun KA Ambarawa, maka pada tanggal 8 April 1976 Gubernur Jawa Tengah Supardjo Rustam bersama Kepala PJKA Eksplotasi Soeharso memutuskan Stasiun Ambarawa menjadi Museum Kereta Api, dengan mengumpulkan 21 buah lokomotif yang pernah andil dalam pertempuran khususnya mengangkut Tentara Indonesia.

Museum Kereta Api Ambarawa adalah satu-satunya museum berteknologi kuno digunakan sebagai alat transportasi sejak sebelum kemerdekaan Indonesia sampai dengan 1964. Dalam museum ini terdapat 21 lokomotif uap yang berada di utara dan barat  museum, 5 lokomotif uap yang berada di depo 3 diantaranya dapat beroperasi dengan baik, selain itu terdapat pula 3 mesin hitung, 3 mesin ketik, beberapa pesawat telepon dan peralatan kuno lainnya.

Selain Museum Stasiun Ambarawa juga memiliki Lokomotif tua yang masih sanggup untuk mendaki pegunungan dengan kereta bergigi, salah satu kereta api bergigi di Indonesia yang dengan gagahnya mampu berjalan dalam kemiringan 30  /ml menuju stasiun Bedono yang berjarak 9 km ditempuh dalam waktu 1 jam dan berkapasitas 80 orang. Wisatawan bisa menikmati panorama di sepanjang perjalanan yang sangat mempesona. Gunung Ungaran, Gunung Merbabu yang menjulang tinggi serta hamparan Rawa Pening di bagian bawah merupakan pemandangan yang indah serta mengasyikkan.
Museum ini menyediakan 3 paket khusus wisata yang dinamakan "Railway Mountain Tour".
Wisatawan dapat menikmati pemandangan alam Ambarawa dan desa sekitarnya dengan naik kereta api uap bergigi atau lori dengan permintaan.


Mau tahu tarifnya:
Tarif masuknya untuk dewasa Rp3.000 sedang untuk anak-anak Rp2.000 per anak. Untuk kereta api bergerigi Ambarawa-Bedono Rp 3.250.000 untuk 80 orang, sedang Lori dari Ambarawa-Tuntang cukup Rp 10.000 yang berkapsitas 15orang.
dari rute Ambarawa-tuntang ini anda melihat panorama rawa pening lho...

sedikit tentang pano

Salah satu tugas berat fotografi adalah memindahkan citra lansekap kedalam satu bingkai foto, mata bisa menyapu seluruh sisi lansekap yang terlihat, namun kamera tidak.
Untunglah ada fotografi digital yang dengan cara ini kita bisa meng"overlap" beberapa citra untuk digabungkan menjadi satu bagian utuh lewat komputer secara digital yang biasa kita sebut foto panorama.

Panorama juga bisa berarti foto lansekap yang lebih lebih lebar dari format 1:2 (atau sebaliknya untuk format vertikal)

Bagaimana cara membuat mode panorama yang baik? setidaknya ada 5 hal yang harus kita perhatikan.
1. Tentukan titik awal dan putar kamera anda pada sebuah titik pusat.
2. Seragamkan eksposure kamera, demikian juga dengan aperture, white balance, kontras, kecepatan shuter, ISO dan hal-hal yang berkaitan dengan fotografi lanskap. hal ini akan sangat memudahkan saat editing foto di komputer.
3. Overlap foto, giliran memotret foto satu persatu usahakan ada ujung atau bagian yang terfoto sekitar 20%-50% dua kali, sehingga saat foto digabung pada komputer tidak ada bagian yang hilang.
4. Tidak salahnya memakai tripod, anda bisa membuat gambar pada level yang sama dan kreatif, baik secara vertikal maupun horisontal.
5. Pilih waktu yang tepat, anda tidak bisa memotret seenaknya saat matahari terik ataupun saat awan berarak sangat cepat dan terutama diantara kerumunan yang sangat banyak.
6. Buat cadangan gambar, ketika anda tidak berhasil membuat foto panorama, setidaknya anda masih bisa membuat "foto panorama" lewat gambar yang di cropping ☺

Terakhir anda bisa gabung dan edit gambar di komputer melalui image editor seperti Photoshop CS series ataua Paint Shop Pro, namun saya masih memakai Canon Photostich software bundle bawaan Canon ☺
Untuk anda pemakai OS-Windows, ini ada beberapa software gratis untuk editing panorama

Panorama BackPacker a0.7
360 Panorama Professional 6.1
SurroundPhoto 3.0
FxFoto 5.0.066
Fantastic Ocean 3D Lite 1.1

Sudah merasa jago? 
Coba teknik-teknik circular panorama atau spherical panorama
kalau sudah jagoan sepertinya anda layak untuk mengisi galery panoguide dah 


Tulisan terkait:


  • Foto illustrasi milik pribadi, diambil di Tambolaka, Sumba Barat Daya 

#panoramicphotography
#panoguide
#circularpanirama
#sphericalpanorama

sedikit tentang rawa pening

Well sepertinya ini adalah salah satu surga buat fotografer landscape atau waterscape di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Wisata air ini luasnya kurang lebih 2.670 hektare, terletak kurang lebih 40 kilometer dari Semarang kearah selatan menuju Salatiga atau Solo. 

Danau vulkanis ini terletak di lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Hampir seluruh permukaan rawa ini tertutup tanaman Waterhyacinth atau kita kenal sebagai Eceng gondok, tanaman sejenis gulma ini juga sudah menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian hulu.

Anda bisa berkeliling danau dan melihat dari dekat banyaknya hamparan Enceng Gondok (Eichornia Crassipes), karamba dan satwa liar yang ada di ekosistem ini, atau kalau belum merasa cukup, jelajahi hamparan air Rawa Pening sambil mengamati kehidupan nelayan di Rawa Pening dengan menggunakan perahu.
Untuk berkunjung tempat ini setidaknya ada 3 titik :



1. Dari Semarang atau Yogyakarta turun Ambarawa kemudian menuju ke Rawa Pening lewat Bukit Cinta di Banyubiru (titik C pada gambar satelit diatas), pada jalur ini anda bisa satu paket mengunjungi Monumen Palagan (pertempuran) Ambarawa dan Museum Kereta Api.
2. Dari Semarang kearah Salatiga atau Solo turun di jembatan Kali Tuntang, kemudian jalan sedikit kearah barat.
3. Turun di tempat wisata “Rawa Permai” kemudian sedikit jalan kaki kearah barat pada (titik B pada gambar satelit diatas)

Pada titik sebelah timur ini cocok untuk memotret saat matahari tenggelam dan anda bisa juga melewatkan sore atau senja di Wisata Agro Keboen / kampoeng Kopi “Banaran” yang juga merupakan kebun kopi Robusta milik PTP Nusantara IX.

Nah kapan kalian kesana?


Tulisan terkait : 


  • Citra / foto satelit Salatiga dan sekitarnya diambil dari google 
  • Semua foto illustrasi diatas milik pribadi



sedikit tentang blur



















Blur atau gambar yang tidak tajam paling banyak terjadi karena kondisi yang kurang kurang cahaya saat kegiatan fotografi berlangsung, baik didalam maupun diluar ruangan.
Bebarapa seniman ada yang menginginkan hasil fotografi blur yang artistik, namun banyak sekali yang tidak menginginkan dan merupakan salah satu kesalahan dalam fotografi yang paling umum.

Setidaknya ada 4 sebab yang paling banyak menyebabkan foto menjadi blur :
1. Tidak fokus.
2 . Subyek bergerak ketika shutter dibuka.
3. Kamera bergerak atau goyang ketika shutter dibuka.
4. Depth of field-nya terlalu sempit atau dangkal.

Selain memakai lampu flash beberapa hal dibawah ini bisa menjadi solusi masalah diatas:
1. Tekan setengah shutter sebelum tekan penuh karena umumnya lensa akan memfokus pada jarak terjauhnya.
2. Gunakan teknik panning, sambil menekan shuter ikuti obyek yang bergerak.
3. Gunakan tripod, monopod atau timer, bila memaksa tidak adanya alat tambahan sandarkan body kamera pada bidang yang rata, tekan tombol sambil tahan napas ☺.
4. Pilih bukaan diafragma kecil (angka besar, mis f/5.6 keatas) akan membuat Foreground bahkan Background tetap tajam sama dgn objek yg difokuskan. Kalau utk foto landscape, umumnya keseluruhan gambar harus tajam, jadi harus pakai bukaan diafragma kecil (angka besar) karena untuk foto landscape Depth of fieldnya (DOF) harus lebar, semakin kecil diafragma, DOF semakin lebar.

Mau tahu contoh-contoh fot blur yang bagus? silakan kunjungi Artikel Smashing magazine pada  45 Beautiful Motion Blur Photos

Ada yang mau menambahkan? 

Tulisan terkait :







memilih lensa DSLR

Ada yang menganggap lensa kamera SLR (single lens reflector) adalah mata, sehingga lebih suka berinvestasi membeli lensa dibandingkan denga membeli body kamera,
Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat hendak membeli lensa:
  • Pertimbangkan panjang fokal (Focal length) yang benar-benar anda inginkan, kalau misalnya anda menyukai foto landscape maka sebaiknya anda memilih lensa lebar(wide angle lens), sebaliknya kalau anda menginginkan obyek yang lebih detail pilihlah lensa makro (macro lens) atau tele pada obyek jauh.
  • Pertimbangkan lensa utama atau lensa zoom, bila anda menginginkan hasil pilihlah lensa utama (prime lens) bila masih dipakai untuk keperluan yang umum atau pilihlah lensa zoom, bila memang anda benar-benar membutuhkan lensa telephoto untuk memotret obyekyang jauh, Namun untuk zoom pertimbangkan untuk tidak memilih lensa zoom yang memiliki range terlalu besar.
  • Pilihlah aperture maksimum, besaran aperture yang berkorelasi dengan diafragma lensa. diafragma yang besar lebih cocok dipakai untuk obyek yang bergerak dan umumnya lebih berat, sehinga harga lensa akan dibandrol lebih mahal.
  • Kalau budget pas-pasan pilihlah lensa third party yang berharga relatif lebih murah atau pertimbangkan sekali lagi untuk memilih lensa yang sudah terkenal baik dan memiliki komunitas yang lebih banyak.
  • Evaluasilah kelebihan maupun kekurangan dari fitur-fitur tambahan dengan membaca review/tinjauan produk dari para ahli dan media kemudian persempit pilihan untuk memilih lensa yang terbaik untuk anda saat ini.
Anyway, gak ada salahnya khan sedikit tahu tentang lensa DSLR ?

foto-foto illustrasi milik gettyimages.com

Terimakasih sudah berkomentar