sedikit tentang memotret burung dan unggas
9 Agu 2010 by yoxx
Fotografi burung adalah salah satu favorit kami dalam menikmati ciptaan Tuhan, walaupun kita bukan ornitolog yang berkecimpunng dalam ornitologi (cabang zoologi yang mempelajari tentang burung dan unggas) saya yakin andapun suka menikmatinya.
Terlebih kalau dalam usaha memotret burung anda dapat menambah daftar keunikan indonesia lewat dokumentasi faunanya.
Pada Fotografi burung atau bird photographing, perlu usaha yang sungguh-sungguh dan beberapa teknik dasar yang harus dikuasai untuk mendapatkan hasil yang menarik, seperti :
Nah mana galery foto burung anda?
Tulisan terkait :
Terimakasih untuk dr. Allan Papendang untuk foto burung elangnya yang diambil tak jauh dari puskesmas Wanokaka - Sumba Barat
Pada Fotografi burung atau bird photographing, perlu usaha yang sungguh-sungguh dan beberapa teknik dasar yang harus dikuasai untuk mendapatkan hasil yang menarik, seperti :
- Perhatikan dan pelajari; Luangkan waktu untuk mengamati subyek Anda, semakin banyak waktu yang Anda habiskan mengawasi dan mempelajari mereka, semakin banyak yang Anda tahu tentang mereka dan mudah untuk foto mereka. gambar terbaik sering merupakan akibat dari hari pengamatan dan pemahaman perilaku.
- Dekati burung; Jangan membuat gerakan mendadak yang dapat mengejutkan burung itu dan membuatnya terbang. Sembunyikan mobil anda dengan baik, burung-burung cenderung kurang takut mendekati mobil pun membawa kamera bagi burung-burung tampak seperti membawa senapan. Ketika Anda mendekati dengan kaki, jangan berjalan ke burung, tapi kesekitar mereka. Cobalah untuk bersembunyi di balik pohon atau semak atau benda seperti mana mungkin. Atau cara terbaik akan menunggu bersembunyi di lokasi strategis bagi burung muncul.
- Gunakan peralatan yang tepat; Untuk mengamati dan mendapatkan subyek yang kecil, sangatlah penting untuk memiliki lensa tele yang panjang untuk dapat memotret mereka. Lensa 200-800mm atau lebih diperlukan pakai tele conventer 2x untuk menambah kemampuan lensa.(lensa 200mm akan menjadi lensa 400mm). Karena mereka bisa sangat gesit, juga penting untuk lensa Anda untuk dapat fokus cepat. lensa cepat yang membiarkan lebih banyak cahaya akan berguna. Dan kamera Anda harus cukup baik untuk dapat mendukung dan mendorong lensa tele. Sebuah tripod yang kokoh juga berguna. Selain itu Filter UV, Tripod yang kokoh, Lensa hood (tudung lensa), Teropong, battery kamera cadangan dan jas hujan.
- Waktu terbaik untuk memotret burung;: Saat yang terbaik untuk pemotretan adalah jam 06 - 10 pagi atau sore pukul 15.00-17.00, saat matahari tidak bayangan keras selama jam-jam dalam sehari. Untuk hunting foto burung pemangsa seperti elang, sebaiknya dilakukan sekitar jam 10.00-15.00 siang burung predator mulai keluar sarang dan beraktivitas mencari mangsa, sebaiknya gunakan filter UV atau CPL.Waktu terbaik untuk memotret burung migran adalah pada musim migrasi yaitu pada bulan Oktober-November atau anda harus mengetahui kapan burung migran tertentu melintas.
- Dapatkan komposisi yang tepat; Kualitas merupakan faktor penting dalam fotografi burung dan satwa liar. Cobalah untuk mendekati burung itu dan potret sebanyak mungkin. Cobalah untuk memasukkan suasana di sekitar burung itu, seperti bunga, buah, makanan yang akan dipatuk burung. Sebuah burung dengan beberapa makanan di paruhnya membuat subjek tampak sangta bagus. Juga dapatkan gambar-gambar tingkah mereka seperti ketika burung itu bernyanyi, mandi, dalam penerbangan, memakan ikan, pencahayaan sangat penting. Pastikan bahwa latar belakang adalah jelas dan tidak berantakan.
- Salah satu faktor paling penting dalam fotografi burung adalah kesabaran. Anda harus bersedia untuk menghabiskan berjam-jam mengejar dan mengamati subjek Anda. Dan di sinilah cinta untuk subjek Anda juga membantu. Semakin banyak waktu dan usaha yang Anda habiskan, dan semakin Anda tahu subjek Anda, Anda lebih mungkin berhasil dan mendapatkan gambar yang baik. Tempat yang baik untuk memulai berlatih adalah halaman belakang Anda sendiri terlebih bila memiliki tempat burung makan.
Sedikit catatan teknis dalam memotret burung :
- Lensa Zoom 70-300mm, Tidak harus lensa dengan bukaan 2,8. Lensa 300 milimeter dengan bukaan 5,6 yang murah masih memadai untuk pemotretan ini.
- Setting Autofokus (AF) membuat pemotretan mudah. Gunakan mode Kontinyu pada Nikon AF (AF-C) atau mode AI Servo pada Canon. Mode ini membiarkan subyek bergerak. kamera Anda Set untuk menggunakan semua sensor fokus. Dalam Nikon ini adalah Dynamic AF Area Mode, yang merupakan ikon kotak di tengah dengan titik-titik kecil di sekitarnya. Mode ini membiarkan menggunakan kamera yang berbeda AF sensor seperti burung yang terbang di dalam bingkai Anda.
- Gunakan kecepatan rana yang cepat, kecepatan 1/1000s bukaan sesuai dengan intensitas cahaya. Kreasi dan ketepatan menentukan eksposur yang menjadikan foto-foto kita memiliki "wow effect".
- Pilih ISO pada titik rendah yang masih bisa dipakai agar detail bisa terlihat tanpa banyak noise.
Nah mana galery foto burung anda?
Tulisan terkait :
Terimakasih untuk dr. Allan Papendang untuk foto burung elangnya yang diambil tak jauh dari puskesmas Wanokaka - Sumba Barat
wah blom punya 70-300...
(doh)
beli 70-300 usm dunx
info penting nih untuk para ornitologis dan para pengamat burung...
Beli lensa onlain di www.bhinneka.com dijamin puas, pelayanan cepat dan professional, sy sdh 3x pesan dgn puas dgn tujuan bontang kal-tim. Terimakasih infonya smoga tambah maju.
Terimakasih untuk dr. allan papendang untuk foto burung elangnya yang diambil tak jauh dari puskesmas wanokaka - sumba barat
?? Dalam artikel tersebut aku cuma lihat 1 foto elang. Dan foto itu tidak dibuat oleh dr. allan papendang (whoever that may be) tapi oleh saya.
Ini artikel tentang photography... Jadi seharusnya ada pengetahuan lebih tentang tata krama dan urusan copyright. Saya tidak keberatan foto saya dipergunakan untuk tujuan blog/artikel. Tapi, paling tidak diminta izin dulu dan menulis referency dan link ke website. Apalagi kalau sudah ngaku foto orang lain...
Mohon dihapus segera foto elang tersebut.
Halo Bu Annemarie,
Terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Sementara saya nunggu konfirmasi dari dr. Allan di Sumba, saya hapus dulu foto-fotonya.
Yth ibu Annemarie,perkenalkan saya Allan Papendang, saya ingin memberikan klarifikasi mengenai bahwa foto elang yang dimuat dalam blognya mas Yoyo kemarin adalah foto saya, diambil 2 tahun lalu di daerah Wanokaka, Sumba Barat,Nusa Tenggara Timur, saya masih punya kok file nya..dan saya sudah memberikan kewenangan bagi pemilik blog ini untuk memuat foto tersebut, jika ibu Annemarie masih merasa kurang jelas silakan kunjungi account facebook saya an Allan Papendang, ato konfirmasi via email di allanpapendang@gmail.com. terima kasih:)
mas, sepertinya si ibu ini orang belanda ya?... kalau benar, jangan mau diajari tata krama oleh (warga) negara yang dibangun dengan mengeruk kekayaan bumi Indonesia. Mulai dari keris yang banyak disimpan di Museum Leiden... hingga tanam paksa.