Indonesia bukan hanya negeri seribu pulau, tapi juga negeri sejuta hujan. Dengan iklim tropis yang kaya akan dinamika atmosfer, hujan di Indonesia menyimpan banyak keunikan yang layak diangkat ke permukaan, ini beberapa diantaranya :

1. Indonesia memiliki tiga tipe utama curah hujan:
- Tipe Ekuatorial: Dua puncak hujan dalam setahun, terjadi di Sumatra dan Kalimantan.
- Tipe Monsun: Satu puncak hujan, dominan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
- Tipe Lokal: Dipengaruhi kondisi geografis setempat, seperti pegunungan dan laut, terjadi di Papua, Maluku, dan sebagian Sulawesi.



2. Beberapa wilayah mengalami hujan sepanjang tahun dan tidak memiliki musim kemarau yang jelas, seperti:Sumatra bagian barat dan Kalimantan tengah. Fenomena ini disebabkan oleh zona konvergensi tropis yang terus bergerak di sekitar ekuator.


3. Fenomena hujan lokal atau hujan orografis adalah hujan terjadi hanya di satu desa, sementara desa sebelah tetap cerah. Ini dipicu oleh pegunungan yang memaksa udara lembap naik dan mengembun.

4.Rata-rata curah hujan tahunan di Indonesia berkisar antara 2.000–3.000 mm.

5. Wilayah dataran tinggi seperti Bogor dan Manado bisa mencapai lebih dari 4.000 mm/tahun, menjadikannya salah satu kota terbasah di dunia.


6. Curah hujan harian tertinggi tercatat di Padang, dengan intensitas 505 mm per hari. (Curah hujan 100mm per hari saja sudah tergolong lebat).

7. Wilayah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia adalah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. dengan curah 6.610,5 mm pada 2024.



8. Pada 2024 di Mimika, hujan turun 347 hari dalam setahun, hanya 18 hari tanpa hujan.

9. Hujan terlama tanpa jeda pernah terjadi di Bogor, berlangsung lebih dari 20 jam.

10. Tahun 2010 dan 2020 tercatat sebagai musim hujan yang sangat panjang dan ekstrem di Indonesia.

11.  La Niña adalah fenomena iklim global yang menyebabkan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menjadi lebih dingin dari suhu normalnya sehingga berdampak bagi Indonesia : Musim hujan bisa datang lebih awal dan berlangsung lebih lama artinya curah hujan meningkat tajam, bahkan di luar musim hujan normal.


12. Hujan es pernah terjadi di Surabaya, Bekasi, Sragen, Bandung, dan Lampung. Biasanya muncul saat pancaroba awal, ketika awan Cumulonimbus menjulang tinggi dan menghasilkan butiran es yang jatuh sebelum sempat mencair.

13. Normalnya, pH hujan adalah 5,6. Di bawah itu, hujan sudah tergolong asam dan bisa merusak lingkungan serta kesehatan. Hujan asam terjadi akibat pencemaran udara oleh gas SO₂ dan NOₓ dari kendaraan dan industri. Beberapa kota yang tercatat memiliki pH hujan rendah: Jakarta: 4,71, Serpong: 4,86, Kototabang: 4,93, Bandung: 5,30, Maros: 5,39

14. Bau hujan disebut petrichor yang berasal dari senyawa geosmin yang dilepaskan oleh bakteri tanah (Actinobacteria) dan Alga hijau biru (Cyanobacteria) saat hujan pertama turun. Banyak orang Indonesia menyukai aroma ini karena memunculkan nostalgia dan rasa nyaman.


15. Di beberapa daerah, hujan pertama dianggap sebagai pertanda baik. Ada juga tradisi menyambut hujan dengan doa atau ritual khusus, terutama di kalangan petani.


Ada yang mau menambahkan? 

Tulisan terkait :


  • Foto-foto ilustrasi dibuat oleh dal-e3



0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkomentar