sedikit tentang hujan

Dulu sebelum era 90-an, dengan mudah kita akan menyebut bahwa musim hujan di Indonesia berlangsung anatara bulan Oktober hingga April. Sekarang? Jangankan April. sepanjang tahun 2010 hujan terus rajin mengguyur Pulau Jawa.

Global warming atau efek rumah kaca dianggap sebagai biang keroknya.

Inilah sedikit catatan keunikan hujan.
  • Hujan merupakan satu bentuk presipitasi (produk dari kondensasi uap air di atmosfer) yang berwujud cairan. Hujan dalam bentuk lain adalah Hujan Es atau salju atau presipitasi yang berwujud padat. Bentuk lain dari hujan adalah kabut, Kabut atau halimun yaitu uap air atau aerosol yang berada dekat permukaan tanah berkondensasi dan menjadi mirip awan. Hal ini biasanya terbentuk karena hawa dingin membuat uap air berkondensasi dan kadar kelembaban mendekati 100%.
  • Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.
  • Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari tahunan. Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap terjadi apabila curah hujan dalam tiga puluh harian (dasarian) berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per 10 harian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba). Dalam pranata mangsa yang dikenal di Pulau Jawa, pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan Maret dan April) disebut sebagai mangsa (musim) marèng, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan (biasa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember) disebut mangsa labuh. Sebagai misal, musim hujan dinyatakan dimulai (menurut batasan BMG) apabila untuk suatu tempat curah hujan telah di atas 100mm selama tiga dasarian berturut-turut.

  • Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu matahari.
  • Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula.
  • Hujan memiliki kadar asam sekitar pH 6. Air hujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) serta nitrogen yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi  dan dari proses biologis seperti pembusukan di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia).
  • Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam. Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan. Jika hujan terjadi seperti gelembung air yang besar yang turun dari langit, maka bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan.
  • Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter dan maksimum pada altituda 10.000 meter. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm.
  • Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton.
  • Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik. Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping kristal yg indah, tidak seperti air biasa yang di bekukan di freezer/kulkas.
  • Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas, senyawa ini dinamakan "petrichor". ( berasal dari bahasa Yunani /latin petra berarti batu dan icor yang berarti  cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa) adalah nama aroma hujan ke bumi kering. Istilah ini diciptakan pada tahun 1964 oleh dua peneliti Australia, Bear dan Thomas. Bau berasal dari minyak atsiri tanaman tertentu selama musim kering yang kemudian diserap oleh tanah liat dan batu berongga. Saat terjadi hujan, minyak atsiri dilepaskan ke udara bersama dengan yang senyawa geosmin laiinya sehingga menghasilkan aroma khas. Bear dan Thomas (1965) menunjukkan bahwa minyak "petrichor" menghambat perkecambahan biji dan awal pertumbuhan tanaman.
  • Jumlah orang yang sakit flu lebih banyak saat musim hujan karena virus flu atau influenza aktif saat intensitas sinar matahari sedikit dan udara menjadi dingin. Udara yang dingin dan lembab juga menurunka daya tahan tubuh.
  • Cendawan dan Jamur (Fungi) tumbuh dan berkembang pesat saat musim hujan karena, fungi atau fungus hidup pada tempat yang lembab.
  • Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan ringan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
  • kain atau pakaian yang dicuci dan dijemur saat musim hujan lebih  sulit untuk kering karena sedikit sinar matahari yang memanaskan baju basah. Selain itu udara yang tidak lembab atau kering memiliki sedikit partikel air. Udara yang kering akan lebih cepat menghisap kain basah.
  • Pada beberapa kebudayaan hujan sering diasumsikan sebagai susana yan negatif, duka, kelam dan dingin. Namun ada fakta yang misterius dan mengejutkan adalah Hujan sering membawa memori manusia kepada ingatan masa lalu. Bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada gelombang tertentu yang beresonansi yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu”. Dan pada titik ini, para ilmuan meyakini bahwa manusia biasanya mendapatkan inspirasi.

Uhm makanya sering nulis puisi waktu hujan ya?


foto-foto milik gettyimages



4 komentar:

    On 8/14/2011 6:51 AM Unknown mengatakan...

    "Di dalam hujan, ada gelombang tertentu yang beresonansi yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu"

    yg itu saya setuju sekali :D

     
    On 2/23/2014 1:15 PM Anonim mengatakan...

    sorry, aku tertarik sama gelombang pada hujan,,, ada sumbernya ga aku pengen tau lebih dalem i??

     
    On 9/22/2016 9:52 AM Anonim mengatakan...

    ada yang tahu tanda-tanda sebelum hujan?

     
    On 3/03/2017 10:53 AM ed mengatakan...

    Tanda-tanda akan turun hujan :
    Awan tebal dan gelap
    Pada malam hari bintang nampak suram atau buruk
    Bulan diliputi dengan awan yang gelap
    Bau air mulai tercium
    Banyak capung beterbangan keluar
    Hawa gerah
    Angin berhembus lembab dan dingin

     

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkomentar