sedikit tentang ulat sutra
30 Mar 2010 by yoxx
Kemarin ada sedikit waktu untuk keluyuran di jalur menuju gunung Bromo, tepatnya lewat jalur Malang - Kebun raya Purwodadi - Nongkojajar. Disana anda akan mendapati banyak sekali tanaman Murbei atau penduduk setempat menyebutnya Besaran (Morus alba).
Well di rute ke Bromo itu ternyata ada beberapa budidaya ulat atau ngengat sutra sering disebut serikultur. sedang yang non-mulberry ada tiga budidaya yaitu: Tasar culture, dengan spesies-spesies ngengat Antherea mylitta, A. perniyi, A. royeli di Madhya Pradesh, Orissa, Bihar India timur, Muga culture dengan ngengat Antherea assama yang menghasilkan sutra warna emas di lembah Brahmaputra, India dan Eri culture dengan spesies ngengat Philosamia ricini yang menghasilkan sutra eri juga di India timur.
Yup ternyata banyak pendekar ulat sutra alias peternak ulat sutra didaerah itu. Ada beberapa fakta unik tentang ulat sutra yang asyik untuk diketahui :
Tahap-tahap produksi dalam serikultur adalah sebagai berikut:
- Ulat sutra (Bombyx mori) sebenarnya lebih tepat dinamai ngengat sutra karena sifat-sifatnya yang lebih condong ke ngengat, hanya mengkonsumsi daun murbei (Morus alba).
- Keluar dari telurnya setelah 10 hari hanya sebesar 3 mm, masa pertumbuhannya hanya berumur 24 hingga 35 hari sebelum menjadi sebesar 9 cm lalu membuat kepompongnya atau kokon adalah sebuah metamorfosis atau metamorfosa sempurna
- Ulat sutra mampu menghasilkan benang hingga 15 meter setiap menitnya dan membutuhkan waktu 3 hari 3 malam untuk menyelesaikan kepompongnya. yang setelah dipintal bisa menghasilkan benang sutra sepanjang 300 hingga 900 meter per kepompong
- Serat sutra terdiri dari struktur seperti prisma segitiga yang memantulkan cahaya dengan diameter serat 10 mikrometer.
- Sutra ditemukan konon ketika Lei Zu, istri kaisar China sedang berjalan-jalan di kebun istana dan menemukan seekor ulat sutra sedang membuat kokon atau kepompong sekitar 5000 tahun yang lalu, namun untuk mencari sutra caranya dengan membunuh ternakan dengan dicelup ke dalam air mendidih sebelum keluarnya ngengat dewasa atau dicucuk dengan jarum, sehingga seluruh kepompong dapat diurai menjadi sehelai benang yang tak terputus.
- Sutra juga dihasilkan oleh beberapa jenis serangga lain bahkan hingga laba-laba, namun hanya jenis sutra dari ulat sutra yang digunakan untuk pembuatan tekstil. Sutra dihasilkan terutama oleh larva serangga yang bermetamorfosis lengkap, tetapi juga dihasilkan oleh beberapa serangga dewasa seperti serangga-serangga pada ordo Embioptera, bahkan non insekta seperti Arachnid (laba-laba).
- Ngengat sutra bertelur.
- Ketika telur menetas, ulat diberi makan daun murbei.
- Ketika ngengat sutera berumur sekitar 25 hari, beratnya 10.000 kali lebih berat daripada saat mereka menetas. Mereka sekarang siap untuk memintal kepompong sutra.
- Sutra diproduksi dalam dua kelenjar di kepala ngengat dan kemudian dipaksa keluar dalam bentuk cair melalui bukaan yang disebut pemintal atau "spinnerets".
- Sutra akan mengeras akibat kontak dengan udara.
- Ngengat ini berputar sekitar 1 mil dalam filamen dan benar-benar membungkus dirinya dalam kepompong sekitar dua atau tiga hari tetapi karena pembatasan kualitas, jumlah kokon sutera yang dapat digunakan di sangatlah sedikit. Lebih kurang 5500 ngengat sutra yang diperlukan untuk menghasilkan 1 kg sutra.
- Sutra yang diperoleh dari kepompong tidak rusak akibat dari kokon yang disikat dengan menemukan ujung luar filamen.
- Filamen sutera kemudian digulung di sebuah reel. Satu kepompong berisi sekitar 1.000 meter filamen sutera. Sutra pada tahap ini dikenal sebagai sutra mentah. Hanya satu thread terdiri dari 48 individu filamen sutera. Hal ini bisa mengakibatkan setidaknya 4.000 meter di seluruh kokon.
- Benang sekarang dapat dibentuk dengan menggabungkan beberapa benang sutra.
Cool ya? belum lagi adanya fakta bahwa Silk Road atau jalur sutra yang pertama kali di definisikan oleh Ferdinand von Richthofen pada abad ke-19 karena komoditas perdagangan dari Cina yang banyak berupa sutra sudah ada sejak 2 abad sebelum Masehi...
Oya di Singapura sudah melegalkan ngengat sutera ini sebagai bahan makanan sebagaimana di Korea, klik disini
Tulisan terkait:
Foto-foto milik Gettyimages
#ulatsutra #ulatsutera
asik ih, jadi ada teman tanya, kalok Kura2 Air Tawar di Cirebon di mana inpoh. dan gwa gag tau. hoho...
yup di gerbo pasuruan memang banyak serikultur lho
wah, sayangnya tempat budi daya ulat sutra di Gerbo ini merupakan daerah yg terisolir dan kurang mendapat perhatian.
ulat sutra memang banyak manfaatnya yah...
budi dayanya dimana saja?
ulat sutera dari bromo ya?