Sedikit tentang Capung

Setiap sore hari, dulu kami biasa bermain di dekat sungai. Disana selalu ada Capung dan kadang ada Capung Jarum (Gantrung dan Kotrik dalam bahasa Jawa Timuran).

Serangga terbang biasanya menyeramkan karena biasanya mengganggu. 

Nyamuk menggigit dan meninggalkan ruam merah gatal. Lebah mempunyai sengatan yang menyakitkan, Lalat menjijikkan. Tetapi capung istimewa.

Capung ialah serangga terbang yang nyaris tak pernah berada jauh-jauh dari air. Hal itu karena air merupakan habitat mereka sejak bertelur dan menghabiskan masa pra dewasa anak-anaknya.

Satwa bersayap ini biasanya meletakkan telur pada tumbuhan di air.
Ada jenis Capung yang senang dengan air menggenang, tetapi ada pula jenis Capung yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras, sehingga capung disebut menjadi penanda atau indikator lingkungan berair (waterscape) yang bersih.

Setelah telur mentas, tempayak (maggot) atau larva hidup dan berkembang di dasar perairan.

Kemudian tempayak mengalami 'metamorfosis tidak sempurna' menjadi 'nimfa' dan akhirnya keluar dari air sebagai Capung dewasa.

Siklus hidup Capung dihabiskan dalam bentuk 'nimfa' yang menggunakan insang internal untuk bernapas.
Tempayak dan 'nimfa' Capung hidup sebagai pemangsa atau 'karnivora' yang ganas.
'Nimfa' Capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan.
Namun hidup Capung amat singkat. Umumnya ia hanya bisa hidup empat bulan saja saat dewasa. Keistimewaan Capung dewasa yakni tidak pernah dianggap sebagai satwa pengganggu atau hama:

  1. Capung adalah salah satu serangga purba yang berkembang sejak sekitar 300 juta tahun yang lalu.
  2. Capung modern memiliki sayap hanya 3 hingga 15 cm, namun Fosil yang ditemukan memiliki panjang sayap hingga 60 cm. beberapa ilmuwan berteori bahwa tingkat oksigen tinggi selama era paleozoic memungkinkan capung untuk tumbuh dengan ukuran monster.
  3. Ada lebih dari 5.000 spesies Capung yang dikenal, termasuk capung jarum (Damselflies) termasuk dalam order Odonata, yang berarti "bergigi satu" dalam bahasa Yunani dan mengacu pada gigi Capung.
  4. Di tahap larva, mereka  bisa bertahan hingga dua tahun di air dan memakan kecebong, nyamuk, ikan, larva serangga lainnya dan bahkan satu sama lain.
  5. Di akhir tahap larvanya, capung merayap keluar dari air,  celah-celah eksoskeletonnya terbuka dan melepaskan perut serangga yang telah dikemas seperti teleskop. Keempat sayapnya keluar dan kering kemudian mengeras beberapa jam ke depan selama berhari-hari.
  6. Capung adalah penerbang ahli. Mereka bisa terbang lurus ke atas dan ke bawah, melayang seperti helikopter dan hingga bisa terbang ke belakang. Jika mereka tidak terbang, mereka akan kelaparan karena mereka hanya makan mangsa yang mereka tangkap saat terbang.
  7. Capung menangkap mangsa mereka dengan cara meraihnya dengan kaki mereka. Mereka sangat efisien dalam berburu, dalam suatu studi di Universitas Harvard, Capung mampu menangkap 90 hingga 95 persen dari mangsa yang dilepaskan ke kandang mereka.
  8. Predator ganas ini memiliki sepasang rahang (mandibula) yang tajam.
  9. Beberapa Capung dewasa hanya berumur beberapa minggu sementara jenis yang lain hidup hingga berumur setahun.
  10. Hampir semua kepala Capung terdiri dari mata, sehingga mereka memiliki penglihatan yang luar biasa yang mencakup hampir setiap sudut kecuali tepat di belakang mereka.
  11. Capung dewasa memakan serangga. Capung tunggal dapat memakan 30 sampai ratusan nyamuk per hari.
  12. Ratusan Capung dari spesies yang berbeda akan berkumpul sebagai kawanan, baik untuk memberi makan maupun migrasi.
  13. Proyek Swarm Dragonfly mengumpulkan laporan tentang kawanan Capung untuk memahami perilaku migrasi. Para ilmuwan telah melacak migrasi capung dengan melampirkan pemancar ke sayap dengan kombinasi perekat bulu mata dan superglue. Mereka menemukan bahwa capung hijau dari New Jersey terbang rata-rata sejauh 7,5 mil per hari (meskipun ada satu capung berjalan sejauh 100 mil dalam satu hari).
  14. Capung Globe Skinner memiliki migrasi terpanjang dari serangga, karena mampu terbang hingga. 11.000 mil di sekitar Samudera Hindia.

Ada yang ingin menambahkan?



Foto-foto milik Getty images

Tulisan terkait 




2 komentar:

    On 10/12/2020 3:13 AM ridho mengatakan...

    Mantappp... masih konsisten nge Blog....hehehe
    lanjutken....

     
    On 10/13/2020 1:54 PM Yoxc mengatakan...

    Banyak bahan untuk dituangkan di blog

     

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkomentar