Perairan Samudera Indonesia  di sebelah selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur sudah terkenal sebagai spot memancing ikan-ikan monster pelagis yang terkenal.
Beberapa  waktu yang lalu sempat memancing di antara Wanokaka (Sumba Barat) hingga ke Daerah sekitar pesisir Tarimbang (Sumba Timur).
Daripada membusuk di hard disk inilah beberapa foto-foto dokumentasi saat mendapatkan beberapa ikan Wahoo (Acanthocybium solandri) dan Cakalang (Katsuwonus pelamis).

Berangkat dari Wanokaka di selatan Waikabubak

Anak Buah Kapal

Pemancing

 
La Isla Muerta (Karang Tengkorak)

Dilaut kita jaya

Kapten kapal

Karang di selatan Taman Mas, Waibakul

Strike

Fight

Fight

Horray

Pulang

Menjelang Wanokaka.

Semoga bisa segera upload foto-foto hasil mancing lagi.....
Akhirnya kesampaian menumpang pesawat Jet Bombardier CRJ 1000 next gen lewat penerbangan GA460 Dari Ngurah Rai (DPS) terminal domestic menuju Kupang El Tari (KOE) transit di Tambolaka (TMC) airport di Pulau Sumba.

Serasa naik pesawat jet pribadi seperti yang ada di film-film Holywood :) kerennya lagi lebih cepat daripada penerbangan sejenis antara Ngurah Rai - Tambolaka.
Semoga dilain waktu dapat kesempatan naik CRJ atau Canadian Regional Jet alias Jet regional buatan Canada yang menyediakan 100% udara segar tanpa daur ulang.

Ada yang mau menambahkan?


Tulisan terkait:



Wanokaka

Pagi di pesisir Wanukaka nan indah.






Wanukaka (Belanda menyebutnya sebagai Wanokaka) ada di sekitar 40 kilometer ke arah selatan dari Waikabubak, Ibukota Sumba Barat, NTT atau Sunda Lesser. Disini terdapat kecamatan yang mempunyai pesisir yang indah.



Ombak kirinya juga asyik dipakai selancar, lokasinya juga bersebelahan dengan Nihiwatu, Nihiwatu adalah salah satu resort terbaik didunia.



Ini adalah foto-foto dipotret oleh drg. Wahyu Nurahmad dari puskesmas Wanokaka.

Tidak hanya indah. Disana ekosistemnya juga masih relatif terjaga dengan adanya burung-burung predator besar.

Seperti halnya yang dipotret oleh dr. Alan Papendang juga dari puskesmas Wanokaka

posting yang lain :
mamboro

Next phase

Teriring salam dari kami,
tertunaikan sebuah sunnah.
Telah tertinggalkan masa kanak-kanak.
Telah tertandakan sebuah fase kehidupan baru...
 
 selamat ya jay...
Rabu kemarin mampir ke Dusun Cungkup, Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar.

Desa yang mendapat julukan desa dengan seribu lubang jalan (sewu joglangan) ini merupakan salah satu sentra gula kelapa di Kabupaten Blitar.

[View dari desa Banjarsari atau Pakel]

[View dari arah perbatasan dengan Desa Sumber Wader]

Gula kelapa atau Legen yang berasal dari nira kelapa yang diperas (dideres) oleh penderes nira ini tidak dapat digantikan oleh gula lain dalam resep makanan, sebab gula tersebut memiliki aroma, kekentalan dan terutama rasa yang khas.


[Penderes nira kelapa]
[Gula kelapa / Legen ]

...Ah desa yang subur permai dengan hawa sejuk di kaki Gunung Kawi dan Gunung Kelud.
Saya masih pengen kesana untuk melihat bintang-bintang di malam hari.


 [ Barisan Pohon Sengon - Albizia chinensis yang siap dipanen]

Oya desa ini juga relatif dekat dengan Bendungan Lahor, Bendungan yang menjadi bangunan pelimpah air (spillway) dari Bendungan Karang Kates.
[Bendungan Lahor di Ngreco]


Kemarin saya menikmati penerbangan dengan pesawat Bombardier CRJ1000 Nextgen menuju Pulau Sumba, Oya Pulau Sumba di NTT mempunyai dua gerbang angkasa yakni :
Bandara Tambolaka di Sumba Barat Daya (SBD) dan Bandara Mau Hau / Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Sumba Timur.

Bandara Tambolaka (kode IATA: TMC) adalah sebuah bandar udara yang terletak di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur tak jauh dari Pelabuhan Waikelo.

Bandara ini adalah bandara lama peninggalan Jepang pada tahun 1945 yang kemudian diperbaiki pada tahun 1982 dengan pengaspalan dan perbaikan landasan pacu untuk pesawat kecil jenis DC-3, Twin Otter dan Cassa.

Tahun 1996, landas pacunya kembali diperpanjang hingga dapat didarati pesawat berjenis Fokker 27.
Kemudian pada 2005 dilakukan lagi penebalan dan perpanjangan hingga mencapai 1.600 meter sehingga dapat menampung pesawat berjenis Fokker 28. Kemudian diperpanjang lagi menjadi 1.800 meter sehingga dapat menampung pesawat berjenis Fokker 100.

Panjang landasan pacu (run way) Bandara Tambolaka hingga Tahun 2017 ini total panjang Landas Pacu 2.300 M dengan Lebar 45 M dengan Arah Threshold Runway 10/28, berukuran panjang 2.300 meter dengan lebar 45 meter (7.546 x 148 ft), meter tanggal 30 Juli 2014.



Sedang Maskapai penerbangan yang ada di Tambolaka adalah :
  • Garuda Indonesia Denpasar (DPS), Kupang (KOE)
  • TransNusa Air Services Denpasar (DPS), Ende (ENE), Kupang (KOE)
  • Wings Air Denpasar (DPS), Kupang (KOE)

 


Ada yang mau menambahkan?

Per tanggal 7 November 2022, Bandara Tambolaka berubah nama menjadi Bandara Lede Kalumbang


Tulisan terkait :
Foto-foto milik pribadi 




Kali ini keluyuran tidak terlalu jauh dari bandar udara Tambolaka (TMC). disana ada sebuah pelabuhan laut: Waikelo namanya.

Waikelo adalah Pelabuhan kapal Fery dan sekaligus pelabuhan laut bongkar muat barang.
Pelabuhan laut dijung barat pulau Sumba ini idak hanya menghubungkan Sumba Barat Daya dengan wilayah darat Sumba, namun utamanya dengan pelabuhan laut di Sape NTB dan beberapa pelabuhan laut di wilayah NTT lainnya.

Di dermaga lama Waikelo ini memiliki pantai dimana anda dapat menyaksikan sunset yang asyik pada sore hari.
Dermaga Waikelo baru tidak lagi didarati kapal ferry.
Dari dermaga Waikelo lama juga kelihatan ujung Pulau Rinca dan Pulau Flores.

Berjarak 5 Km dari Waitabula, ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya sehingga sangat mudah untuk memperoleh akomodasi dan restoran. Jalan aspal terpelihara baik dan tersedia angkutan umum berupa mikrolet dan ojek yang beroperasi setiap hari.

Ada yang mau menambahkan?

Tulisan terkait :
Bandar udara internasional Ngurah Rai
Bandar udara Tambolaka
Waikabubak
Pantai Mandorak Kodi


Terimakasih sudah berkomentar