Tampilkan postingan dengan label sumba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sumba. Tampilkan semua postingan

kodi

Sumba Barat Daya (SBD) yang beribukota di Waitabula adalah kabupaten baru pecahan dari Sumba Barat.
Kabupaten ini mempunyai pantai-pantai yang eksotis.
Tak jauh dari Bandar Udara Tambolaka (kode IATA: TMC) atau pelabuhan laut Waikelo terdapat pantai-pantai dengan tebing nan eksotis.
Pero dan Atedalo di Bondokodi atau Kodi adalah salah satunya.
Juga Mandora
kodi - sumba barat daya
kodi - sumba barat daya
kodi - sumba barat daya
kodi - sumba barat daya
kodi - sumba barat daya
kodi - sumba barat daya
kodi - sumba barat daya




Pantai yang asyik untuk fotografi, apalagi untuk saat matahari tenggelam.
video singkat ada disini.. 

sedikit tentang desa adat tarung

Well, Senangnya mendarat lagi di bandara Tambolaka (TMC) di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur setelah terbang dengan Fokker 100, sempat mampir di bandar udara Ngurah Rai (DPS) dari bandar udara Juanda Surabaya (SUB). Tidak seperti tahun lalu Sumba sekarang sudah mekar menjadi 4 kabupaten Sumba Timur dengan Waingapu sebagai ibukotanya, Sumba Tengah dengan ibukota Waibakul, Sumba Barat tetap beribukota di Waikabubak dan Sumba Barat Daya (SBD) beribukota di Tambolaka.





Kali ini, ada satu hal yang pengen banget saya kunjungi dan catat adalah tentang Desa adat Tarung di Waitabar, Desa adat tempat tinggal suku Loli ini terletak diatas bukit dikelilingi batu-batu besar tak jauh dari pusat ekonomi Waikabubak. Bagi suku Loli desa Tarung tidak hanya merupakan tempat tinggal, tetapi juga berfungsi sebagai institusi sosial dan keagamaan.



Tata letak desa ini terdiri dari rumah-rumah (Uma) yang memanjang dibagian tengah perumahan terdapat kuburan megalitik atau makam dari batu yang disebut Waruga. Tata letak tersebut menjadi simbol kosmologi lokal.

tarung village

Arsitektur vernakular yang menjadi pencakar langit di Desa Tarung adalah Uma atau rumah adat Sumba dengan struktur segi empat, di atas panggung yang ditopang tonggak-tonggak kayu. Umumnya rumah adat dibangun dengan kerangka utama tiang turus (Kambaniru Ludungu) sebanyak 4 batang, dan 36 batang tiang (kambaniru) berupa struktur portal dengan sambungan pen umunya memakai kayu mosa, kayu delomera, dan kayu masela. Sedang sambungan atap memakai ikatan baik dengan usuk maupun penutup atap dari ilalang (Imperata cylindrica).
Sistem struktur yang sederhana ini berkaitan dengan tidak dikenalnya alat pertukangan selain parang dan kampak karena orang Sumba baru mengenal logam ketika Portugis mampir kesana.


Rumah adat ini terdiri dari tiga bagian:
  1. Toko Uma (bagian atap) berbentuk kerucut seperti menara dari ilalang biasa digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka Marapu dan pada beberapa rumah ada yang digunakan untuk menyimpan hasil panen.
  2. Bei Uma (ruang hunian) Ruang-ruang ini tidak menyentuh tanah. Pada ruang dalam dulu dibedakan ruang akses utntuk pria dan wanita. ruang hunian berlantai bambu, dengan beranda luas atau teras pada sisi depan atau sampingnya disebut juga bangga tempat bermusyawah para pria.
  3. Kali Kabunga (kolong rumah) digunakan sebagai kandang ternak, seperti kambing, babi, bahkan kuda, atau kerbau.

Sedikit catatan: Selain Uma untuk kepentingan diatas, ditempat lain ada Uma-uma untuk tujuan lain, seperti:
  • Uma Bokulu adalah rumah besar tempat bermusyawarah adat.
  • Uma Jangga adalah rumah tinggi bertingkat tempat memelihara ternak kuda dan babinya dikolong rumah.
  • Uma Ndewa adalah rumah keramat pemujaan marapu atau roh leluhur yang tidak dipergunakan sebagai tempat tinggal.

  • Foto merupakan koleksi pribadi
  • Terimakasih untuk drg. Wahyu Nurahmad dan drg. Yuni Indarti - Juga Selamat menempuh hidup baru
  • Foto satelit Waikabubak diambil dari Google maps

waikabubak

Liburan panjang pada Bulan Maret lalu mendapat undangan untuk mengunjungi Waikabubak, Nusa Tenggara Timur, "The Land of Marapu" kata mereka.
Setelah melalui perjalanan udara dena Fokker27 hampir satu jam dari bandara Djuanda, Surabaya dan transit di Bandara Ngurah Rai, Bali akhirnya kami mendarat di Tambolaka, Sumba Barat
Yup, Pulau Sumba terdiri dari dari 2 kabupaten Sumba barat beribukota di Waikabubak dan timur beribukota di Waingapu.
Topografis dari Tambolaka menuju Waikabubak berbukit-bukit dengan hidup di sektor agraris masih mendominasi wilayah ini.
Pulau Sumba
Well, ternyata di downtown ibukota kabupaten Sumba Barat ini masih terdapat Desa tradisional yang terletak di atas bukit
wow...
gak jauh dari waikabubak, terdapat pantai eksotis yang berbatasan dengan sawah, Rua namanya di wilayah Wanokaka.
Rua
Juga Pantai Marosi di Lamboya.
Marosi
Sayang, belum berkesempatan melihat Festival Pasola.
Pasola
Pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan pada sekitar Februari di Lamboya atau Maret di Wanokaka.
Semoga masih ada waktu untuk ngluyur kesana lagi....
[edit juli 2008] Thank God, setelah Sumba mekar menjadi 4 kabupaten; akhirnya bisa kesana melihat desa adat Tarungwink


  • Photos are belongs to drg. Wahyu Nurahmad

Terimakasih sudah berkomentar