Dunia pialang saham diisi oleh individu-individu luar biasa yang telah meninggalkan jejak mendalam dengan strategi dan teknik investasi mereka yang unik. 

Berikut adalah beberapa pialang saham paling legendaris, beserta teknik yang mereka gunakan:


warren buffet 

1. Warren Buffett, Dikenal sebagai "Oracle of Omaha," Buffett adalah investor nilai yang menganut prinsip-prinsip Benjamin Graham. 
  • Teknik 
  • Investasi nilai: Mencari perusahaan dengan nilai intrinsik yang lebih tinggi daripada harga pasarnya. 
  • Investasi jangka panjang: Memegang saham perusahaan-perusahaan berkualitas tinggi untuk jangka waktu yang lama.
  • Memahami bisnis: Berinvestasi dalam bisnis yang dipahami dengan baik.

benjamin graham

2. Benjamin Graham, Dikenal sebagai "bapak investasi nilai," Graham adalah mentor Warren Buffett, Dia menemukan acuan Graham number dan Graham Multiplier atau nilai acuan apakah suatu perusahaan layak dibeli atau tidak dengan nilai acuan tidak boleh lebih dari 22,5.

  • Teknik
  • Margin of safety: Membeli saham dengan harga yang jauh di bawah nilai intrinsiknya untuk melindungi diri dari risiko.
  • Analisis fundamental: Menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk menentukan nilai intrinsiknya.

peter lynch

3. Peter Lynch, Dikenal karena kinerjanya yang luar biasa sebagai manajer Fidelity Magellan Fund.

  • Teknik
  • Investasi "kenali apa yang Anda miliki": Berinvestasi dalam perusahaan-perusahaan yang produk atau layanannya Anda kenal dan gunakan.
  • Mencari "tenbagger": Mencari saham-saham yang berpotensi menghasilkan keuntungan 10 kali lipat.

george soros

4. George Soros, Dikenal karena spekulasi mata uangnya yang sukses, terutama "Black Wednesday" ketika ia bertaruh melawan poundsterling Inggris.

  • Teknik:
  • Teori refleksivitas: Memahami bahwa persepsi investor dapat memengaruhi harga aset, yang pada gilirannya dapat memengaruhi persepsi investor.
  • Spekulasi makro: Berinvestasi berdasarkan tren ekonomi dan politik global.

5. Jesse Livermore, Salah satu tokoh legendaris awal pasar saham Amerika yang dikenal karena kemampuannya untuk mengambil keuntungan dari krisis pasar, seperti crash tahun 1929. 

  • TeknikAnalisis Tren: Livermore fokus pada tren pasar, hanya berinvestasi saat tren sudah jelas.
  • Manajemen Risiko: Dia sangat disiplin dengan stop-loss untuk menghindari kerugian besar.
  • Timing yang Tepat: Dia menekankan pentingnya waktu dalam perdagangan untuk memaksimalkan keuntungan.

6. Paul Tudor Jones, Dikenal atas kejeliannya dalam memperkirakan crash pasar saham pada tahun 1987, dia sukses besar dengan pendekatan berbasis makroekonomi.

  • Teknik :
  • Perdagangan Makro: Jones mengandalkan analisis makroekonomi untuk memprediksi pergerakan pasar global.
  • Manajemen Risiko Ketat: Sama seperti Livermore, dia menggunakan stop-loss dan memastikan kerugian tetap minim.
  • Pendekatan Emosional: Jones percaya bahwa menjaga emosi dan disiplin adalah kunci kesuksesan.

carl icahn

7. Carl Icahn, Tokoh utama di dunia investasi aktivis (activist investing), Icahn dikenal membeli saham perusahaan dan mendorong perubahan signifikan untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

  • Teknik :
  • Investasi Aktivis: Icahn mengambil alih saham perusahaan, lalu mendorong perubahan strategis untuk meningkatkan nilai saham.
  • Analisis Fundamental: Dia mendalami laporan keuangan untuk menemukan perusahaan yang undervalued.
  • Pengaruh Besar: Dengan posisinya yang besar, Icahn sering memengaruhi kebijakan perusahaan.

jim simons

8. Jim Simons, Seorang matematikawan dan investor terkenal. Dikenal sebagai "Raja Kuantitatif, (Quant King)" ia memasukkan penggunaan analisis kuantitatif ke dalam strategi investasinya. Simons adalah pendiri Renaissance Technologies dan Dana Medallion-nya. sebuah perusahaan hedge fund yang menggunakan algoritma dan data ilmiah (termasuk AI) untuk mengelola dana. Perusahaan ini sangat rahasia tetapi sangat sukses.

  • Teknik :
  • Pendekatan Kuantitatif: Simons adalah pionir dalam penggunaan data dan algoritma untuk membuat keputusan investasi.
  • Model Matematika: Dia menggunakan model kompleks untuk menemukan peluang pasar yang tersembunyi.
  • Fokus pada Statistik: Keputusan didasarkan sepenuhnya pada probabilitas dan analisis data, bukan emosi.

9. David Siegel, Salah satu pendiri Two Sigma, sebuah hedge fund yang juga mengandalkan kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan analitik data besar dalam membuat keputusan investasi.

10. Ray Dalio, Pendiri Bridgewater Associates, yang telah mengeksplorasi penggunaan teknologi canggih, meskipun fokus utama perusahaan ini adalah pada prinsip investasi makroekonomi.

11. Cathy Wood, Pendiri ARK Invest, yang dikenal mendukung teknologi disruptif seperti AI, blockchain, dan genomik. Meski tidak secara langsung terlibat dalam pengembangan AI untuk strategi trading, ARK Invest sangat aktif di area teknologi canggih.


Penting untuk dicatat:

Kesuksesan para pialang saham legendaris ini tidak datang dengan mudah. Mereka telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari pasar dan mengembangkan strategi mereka.

Teknik-teknik mereka mungkin tidak selalu berhasil, dan penting untuk melakukan riset Anda sendiri sebelum membuat keputusan investasi, seperti halnya Rakesh Jhunjhunwala (India), Dr. Niwes Hemvachiravarakorn (Thailand), Carlos Slim HelĂș (Mexico), Cheah Cheng Hye (Malaysia), Li Lu (China), Prem Watsa(Kanada) dan Lo Keng Ho (Indonesia).


Tulisan terkait :

Sedikit tentang Perusahaan Investasi Terbesar 

Sedikit tentang Keberuntungan 






2 komentar:

    On 3/25/2025 6:48 PM Pur mengatakan...

    Ray Dalio harusnya bisa jadi raja seperti George Soros, simak pandangan dia di Principles for Dealing with the Changing World Order.

     
    On 3/25/2025 7:33 PM Koontz mengatakan...

    Sesudah untung besar pada tahun 1929, Livermore yang sangat percaya diri membuat taruhan yang makin lama makin besar. Dia akhirnya kebablasan, berutang makin besar, dan akhirnya kehilangan segalanya di bursa saham. Dalam keadaan bangkrut dan malu, dia menghilang selama dua hari pada tahun 1933. Istrinya mencari dia. Dia kembali, tapi jalannya sudah dipastikan. Livermore akhirnya bunuh diri.

     

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkomentar