paphiopedilum didataran rendah

Balik liburan lebaran dari Malang, kami mendapatkan  curhat dari seorang teman kalau beberapa anggrek yang dia dapat dari lereng gunung Semeru sudah segan untuk hidup. Anggrek yang satu ini memang benar-benar anggrek cantik, anggrek kantong (bukan kantong semar lho) atau Paphiopedilum.

Paphiopedilum glanduliferum (Flickr. com)
Paphiopedilum berasal dari bahasa Grika (Yunani) paphius dan pedilon yang berarti sepatu, tetapi nama popular dia adalah Lady slipper atau Venus slipper disebut juga anggrek kantong karena labellumnya seperti kantong.
Jenis anggrek ini adalah tanaman native di Asia selatan dan Asia tenggara. Umumnya tumbuh di humus atau lantai hutan yang lembab, bahkan dikantong-kantong jurang dan pohon sehingga sering disebut sebagai anggrek semi-terrestrial walau ada beberapa yang tumbuh secara epifit.
Spesies Paphiopedilum yang cocok untuk dataran rendah :
  • P. violascens native dari Papua & New Guinea 200–1300 m dpl , namun toleran terhadap panas dan lembap.
  • P. glaucophyllum native dari Lereng selatan Gunung Semeru, Jawa Timur altitude 450–770 m dpl Bisa tumbuh di atas tanah & karang.
  • P. supardii native dari Kalimantan dataran rendah, cocok ditanam dengan media batu apung.
  • P. glanduliferum native dari Papua Barat altitude sekitar 200–600 m dpl, Tumbuh di hutan lembap semi-terrestrial



Paphiopedilum glaucopyllum (Flickr. com)

Dulu juga pernah mengalami kegagalan hal yang sama dengan Paphiopedilum glaucopyllum, anggrek dengan tinggi 5-7 cm dari lereng Semeru, sampai seorang teman dari Kebun Raya Purwodadi menginformasikan kalau:
  • Anggrek ini menyukai kondisi lembab, namun toleran terhadap kekeringan dan rentang suhu yang tinggi.
  • Berbunga lebih dari sekali dalam setahun, bunga mekar dalam 1 minguu hingga 1,5 bulan, dimana dalam 1 tandan bunga dapat muncul 3 kuntum. 
  • Menyukai tempat yang teduh dan dihabitat aslinya lebih banyak ditemui jenis daun polos pada altituda (ketinggian) sedang (200-600m dpl) dan daun bertotol pada altitude tinggi (600 dpl keatas).
Pemeliharaan?
  • Beri tempat yang lembab, namun teduh ternaungi atau bila ditanam halaman cukup diberi paranet 50% 
  • Air yang cukup, namun jangan terkena hujan langsung 
  • Media tanam, cukup pupuk kandang, cocopeat dan cacahan pakis dengan sedikit sphagnum moss kalau musim hujan 
  • Perhatikan suhu, Paphiopedilum adalah anggrek dataran tinggi yang menyukai hawa dingin.
Namun untuk dataran rendah ada beberapa perlakuan yang sedikit berbeda, dengan mengkondisikan seolah olah berada di dataran tinggi. 
ini langkah-langkahnya:
  • Tempatkan dalam media pot tanah liat baru dengan campuran 1:1:1 pupuk kandang : cacahan pakis atau cocopeat : pasir malang.
  • Tempatkan tanaman dalam ruang ber-AC yang diset pada suhu 22° dengan lampu TL 20 watt sekitar 60-80cm. AC dimatikan pada pukul 06.00-08.00 pagi namun ganti dengan sirkulasi udara alami.
  • Tempatkan anggrek pada tempat yang teduh, maksimal terkena matahari hingga pukul 10.00.
  • Untuk menjaga agar kelembaban tetap tinggi, gunakan plastik lembaransebagai alas agar air tidak meresap dan batu apung untuk menyerap air.
  • Celup anggrek sehat yang setidaknya mempunyai 2 anakan dalam larutan zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin agar beradaptasi dengan cepat.
Sepertinya resep yang manjur untuk Paphiopedilum didataran rendah.

Tulisan terkait :  


  • Foto-foto ilustrasi dari flickr.com, kredit milik fotografernya 
#anggrekkasut
#paphiopedilum
#anggrekkantong


2 komentar:

    On 10/25/2008 10:42 AM Anonim mengatakan...

    Pertamax, waduh... penggemar anggrek ya

     
    On 4/07/2010 4:10 PM duniaputri mengatakan...

    di dataran rendah ;)
    kamu keren yah dengan label plantae ini. menarik. sayangnya blog gwa isinya ngacaprak molo numpang curhat ^^
    kamu ikutan nulis ke twentea kek. khan asik tuh ada ilmu pengetahuannya nye. ataw, ntar wat bahan rujukan kihadjar kami yak :)
    salam kenal...

     

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkomentar